26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Penculik Bayi Manurung Cuma Kontak Suami

Desi Ariani, si penculik bayi Boru Manurung.
Desi Ariani, si penculik bayi Boru Manurung.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kepala Polrestabes Bandung, Kombes Mashudi mengatakan polisi sudah memeriksa rangkaian kontak telepon, termasuk pesan pendek, terduga penculik bayi di RS Hasan Sadikin, Desy Ariyani.

“Hingga kini belum ditemukan kontak dengan pihak lain terkait dengan proses penculikan,” ujarnya, saat dihubungi, Selasa (1/4).

Polisi memeriksa sejumlah kontak telepon Desy dengan pihak lain, baik sebelum, saat melakukan, maupun sesudah terjadi penculikan bayi putri pasangan Toni-Lasmaria di ruang Alamanda RS Hasan Sadikin sekitar pukul 19.30, Selasa (25/3).

“Hasilnya cuma percakapan dan pesan pendek biasa,” kata Mashudi

Menurut dia, setelah menculik, Desy mengontak suaminya, keluarga, dan beberapa kawan mengabarkan bahwa dia baru melahirkan malam itu.

Sebelumnya, dalam rekaman kamera CCTV RS Hasan Sadikin, Desy sempat tampak seperti menelepon seseorang ketika melangkah menuju ruang Alamanda maupun saat meninggalkan ruangan itu sambil membawa bayi Valencia. Namun aksi “menelepon” itu diduga cuma akal-akalan pelaku menghindari sorotan kamera CCTV.

“Setelah diperiksa teleponnya, enggak ada kontak waktu itu. Jadi dia (Desy) ini cuma pura-pura menelepon,” kata Mashudi.

Polisi hingga kini sudah memeriksa 25 saksi. Sejauh ini timnya belum bisa memeriksa Desy karena yang bersangkutan masih dirawat di RS Hasan Sadikin akibat terluka setelah melakukan upaya bunuh diri dengan terjun dari jembatan Pasupati, Bandung. “Kondisinya masih labil dan belum bisa diperiksa,” kata Mashudi.

Kakak kandung Toni Manurung (26), Desi Boru Manurung (33) yang ditemui METRO SIANTAR (Grup JPNN) di rumah orangtua Toni Manurung, di Jalan Bah Tongguran No 112, Kel. Sigulang-gulang, Siantar Utara, Selasa (1/4) mengungkapkan, adiknya ada memberi kabar ke keluarganya yang berada di Kota Siantar, tentang rencana kepulangannya ke Siantar.

“Saya tidak tahu kalau dia mau kasi kejutan kepada kami yang di rumah ini,” ujar Desi.

Menurutnya, Toni sudah satu tahun dua bulan tinggal di Bandung. Sebelumnya, waktu masih lajang, juga tinggal di Bandung. Desi menerangkan, bahwa yang tinggal di rumah orangtuanya P.Manurung dan ibunya M  br Simatupang tinggal dia dan adik laki-lakinya yang paling kecil Juni Manurung (23). Sementara kedua orangtuanya, sudah berada di Bandung semenjak anak Toni dikabarkan hilang sepekan lalu.

Di Bandung, Toni tinggal bersama 3 saudaranya, yakni yang paling besar Lambok Manurung, yang nomor 3 Dewi Boru Manurung, dan yang paling kecil Nurhayati Boru Manurung.

“Tapi, tidak mungkinlah orang itu kembali dalam waktu dekat. Karena, umur anak Toni masih tujuh hari,” ujarnya.

Dikatakan Desi, sampai saat ini, kedua orangtunya yang berangkat ke Bandung juga belum memberikan kabar kapan akan kembali ke Siantar.

Desi mengaku sangat bahagia karena anak pertama adik kandungnya itu ditemukan dalam keadaan sehat. Keluarga hanya menginginkan pelaku bertobat dan tidak akan mengulangi perbuatannya lagi.

“Kalau kami hanya ingin pelaku taubat dan tidak mengulangi perbuatannya lagi. Mengenai proses hukum, biar saja berjalan dengan semestinya,” katanya. (mag-01/net/bbs)

Desi Ariani, si penculik bayi Boru Manurung.
Desi Ariani, si penculik bayi Boru Manurung.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kepala Polrestabes Bandung, Kombes Mashudi mengatakan polisi sudah memeriksa rangkaian kontak telepon, termasuk pesan pendek, terduga penculik bayi di RS Hasan Sadikin, Desy Ariyani.

“Hingga kini belum ditemukan kontak dengan pihak lain terkait dengan proses penculikan,” ujarnya, saat dihubungi, Selasa (1/4).

Polisi memeriksa sejumlah kontak telepon Desy dengan pihak lain, baik sebelum, saat melakukan, maupun sesudah terjadi penculikan bayi putri pasangan Toni-Lasmaria di ruang Alamanda RS Hasan Sadikin sekitar pukul 19.30, Selasa (25/3).

“Hasilnya cuma percakapan dan pesan pendek biasa,” kata Mashudi

Menurut dia, setelah menculik, Desy mengontak suaminya, keluarga, dan beberapa kawan mengabarkan bahwa dia baru melahirkan malam itu.

Sebelumnya, dalam rekaman kamera CCTV RS Hasan Sadikin, Desy sempat tampak seperti menelepon seseorang ketika melangkah menuju ruang Alamanda maupun saat meninggalkan ruangan itu sambil membawa bayi Valencia. Namun aksi “menelepon” itu diduga cuma akal-akalan pelaku menghindari sorotan kamera CCTV.

“Setelah diperiksa teleponnya, enggak ada kontak waktu itu. Jadi dia (Desy) ini cuma pura-pura menelepon,” kata Mashudi.

Polisi hingga kini sudah memeriksa 25 saksi. Sejauh ini timnya belum bisa memeriksa Desy karena yang bersangkutan masih dirawat di RS Hasan Sadikin akibat terluka setelah melakukan upaya bunuh diri dengan terjun dari jembatan Pasupati, Bandung. “Kondisinya masih labil dan belum bisa diperiksa,” kata Mashudi.

Kakak kandung Toni Manurung (26), Desi Boru Manurung (33) yang ditemui METRO SIANTAR (Grup JPNN) di rumah orangtua Toni Manurung, di Jalan Bah Tongguran No 112, Kel. Sigulang-gulang, Siantar Utara, Selasa (1/4) mengungkapkan, adiknya ada memberi kabar ke keluarganya yang berada di Kota Siantar, tentang rencana kepulangannya ke Siantar.

“Saya tidak tahu kalau dia mau kasi kejutan kepada kami yang di rumah ini,” ujar Desi.

Menurutnya, Toni sudah satu tahun dua bulan tinggal di Bandung. Sebelumnya, waktu masih lajang, juga tinggal di Bandung. Desi menerangkan, bahwa yang tinggal di rumah orangtuanya P.Manurung dan ibunya M  br Simatupang tinggal dia dan adik laki-lakinya yang paling kecil Juni Manurung (23). Sementara kedua orangtuanya, sudah berada di Bandung semenjak anak Toni dikabarkan hilang sepekan lalu.

Di Bandung, Toni tinggal bersama 3 saudaranya, yakni yang paling besar Lambok Manurung, yang nomor 3 Dewi Boru Manurung, dan yang paling kecil Nurhayati Boru Manurung.

“Tapi, tidak mungkinlah orang itu kembali dalam waktu dekat. Karena, umur anak Toni masih tujuh hari,” ujarnya.

Dikatakan Desi, sampai saat ini, kedua orangtunya yang berangkat ke Bandung juga belum memberikan kabar kapan akan kembali ke Siantar.

Desi mengaku sangat bahagia karena anak pertama adik kandungnya itu ditemukan dalam keadaan sehat. Keluarga hanya menginginkan pelaku bertobat dan tidak akan mengulangi perbuatannya lagi.

“Kalau kami hanya ingin pelaku taubat dan tidak mengulangi perbuatannya lagi. Mengenai proses hukum, biar saja berjalan dengan semestinya,” katanya. (mag-01/net/bbs)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/