TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Syaril Nasution (52) dengan alamat Desa Pelanggiran Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batubata ditemukan tewas dengan kondisi kaki putus dan kepala mengalami luka robek, dan diduga ditabrak kereta api di perlintasan kereta api tepatnya di Jalan Prof HM Yamin Kelurahan Lalang Kecamatan Rambutan Kota Tebingtinggi, Jumat pagi (31/1).
Abang korban, Junaidi Nasution (58) yang tinggal di Jalan Martimbang Kelurahan Lalang Kecamatan Rambutan Kota Tebingtinggi mendapatkan kabar dari warga yang usai melihat kejadian tersebut, diterangkan, sejak berpisah dengan istrinya tahun 2015 lalu, korban mengalami ganguan jiwa dan selalu berpindah pindah tempat tinggal.
“Terkadang tinggal dirumah, terkadang tinggal di tempat adik di Jalan KF Tandean Kota Tebingtinggi. Pihak keluarga mendapat informasi tentang kejadian penemuan jasad korban dari laporan warga,” bilangnya.
Jelasnya kembali, pihak keluarga akan memakamkan korban di TPU di Jalan Prof HM Yamin Kota Tebingtinggi.
Sementara itu, mendapat informasi adanya penemuan mayat akibat dugaan ditabrak kereta api, tim Inafis dan Polsek Rambutan Polres Tebingtinggi turun relokasi penemuan untuk melakukan visum.
Jasad korban akhirnya di evakuasi petugas ke Rumah Sakit Kumpulan Pane Kota Tebingtinggi sembari menunggu pihak keluarga menjemput jasad korban untuk dimakamkan. Kini kasus penemuan mayat sudah ditangani oleh pihak kepolisian setempat. (ian/btr)
TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Syaril Nasution (52) dengan alamat Desa Pelanggiran Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batubata ditemukan tewas dengan kondisi kaki putus dan kepala mengalami luka robek, dan diduga ditabrak kereta api di perlintasan kereta api tepatnya di Jalan Prof HM Yamin Kelurahan Lalang Kecamatan Rambutan Kota Tebingtinggi, Jumat pagi (31/1).
Abang korban, Junaidi Nasution (58) yang tinggal di Jalan Martimbang Kelurahan Lalang Kecamatan Rambutan Kota Tebingtinggi mendapatkan kabar dari warga yang usai melihat kejadian tersebut, diterangkan, sejak berpisah dengan istrinya tahun 2015 lalu, korban mengalami ganguan jiwa dan selalu berpindah pindah tempat tinggal.
“Terkadang tinggal dirumah, terkadang tinggal di tempat adik di Jalan KF Tandean Kota Tebingtinggi. Pihak keluarga mendapat informasi tentang kejadian penemuan jasad korban dari laporan warga,” bilangnya.
Jelasnya kembali, pihak keluarga akan memakamkan korban di TPU di Jalan Prof HM Yamin Kota Tebingtinggi.
Sementara itu, mendapat informasi adanya penemuan mayat akibat dugaan ditabrak kereta api, tim Inafis dan Polsek Rambutan Polres Tebingtinggi turun relokasi penemuan untuk melakukan visum.
Jasad korban akhirnya di evakuasi petugas ke Rumah Sakit Kumpulan Pane Kota Tebingtinggi sembari menunggu pihak keluarga menjemput jasad korban untuk dimakamkan. Kini kasus penemuan mayat sudah ditangani oleh pihak kepolisian setempat. (ian/btr)