SUMUTPOS.CO – Nyeri payudara adalah hal biasa pada wanita dan mereka mungkin merasakan gejala yang berbeda. Beberapa payudara wanita terasa nyeri ketika sedang haid, sementara yang lain merasa nyeri pada keseluruhan siklus.
Wanita yang lebih tua mungkin mengalami nyeri payudara setelah menopause dan dapat digambarkan sebagai nyeri lokal. Terkadang menjadi rasa sakit seperti terbakar, meskipun beberapa wanita merasakan sesak napas. Meskipun kebanyakan kasus tidak terkait kanker, orang harus berkonsultasi dengan dokter ketika gejalanya berterusan, terutama pada wanita postmenopause.
Berikut beberapa penyebab payudara Anda terasa nyeri:
- PMS
“Salah satu penyebab nyeri di payudara adalah PMS. Hal ini adalah pengaruh dari hormon estrogen dan progesteron yang mengalami naik turun sebelum, selama bahkan setelah menstruasi tiba. Kondisi berbeda-beda pada masing-masing wanita. Bila Anda merasa nyeri payudara tapi tak menemukan benjolan mungkin Anda bisa melihat kalender apakah berdekatan dengan siklus menstruasi bulanan,” kata ginekolog Taraneh Shirazian, MD, seperti dilansir laman Women’s Health Magazine, Minggu (12/10).
- Payudara besar
Ukuran payudara dapat membawa nyeri payudara konstan yang dapat disertai dengan rasa tidak nyaman di leher dan bahu, serta nyeri punggung. Ini bisa dikurangi dengan mengurangi ukuran payudara.
- Pengaruh obat
Obat hormonal seperti kontrasepsi oral, obat infertilitas dan terapi hormonal untuk menopause dapat menyebabkan nyeri payudara. Obat lain yang dapat memengaruhi payudara termasuk antidepresan
- Hamil
Penyebab lain nyeri di payudara adalah ketika Anda sedang dalam masa kehamilan. Tidak jauh berbeda dengan PMS, hal ini juga dipengaruhi oleh kondisi hormonal. Bisa jadi dalam kondisi ini payudara Anda mengalami nyeri sekaligus bengkak. Hal ini karena payudara juga mulai mempersiapkan diri sebelum anak lahir.(fny/jpnn)