Karina Arviana
Anak bungsu dari 3 bersaudara ini, sudah mengenakan penutup kepala (jilbab) sejak di bangku sekolah dasar. Walau pada awalnya dia tidak mengetahui apa alasannya menggenakan penutup kepala, tetapi, berjalannya waktu, gadis yang masih berusia 16 tahun ini sudah memahaminya, dan tetap mengenakan jilbab dalam aktivitas sehari – harinya.
“Kalau dulu, karena sekolah mewajibkan berjilbab. Tetapi sekarang, saya sudah paham. Jilbab merupakan anjuran agama,” ujar siswi kelas XI SMA Kemala Bhayangkari I Medan ini.
Kesenangannya berjilbab pun dibawa hingga saat ini, dalam keadaan apapun saat sedang tidak mengikuti perlombaan model, gadis yang akrab disapa Katrina ini selalu menggunakan hijab. “Kalau keluar rumah dan sedang tidak mengikuti lomba, saya tetap berjilbab. Kalau tidak pakai, kadang risih sendiri,” lanjutnya.
Top 10 Profesional Top Model Inez mengatakan saat ini dirinya hanya berani tidak menggenakan jilbab, saat dirinya mengikuti lomba. Karena, lomba yang diikutinya lebih sering yang umum. Sedangkan yang mencerminkan muslimah masih sangat jarang dilakukan di Medan. “Kalau perlombaan model muslimah, selalu aku semangat mengikutinya. Bahkan, rela beli baju sendiri,” ungkapnya sambil ketawa.
Karina sudah sering mengikuti model sejak 1 tahun terakhir ini. Dirinya memutuskan untuk menjadi model karena senang melihat para wanita di berbagai film yang sering ditontonnya. “Saya lihat mereka cantik-cantik. Bukan hanya dari fisik. Tetapi mereka berani mengeksplor akting. Jadi, itu yang membuat saya ingin jadi model,” tambahnya.
Untuk menjadi model ini, termasuk mulus dijalankannya, karena orangtuanya, sangat mendukung kegiatan ini. “Mama bilang, dari keluar rumah tidak ada urusan dan mau ngapain, mending berlatih jadi model. Tambah teman, pengetahuan, dan kegiatannya santai,” lanjut salah satu anggota dari BBMC (Be Best Model Class) ini.
Banyak perlombaan model yang sudah dimenangkannya. Seperti juara 1 Remaja Suzuki Nex Medan, Juara 1 Suzuki Let’s, dan Juara 3 Alfa Millennium. (ram)