26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

24 Jam Pasca Bersalin

Tiada hal yang lebih membahagiakan bagi seorang ibu selain mendengar tangis pertama bayi yang dilahirkannya. Rasa sakit yang dirasa dalam persalinan seolah hilang seketika. Begitu fase yang mempertaruhkan nyawa itu berakhir, apa saja yang akan dihadapi ibu? Berikut gambaran secara umum jam per jam menurut dr Ariawan Adimoelja SpOg dari Rumah Sakit Katolik St Paulo (RKZ) Surabaya.

Ibu  bayi
Ibu dan bayi

0-4 Jam

Pada ibu yang melahirkan secara alami, segera setelah bayi lahir bisa langsung melihat dan memeluknya. Yang melahirkan secara caesar pun bisa melihat bayi selama dia hanya menggunakan bius lokal. Meski kebas alias tidak merasakan sakit pada tubuh bagian bawah yang dibedah, semua proses persalinan bisa didengar dan diikuti dengan sadar. Panduan dari dokter maupun perawat dan kerabat yang menunggui bisa membantu memberikan gambaran lahirnya bayi.

Bayi kemudian dipisahkan untuk dimandikan. Sementara itu, ibu menjalani proses penjahitan pada organ intim. Setelah itu, badan dibersihkan dengan cara diseka. Ibu disarankan memakai baju yang nyaman dengan kancing di depan untuk mempermudah menyusui.

Bayi yang sudah bersih siap menyusu. Pada kelahiran anak pertama, sering terjadi air susu tidak langsung mengalir. Tak masalah, tetap pastikan mulut bayi menyesap puting. Itu adalah fase tubuh ibu memproduksi kolostrum yang sangat penting untuk antibodi si kecil. Bagi ibu yang menjalani operasi dengan bius lokal, pertemuan dengan bayi kali pertama biasanya bisa dilakukan lima jam setelah persalinan.

5-8 Jam

Setelah badan bersih, lelah mulai terasa. Melewati masa kontraksi, menahan sakit, dan mengejan tentu menguras tenaga. Lemas dan lapar. Biasanya, rumah sakit akan menyediakan makanan lunak untuk dikonsumsi ibu seperti bubur. Bisa juga diawali dengan makanan ringan, asalkan lunak. Ibu juga mulai dipantau agar bisa buang air kecil meski organ intim masih terasa perih.

Jika sudah dalam kondisi baik dan tidak ada keluhan, ibu akan dipindahkan dari ruang bersalin ke ruang rawat inap. Ada beberapa yang sudah langsung bisa berjalan, tetapi kebanyakan dibantu kursi roda.

Bisa jadi, ini saat-saat teristimewa. Ibu mengamati setiap bagian dan lekuk tubuh buah hati. Mengusap kepala, mengelus tangan mungilnya, dan meraba setiap jari kakinya. Saat bayi terbangun karena lapar, ibu kembali menyusui. Pastikan mulut bayi mengisap seluruh aerola. Menyusui akan menstimulasi terlepasnya hormon oksitosin yang bisa menyusutkan rahim. Hal itu bisa menimbulkan sedikit rasa sakit yang mirip dengan kontraksi melahirkan.
Tetapi, kondisi tersebut punya peran besar membantu proses uterus dan perut mengecil kembali.

9-12 Jam

Saat ini, ibu dan bayi telah siap menerima kunjungan. Biasanya, keluarga dan kerabat dekat yang telah menerima kabar kelahiran datang paling awal. Dengan canggihnya teknologi, tidak mustahil ibu atau pasangan telah meng-upload foto buah hati di jejaring sosial.

Tak heran, smartphone tak akan berhenti berdering. Teman, kolega, ataupun kerabat di luar kota berlomba memberikan ucapan selamat. Sesekali ibu sudah bisa membaca dan langsung membalasnya. Bayi akan menjalani pengecekan pada 10 jam pascalahir. Pengecekan bisa dilakukan pada usia bayi 2 jam–28 jam meski dia dalam kondisi tertidur. Staf dokter ahli kandungan akan mengamati tubuh bayi dari atas ke bawah, mendengarkan detak jantungnya, memeriksa pinggul, serta  menanyakan warna dan bentuk kotorannya.

13-16 Jam

Lelah, kantuk pada ibu memuncak pada masa ini. Untungnya, pada kebanyakan kasus, bayi pun tertidur pada jam-jam tersebut. Ibu jangan ragu memanfaatkan waktu untuk beristirahat. Rilekskan badan. Tak perlu segan meminta agar kunjungan distop dulu. Jika ada yang kebetulan datang, suami dan kerabat bisa menemui mereka.

Konsumsi makanan dan minuman, lalu tidur. Yakinlah, mungkin ini adalah jam tidur terbaik yang ibu miliki. Setelah itu, ibu harus siap begadang menemani bayi.

17-20 Jam

Di beberapa rumah sakit, bayi dipisahkan dari ibu. Ada ruang khusus untuk bayi, terpisah dari ruang rawat inap dewasa. Dalam waktu 3–4 jam sekali ibu bisa menjenguk dan menyusuinya. Sebagian rumah sakit lain memiliki ruang dobel fungsi. Yakni, ruang rawat inap dewasa sekaligus bayi. Jadi, ibu dan bayi bisa berdekatan setiap waktu. Pada masa memandikan, ibu diperbolehkan mengamati dan turut berlatih.

21-24 Jam

Jika proses persalinan tanpa komplikasi, ibu yang melahirkan secara alami biasanya diperbolehkan pulang setelah 20 jam di rumah sakit. Begitu juga sang bayi. Jika kondisinya baik, dia bisa dibawa serta. Tetapi, umumnya ibu tinggal di rumah sakit 2–3 hari setelah bersalin. Selain untuk memastikan kesehatan fisik, emosi ibu mulai mereda. Sakit yang memicu khawatir, stres, lalu berubah gembira  secara drastis mulai tertata kembali. Ibu juga terbiasa menggendong dan menyusui bayi. Sementara itu, pada ibu yang melahirkan secara caesar, proses kepulangan biasanya minimal dua hari setelah persalinan. (lie/c6/ayi/jpnn)

 

Tiada hal yang lebih membahagiakan bagi seorang ibu selain mendengar tangis pertama bayi yang dilahirkannya. Rasa sakit yang dirasa dalam persalinan seolah hilang seketika. Begitu fase yang mempertaruhkan nyawa itu berakhir, apa saja yang akan dihadapi ibu? Berikut gambaran secara umum jam per jam menurut dr Ariawan Adimoelja SpOg dari Rumah Sakit Katolik St Paulo (RKZ) Surabaya.

Ibu  bayi
Ibu dan bayi

0-4 Jam

Pada ibu yang melahirkan secara alami, segera setelah bayi lahir bisa langsung melihat dan memeluknya. Yang melahirkan secara caesar pun bisa melihat bayi selama dia hanya menggunakan bius lokal. Meski kebas alias tidak merasakan sakit pada tubuh bagian bawah yang dibedah, semua proses persalinan bisa didengar dan diikuti dengan sadar. Panduan dari dokter maupun perawat dan kerabat yang menunggui bisa membantu memberikan gambaran lahirnya bayi.

Bayi kemudian dipisahkan untuk dimandikan. Sementara itu, ibu menjalani proses penjahitan pada organ intim. Setelah itu, badan dibersihkan dengan cara diseka. Ibu disarankan memakai baju yang nyaman dengan kancing di depan untuk mempermudah menyusui.

Bayi yang sudah bersih siap menyusu. Pada kelahiran anak pertama, sering terjadi air susu tidak langsung mengalir. Tak masalah, tetap pastikan mulut bayi menyesap puting. Itu adalah fase tubuh ibu memproduksi kolostrum yang sangat penting untuk antibodi si kecil. Bagi ibu yang menjalani operasi dengan bius lokal, pertemuan dengan bayi kali pertama biasanya bisa dilakukan lima jam setelah persalinan.

5-8 Jam

Setelah badan bersih, lelah mulai terasa. Melewati masa kontraksi, menahan sakit, dan mengejan tentu menguras tenaga. Lemas dan lapar. Biasanya, rumah sakit akan menyediakan makanan lunak untuk dikonsumsi ibu seperti bubur. Bisa juga diawali dengan makanan ringan, asalkan lunak. Ibu juga mulai dipantau agar bisa buang air kecil meski organ intim masih terasa perih.

Jika sudah dalam kondisi baik dan tidak ada keluhan, ibu akan dipindahkan dari ruang bersalin ke ruang rawat inap. Ada beberapa yang sudah langsung bisa berjalan, tetapi kebanyakan dibantu kursi roda.

Bisa jadi, ini saat-saat teristimewa. Ibu mengamati setiap bagian dan lekuk tubuh buah hati. Mengusap kepala, mengelus tangan mungilnya, dan meraba setiap jari kakinya. Saat bayi terbangun karena lapar, ibu kembali menyusui. Pastikan mulut bayi mengisap seluruh aerola. Menyusui akan menstimulasi terlepasnya hormon oksitosin yang bisa menyusutkan rahim. Hal itu bisa menimbulkan sedikit rasa sakit yang mirip dengan kontraksi melahirkan.
Tetapi, kondisi tersebut punya peran besar membantu proses uterus dan perut mengecil kembali.

9-12 Jam

Saat ini, ibu dan bayi telah siap menerima kunjungan. Biasanya, keluarga dan kerabat dekat yang telah menerima kabar kelahiran datang paling awal. Dengan canggihnya teknologi, tidak mustahil ibu atau pasangan telah meng-upload foto buah hati di jejaring sosial.

Tak heran, smartphone tak akan berhenti berdering. Teman, kolega, ataupun kerabat di luar kota berlomba memberikan ucapan selamat. Sesekali ibu sudah bisa membaca dan langsung membalasnya. Bayi akan menjalani pengecekan pada 10 jam pascalahir. Pengecekan bisa dilakukan pada usia bayi 2 jam–28 jam meski dia dalam kondisi tertidur. Staf dokter ahli kandungan akan mengamati tubuh bayi dari atas ke bawah, mendengarkan detak jantungnya, memeriksa pinggul, serta  menanyakan warna dan bentuk kotorannya.

13-16 Jam

Lelah, kantuk pada ibu memuncak pada masa ini. Untungnya, pada kebanyakan kasus, bayi pun tertidur pada jam-jam tersebut. Ibu jangan ragu memanfaatkan waktu untuk beristirahat. Rilekskan badan. Tak perlu segan meminta agar kunjungan distop dulu. Jika ada yang kebetulan datang, suami dan kerabat bisa menemui mereka.

Konsumsi makanan dan minuman, lalu tidur. Yakinlah, mungkin ini adalah jam tidur terbaik yang ibu miliki. Setelah itu, ibu harus siap begadang menemani bayi.

17-20 Jam

Di beberapa rumah sakit, bayi dipisahkan dari ibu. Ada ruang khusus untuk bayi, terpisah dari ruang rawat inap dewasa. Dalam waktu 3–4 jam sekali ibu bisa menjenguk dan menyusuinya. Sebagian rumah sakit lain memiliki ruang dobel fungsi. Yakni, ruang rawat inap dewasa sekaligus bayi. Jadi, ibu dan bayi bisa berdekatan setiap waktu. Pada masa memandikan, ibu diperbolehkan mengamati dan turut berlatih.

21-24 Jam

Jika proses persalinan tanpa komplikasi, ibu yang melahirkan secara alami biasanya diperbolehkan pulang setelah 20 jam di rumah sakit. Begitu juga sang bayi. Jika kondisinya baik, dia bisa dibawa serta. Tetapi, umumnya ibu tinggal di rumah sakit 2–3 hari setelah bersalin. Selain untuk memastikan kesehatan fisik, emosi ibu mulai mereda. Sakit yang memicu khawatir, stres, lalu berubah gembira  secara drastis mulai tertata kembali. Ibu juga terbiasa menggendong dan menyusui bayi. Sementara itu, pada ibu yang melahirkan secara caesar, proses kepulangan biasanya minimal dua hari setelah persalinan. (lie/c6/ayi/jpnn)

 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/