Berbicara mengenai penyakit dan gangguan kesehatan, bukan gangguan pencernaan saja yang bisa menyerang si skinny. Yang pertama adalah penurunan daya tahan tubuh dan kurang energi. Energi yang berasal dari karbohidrat, lemak, dan protein sulit dibentuk karena jumlah yang terlalu sedikit.
Kurangnya protein turut berdampak pada daya tahan tubuh. ’’Protein diperlukan dalam membentuk daya tahan tubuh. Kurangnya protein akan mengakibatkan sistem imun menurun,’’ jelas Choesnan.
Si skinny juga bisa terserang anemia dan cedera otot. Anemia disebabkan kurangnya protein sebagai pembentuk eritrosit (sel darah merah) dan hemoglobin.
Lebih jauh lagi, leukosit (sel darah putih), yang berperan dalam menjaga daya tahan tubuh, juga bakal berkurang. Otot si skinny lalu akan rentan cedera, mengingat otot mereka sangat tipis akibat kurang protein.
Kesuburan atau fertilitas akan ikut bermasalah. Kurangnya nutrisi membikin produksi protein dan hormon terganggu. Pada perempuan, hormon yang mengatur proses menstruasi dan ovulasi (produksi sel telur) terhambat.
Dengan begitu, siklus menstruasi tidak lancar, yaitu terlambat atau bahkan tidak mengalami menstruasi. Bila siklus ovulasi dan menstruasi terganggu, dalam jangka panjang tingkat kesuburan akan menurun. (len/c14/dos)