30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Maling Kereta Tewas Dimassa

Beberapa hantaman bahkan didaratkan ke kepala. Akibatnya, Jefri didapati dalam kondisi sekarat ketika personel Polsek Helvetia tiba di lokasi.

Melihat hal tersebut, petugas segera meminta massa untuk berhenti menghakimi. Begitu berhasil menenangkan massa, Jefri segera dilarikan ke RS Bhayangkara guna mendapatkan perawatan.

Bertahannya Jefri hingga tiba di rumah sakit sempat menumbuhkan secercah harapan dia akan selamat. Tapi Sang Pencipta ternyata berkehendak lain. Setelah 7 jam mendapat perawatan intensif, pria ini akhirnya menghembuskan nafas terakhir sekira pukul 07.25 wib.

Selain akibat lebam di sekujur tubuh, luka berat di kepala bagian belakang diyakini menjadi salah satu factor hingga nyawanya tak terselamatkan.

Sebab saat pertama kali diboyong Polisi dari lokasi pengeroyokan massa, Jefri terbaring dengan kondisi kepala bagian belakang remuk, mata kanan bengkak, luka kening kanan, luka bengkak, bibir bengkak, bibir atas dan bawah bengkak dan luka, kuping kiri dan kanan luka, telapak kaki kiri luka, dan pelipis mata kiri robek dan luka, serta sudah tidak sadarkan diri sambil mengorok.

Terkait kasus ini, Kompol Hendra selaku Kapolsek Medan Helvetia menyebutkan pihak keluarga Jefri menolak dilakukan otopsi. “Keluarga Jefri menolak untuk dilakukan otopsi. Kami meminta keluarga untuk membuat surat perjanjian, bahwasanya ketika ada masalah dikemudian hari, ” ujarnya. (cr7/ras)

 

Beberapa hantaman bahkan didaratkan ke kepala. Akibatnya, Jefri didapati dalam kondisi sekarat ketika personel Polsek Helvetia tiba di lokasi.

Melihat hal tersebut, petugas segera meminta massa untuk berhenti menghakimi. Begitu berhasil menenangkan massa, Jefri segera dilarikan ke RS Bhayangkara guna mendapatkan perawatan.

Bertahannya Jefri hingga tiba di rumah sakit sempat menumbuhkan secercah harapan dia akan selamat. Tapi Sang Pencipta ternyata berkehendak lain. Setelah 7 jam mendapat perawatan intensif, pria ini akhirnya menghembuskan nafas terakhir sekira pukul 07.25 wib.

Selain akibat lebam di sekujur tubuh, luka berat di kepala bagian belakang diyakini menjadi salah satu factor hingga nyawanya tak terselamatkan.

Sebab saat pertama kali diboyong Polisi dari lokasi pengeroyokan massa, Jefri terbaring dengan kondisi kepala bagian belakang remuk, mata kanan bengkak, luka kening kanan, luka bengkak, bibir bengkak, bibir atas dan bawah bengkak dan luka, kuping kiri dan kanan luka, telapak kaki kiri luka, dan pelipis mata kiri robek dan luka, serta sudah tidak sadarkan diri sambil mengorok.

Terkait kasus ini, Kompol Hendra selaku Kapolsek Medan Helvetia menyebutkan pihak keluarga Jefri menolak dilakukan otopsi. “Keluarga Jefri menolak untuk dilakukan otopsi. Kami meminta keluarga untuk membuat surat perjanjian, bahwasanya ketika ada masalah dikemudian hari, ” ujarnya. (cr7/ras)

 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/