26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Perceraian Picu Kerontokan Rambut Perempuan

Tak ada seorang pun yang menginginkan perceraian. Tak hanya cinta yang hilang karena perceraian, tapi menurut sebuah riset terbaru yang dilakukan oleh Dr Bahman Guyuron dari Case Western Reserve School of Medicine, perceraian juga bisa membuat perempuan mengalami kerontokan rambut.

Penelitian ini mengungkapkan bahwa perempuan yang kehilangan pasangannya akibat perceraian ataupun kematian, berpeluang lebih besar untuk mengalami kerontokan rambut dibanding dengan perempuan yang bahagia dengan pernikahannya ataupun perempuan lajang.

“Sebagian besar penyebab kerontokan rambut ini disebabkan oleh tingkat stres seseorang. Stres yang dialami ini sebagai akibat dari permasalahan perceraian yang dihadapi,” ungkap Dr Bahman Guyuron, ketua penelitian ini.  Ia juga menambahkan bahwa situasi stres lainnya seperti faktor anak bisa memacu kerontokan rambut.
Namun, meski demikian, ketenangan juga bukanlah satu-satunya jalan untuk mencegah kerontokan rambut pada perempuan.  Selain dari faktor genetik dan stres, konsumsi minuman beralkohol dan merokok bisa berpengaruh pada kerontokan rambut.

Penelitian ini melibatkan 84 perempuan kembar identik yang diberikan kuesioner gaya hidup, dan melakukan pengujian tentang hormon dalam darah serta foto ekstensif rambut mereka. Penelitian ini menunjukkan hasil, faktor genetik tak terlalu berpengaruh pada kerontokan rambut dibandingkan dengan tingkat stres dan gaya hidup.
“Penelitian terhadap perempuan kembar identik ini dilakukan karena mereka memiliki gen yang nyaris sama satu sama lainnya, sehingga bisa digunakan sebagai perbandingan yang setara,” tukasnya.

Dr Doris Day, dokter ahli dermatologi di Lenox Hill Hospital di New York mengatakan bahwa ia tak terkejut dengan hubungan antara perceraian dengan adanya kerontokan rambut pada perempuan.  “Kedua hal ini memang sangat berhubungan. Berbagai jenis stres dapat menyebabkan rambut rontok. Stres yang dialami pria dan perempuan memang tidak bekerja dengan cara yang sama sehingga menyebabkan adanya perbedaan pola kerontokan rambut yang berbeda,” ungkapnya.

Untuk mengatasi kerontokan rambut akibat stres ini tergantung dari bagaimana cara Anda menangani stres yang dihadapi. “Pikiran dan tubuh memiliki hubungan yangs angat. Ini membantu untuk mencoba menjaga perspektif, serta mengatur tingkat stresnya agar mereka bisa tenang dan berpikiran jernih,” bebernya.

Namun, pada pria, kerontokan rambut disebabkan karena hal-hal yang berbeda dengan perempuan. Tingkat stres, rokok, alkohol dan sinar matahari tidak mempengaruhi kerontokan rambutnya. Tingkat kerontokan rambut pria ini lebih disebabkan karena jarang berolahraga teratur, memiliki tekanan darah tinggi, dan berketombe. (net/jpnn)

Tak ada seorang pun yang menginginkan perceraian. Tak hanya cinta yang hilang karena perceraian, tapi menurut sebuah riset terbaru yang dilakukan oleh Dr Bahman Guyuron dari Case Western Reserve School of Medicine, perceraian juga bisa membuat perempuan mengalami kerontokan rambut.

Penelitian ini mengungkapkan bahwa perempuan yang kehilangan pasangannya akibat perceraian ataupun kematian, berpeluang lebih besar untuk mengalami kerontokan rambut dibanding dengan perempuan yang bahagia dengan pernikahannya ataupun perempuan lajang.

“Sebagian besar penyebab kerontokan rambut ini disebabkan oleh tingkat stres seseorang. Stres yang dialami ini sebagai akibat dari permasalahan perceraian yang dihadapi,” ungkap Dr Bahman Guyuron, ketua penelitian ini.  Ia juga menambahkan bahwa situasi stres lainnya seperti faktor anak bisa memacu kerontokan rambut.
Namun, meski demikian, ketenangan juga bukanlah satu-satunya jalan untuk mencegah kerontokan rambut pada perempuan.  Selain dari faktor genetik dan stres, konsumsi minuman beralkohol dan merokok bisa berpengaruh pada kerontokan rambut.

Penelitian ini melibatkan 84 perempuan kembar identik yang diberikan kuesioner gaya hidup, dan melakukan pengujian tentang hormon dalam darah serta foto ekstensif rambut mereka. Penelitian ini menunjukkan hasil, faktor genetik tak terlalu berpengaruh pada kerontokan rambut dibandingkan dengan tingkat stres dan gaya hidup.
“Penelitian terhadap perempuan kembar identik ini dilakukan karena mereka memiliki gen yang nyaris sama satu sama lainnya, sehingga bisa digunakan sebagai perbandingan yang setara,” tukasnya.

Dr Doris Day, dokter ahli dermatologi di Lenox Hill Hospital di New York mengatakan bahwa ia tak terkejut dengan hubungan antara perceraian dengan adanya kerontokan rambut pada perempuan.  “Kedua hal ini memang sangat berhubungan. Berbagai jenis stres dapat menyebabkan rambut rontok. Stres yang dialami pria dan perempuan memang tidak bekerja dengan cara yang sama sehingga menyebabkan adanya perbedaan pola kerontokan rambut yang berbeda,” ungkapnya.

Untuk mengatasi kerontokan rambut akibat stres ini tergantung dari bagaimana cara Anda menangani stres yang dihadapi. “Pikiran dan tubuh memiliki hubungan yangs angat. Ini membantu untuk mencoba menjaga perspektif, serta mengatur tingkat stresnya agar mereka bisa tenang dan berpikiran jernih,” bebernya.

Namun, pada pria, kerontokan rambut disebabkan karena hal-hal yang berbeda dengan perempuan. Tingkat stres, rokok, alkohol dan sinar matahari tidak mempengaruhi kerontokan rambutnya. Tingkat kerontokan rambut pria ini lebih disebabkan karena jarang berolahraga teratur, memiliki tekanan darah tinggi, dan berketombe. (net/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/