SUMUTPOS.CO – Tubuh yang terlalu langsing alias kurus juga tidak baik. Berbagai gangguan kesehatan sudah ’’menunggu’’ si skinny.
Dalam dunia kedokteran, tubuh yang terlalu kurus disebut sebagai cachexia/skinny. Tubuh yang terlalu kurus ditandai dengan tipisnya kulit,lapisan lemak di bawah kulit, dan otot. Kondisi kulit, lemak, dan otot yang demikian membuat tulang-tulang lebih kelihatan menonjol.
Dokter Choesnan Effendi AIF AIFO, ahli ilmu faal/fisiologi, menjelaskan beberapa penyebab seseorang bisa bertubuh terlalu kurus. Yang pertama adalah faktor genetis. ’
“Sebenarnya kalau (kurus) secara genetis, orang itu sehat-sehat saja,’’ katanya. Dia menyatakan bahwa fungsi organ tubuh orang-orang yang terlalu kurus secara genetis baik-baik saja.
’’Namun, timbul masalah jika nafsu makannya rendah,’’ ungkap staf pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga dan Universitas Hang Tuah tersebut.
Kurangnya nafsu makan berkaitan dengan faktor yang kedua, yaitu kurangnya asupan nutrisi lewat makanan. Choesnan menuturkan, dalam proses metabolisme, tubuh memerlukan lima unsur utama, yakni karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral.
’’Bagi mereka yang terlalu kurus, asupan karbohidrat, lemak, dan protein sangat kurang. Kurangnya tiga nutrisi itu membuat badan makin kurus,’’ ujar dia.
Choesnan lantas menyebut pembentukan energi yang melibatkan karbohidrat, lemak, dan protein terhadap orang yang bertubuh terlalu kurus. Pertama, tubuh membutuhkan karbohidrat sebagai penghasil energi. Bila karbohidrat kurang, pembentukan energi memerlukan lemak.