Peringatan Anti Kekerasan Perempuan
MESKI peringatan anti kekerasan sudah dicetuskan diseluruh dunia, namun tingkat kriminalitas terhadap perempuan masih cukup tinggi. Bahkan di dunia remaja, kekerasan terhadap perempuan khususnya pelecehan seksual semakin meningkat. Kordinator Women Crisis Centre (WCC) GKPS Sopou Damei, Pdt Darwita Purba di Jalan Simbolon, Jumat (25/11) mengatakan, berdasarkan data yang diperoleh baik melalui media ataupun informasi masyarakat tingkat kekerasan terhadap perempuan masih cukup tinggi.
“Kekerasan terhadap perempuan masih cukup tinggi baik dunia remaja hingga berumah tangga. Bahkan dibandingkan tahun lalu, sekarang jauh semakin meningkat berdasarkan masyarakat yang datang kesini,” sebutnya. Lebih lanjut ia menerangkan, untuk pelecahan seksual sekarang semakin marak baik itu melalui berpacaran ataupun pencabulan. Salah satu penyebabnya dengan semakin marak dan berkembangnya zaman saat ini. Serta tingkat moralitas yang semakin rendah antar sesama.
“Salah satu penyebab pelecehan seksual yakni perkembangan zaman yang sudah semakin canggih. Perkembangan tersebut disalah artikan lebih menjerumus ke hal yang negatif. Kemudian tingkat moralitas ataupun rasa sopan yang semakin luntur, salah satunya dengan cara berpakaian yang semakin aneh,” terangnya. Dilanjutkan Pdt Darwita, akan tetapi terlepas dari hal tersebut, kunci semuanya berada dalam keluarga. Keluarga itu sendiri yang akan membentuk bagaimana sikap dan karakter pribadi seseorang. Serta nilai agama yang mereka miliki, jika nilai agamanya rendah pasti mereka memiliki krisis moralitas. “Contohnya orangtua dirumah tidak lagi menjadi contoh teladan bagi anaknya.
Yang pasti anak tersebut akan meniru sikap dan perlakuan keseharian orangtuanya dirumah. Sehingga dalam hal ini perlu ditekankan kepedulian dari masing keluarga,” paparnya. Menurutnya, pemerintah juga diharapkan untuk berperan aktif dalam menanggulangi hal ini. Pemko harus bisa memberikan pengajaran moral bagi masyarakat baik itu dalam bidang pendidikan ataupun sosialiasi. Salah satunya dengan mengkampanyekan tentang keluarga sejahtera. Jika itu memang dilakukan pasti tingkat kriminalitas akan semakin menurun hingga ke akarnya.
“Selain itu penegak hukum juga diminta agar proaktif dan jangan tebang pilih. Jika memang kasus tersebut benar terjadi, periksalah dan adili dengan benar. jangan sampai korban menjadi korban untuk kedua kalinya. Terutama untuk perempuan yang masih dibawah umur yang mengalami pelecehan seksual, mereka bisa menjadi korban untuk kedua kalinya jika penegak hukum tidak adil,” ungkapnya. (mua/smg)