30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Sakit tapi Cantik berkat Vampir

Perawatan wajah
Perawatan wajah dengan dracula facelift.

SUMUTPOS.CO – Cantik sempurna adalah impian banyak perempuan. Beragam perawatan kecantikan pun rela dilakukan meski menyakitkan. Salah satunya adalah platelet rich plasma (PRP) atau yang sering disebut vampire/dracula facelift.

Nama perawatan itu pun menyeramkan. Menjalaninya juga harus tahan sakit. Sebab, treatment tersebut menggunakan darah sendiri yang lantas disuntik-suntikkan ke wajah. Tidak heran, saat dilakukan perawatan, wajah pun ’’bersimbah’’ darah. Persis vampir.

Perawatan itu memang belum terlampau lazim di masyarakat. Tapi, Ratna Mustika, 25, salah seorang pegawai swasta di Surabaya, berani melakukannya.

’’Emang ekstrem sih. Tapi, saya pikir ini memang bagus untuk memperbaiki kulit saya yang sangat oily,’’ ungkapnya saat ditemui di salah satu klinik kecantikan di Surabaya Minggu (8/6).

Perawatan kecantikan ala Kim Kardashian tersebut menjadi pilihannya setelah dirinya mencoba berbagai perawatan. Sudah enam bulan terakhir perawatan menyeramkan itu dilakoni Ratna.

Awalnya sangat sakit. Darah yang diambil dari lengannya tersebut diaplikasikan ke dalam kulit jaringan terdalam di wajah bagian pipi. Sebab, selain berminyak, wajahnya penuh scar karena jerawat.

’’Lumayan, sekarang minyak pada wajah berkurang dan pori-pori mengecil,’’ ujarnya. Tentu, untuk mendapat kecantikan itu, dibutuhkan banyak uang. Dalam sekali perawatan, Ratna merogoh kocek Rp 1,2 juta.

Perawatan kecantikan dengan menggunakan darah sendiri sebelumnya banyak diterapkan pakar kecantikan di Amerika Serikat. Pada 2010, perawatan ekstrem itu sangat booming di negara Hollywoodtersebut.

Namun, seiring dengan waktu, pada 2011 perawatan itu kurang diminati. Sebab, banyak perempuan tidak tahan dengan ’’siksaan’’ treatment tersebut. Kemudian, pada 2013–2014, perawatan itu mulai berkembang lagi.

Clinic Director Emdee Group dr Leni Kumalasari menuturkan, saat ini, di Indonesia, perawatan ekstrem tersebut mulai dikembangkan. Yaitu, dengan cara lebih soft, tetapi tekniknya sama. ’’Dalam penelitian, cara alamiah itu sangat bagus dan aman untuk kecantikan wajah,’’ kata dia.

PRP yang mengandung growth factors tersebut akan mempercepat perbaikan jaringan dan penyembuhan luka dengan cara merangsang sel baru. Selain itu, suntikan tersebut dapat memperbaiki mikrosirkulasi darah sehingga dapat memperbaiki tekstur kulit, mengurangi lingkaran gelap, dan merangsang pertumbuhan rambut.

Dokter Budiastuti Kusharjuni SpKK, spesialis kulit Siloam Hospitals, pun mengakui hal itu. Menurut dia, metode PRP tersebut memang berkhasiat untuk meremajakan kulit. ’’Biasanya pasien saya memakainya untuk kurangi kerutan dan mencerahkan kulit,’’ tuturnya.

Penggunaan media plasma darah yang diambil dari darah pasien juga dinilai bisa mengurangi alergi serta dijamin halal. Sebab, bahan yang dipakai adalah bahan alami yang langsung diambil dari tubuh dan disuntikkan ke wajah.

Dokter Tuti –sapaan Budiastuti Kusharjuni– menjelaskan, darah yang digunakan diambil melalui lipatan lengan sekitar 10 cc, kemudian disuntikkan dengan takaran sekitar 0,2 mililiter. (ayu/bir/c14/dos)

Perawatan wajah
Perawatan wajah dengan dracula facelift.

SUMUTPOS.CO – Cantik sempurna adalah impian banyak perempuan. Beragam perawatan kecantikan pun rela dilakukan meski menyakitkan. Salah satunya adalah platelet rich plasma (PRP) atau yang sering disebut vampire/dracula facelift.

Nama perawatan itu pun menyeramkan. Menjalaninya juga harus tahan sakit. Sebab, treatment tersebut menggunakan darah sendiri yang lantas disuntik-suntikkan ke wajah. Tidak heran, saat dilakukan perawatan, wajah pun ’’bersimbah’’ darah. Persis vampir.

Perawatan itu memang belum terlampau lazim di masyarakat. Tapi, Ratna Mustika, 25, salah seorang pegawai swasta di Surabaya, berani melakukannya.

’’Emang ekstrem sih. Tapi, saya pikir ini memang bagus untuk memperbaiki kulit saya yang sangat oily,’’ ungkapnya saat ditemui di salah satu klinik kecantikan di Surabaya Minggu (8/6).

Perawatan kecantikan ala Kim Kardashian tersebut menjadi pilihannya setelah dirinya mencoba berbagai perawatan. Sudah enam bulan terakhir perawatan menyeramkan itu dilakoni Ratna.

Awalnya sangat sakit. Darah yang diambil dari lengannya tersebut diaplikasikan ke dalam kulit jaringan terdalam di wajah bagian pipi. Sebab, selain berminyak, wajahnya penuh scar karena jerawat.

’’Lumayan, sekarang minyak pada wajah berkurang dan pori-pori mengecil,’’ ujarnya. Tentu, untuk mendapat kecantikan itu, dibutuhkan banyak uang. Dalam sekali perawatan, Ratna merogoh kocek Rp 1,2 juta.

Perawatan kecantikan dengan menggunakan darah sendiri sebelumnya banyak diterapkan pakar kecantikan di Amerika Serikat. Pada 2010, perawatan ekstrem itu sangat booming di negara Hollywoodtersebut.

Namun, seiring dengan waktu, pada 2011 perawatan itu kurang diminati. Sebab, banyak perempuan tidak tahan dengan ’’siksaan’’ treatment tersebut. Kemudian, pada 2013–2014, perawatan itu mulai berkembang lagi.

Clinic Director Emdee Group dr Leni Kumalasari menuturkan, saat ini, di Indonesia, perawatan ekstrem tersebut mulai dikembangkan. Yaitu, dengan cara lebih soft, tetapi tekniknya sama. ’’Dalam penelitian, cara alamiah itu sangat bagus dan aman untuk kecantikan wajah,’’ kata dia.

PRP yang mengandung growth factors tersebut akan mempercepat perbaikan jaringan dan penyembuhan luka dengan cara merangsang sel baru. Selain itu, suntikan tersebut dapat memperbaiki mikrosirkulasi darah sehingga dapat memperbaiki tekstur kulit, mengurangi lingkaran gelap, dan merangsang pertumbuhan rambut.

Dokter Budiastuti Kusharjuni SpKK, spesialis kulit Siloam Hospitals, pun mengakui hal itu. Menurut dia, metode PRP tersebut memang berkhasiat untuk meremajakan kulit. ’’Biasanya pasien saya memakainya untuk kurangi kerutan dan mencerahkan kulit,’’ tuturnya.

Penggunaan media plasma darah yang diambil dari darah pasien juga dinilai bisa mengurangi alergi serta dijamin halal. Sebab, bahan yang dipakai adalah bahan alami yang langsung diambil dari tubuh dan disuntikkan ke wajah.

Dokter Tuti –sapaan Budiastuti Kusharjuni– menjelaskan, darah yang digunakan diambil melalui lipatan lengan sekitar 10 cc, kemudian disuntikkan dengan takaran sekitar 0,2 mililiter. (ayu/bir/c14/dos)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/