MEDAN, SUMUTPOS.CO – Satu dari tiga pelaku terduga perampokan, pemerkosa, dan penganiaya tiga cewek cantik –dua di antaranya mahasiswi PTS (Perguruan Tinggi Swasta)– usai dugem di Karaoke Station, ditangkap petugas Satuan Reskrim Polresta Medan, Minggu (2/11) malam sekira pukul 20.00 WIB.
Kasat (Kepala Satuan) Reskrim Polresta Medan, Kompol Wahyu Bram yang dikonfirmasi, tadi siang, membenarkan. “Seorang pelaku berinisial DP alias AS alias KB ditangkap dari kawasan Simpang Johor, Kwala Bekala Medan,” katanya,
Dalam pengakuannya kepada petugas, DP mengaku sebagai salah seorang anggota TNI. “Saat ini dia masih kita periksa. Untuk dua orang lagi sudah dikantongi identitasnya, dan masih dalam pengejaran,” aku mantan penyidik KPK ini.
Selain dua rekan DP, tambah Bram, pihaknya turut mengejar Rama, warga Simalingkar, yang diduga ikut terlibat dalam kasus ini. Pasalnya, Rama merupakan mucikari yang mengenalkan korban dan para pelaku.
Sebelumnya, dua mahasiswi PTS bernisial H dan D serta seorang cewek berinisial P asal Batubara, dirampok tiga pria berbadan tegap dan cepak yang mengendarai mobil Daihatsu Xenia warna silver, Selasa (28/10) dinihari lalu, usai pulang dugem dari Karaoke Station. Selain dirampok, dua dari tiga wanita yang berusia sekitar 20 tahunan ini turut dianiaya dan diperkosa.
Pelaku melancarkan aksinya ketika di dalam mobil dan kondisi sedang berjalan. Kuat dugaan, aksi yang dilakukan pelaku lantaran tak memiliki uang untuk membayar jasa ketiga korban yang sudah menemaninya berdugem.
Dari keterangan korban H, awalnya ia dan dua temannya serta pelaku sedang asyik menikmati musik dunia gemerlap (dugem) secara bersama-sama di KTV 5, Karaoke Station Senin (27/10) malam. Mereka pun saling berjoget ria di dalam ruangan tersebut hingga larut malam dan berganti hari, dengan ditemani minuman alkohol.
Sekira pukul 01.00, mereka pun selesai berdugem. Selanjutnya mereka keluar dan bergegas pulang. Pelaku kemudian hendak mengantarkan korban ke kosnya di kawasan Glugur Darat, Brayan, dengan mengendarai Xenia silver. Dua pelaku duduk di kursi depan dan sedangkan seorang lagi di kursi belakang. Sementara ketiga korban di kursi tengah.
“Kami mau diantar pulang ke kos di kawasan Glugur Darat sama mereka. Tapi kami malah dibawa ke arah Padang Bulan. Seingat kami pas di daerah Tuntungan kami dianiaya dan diperkosa. Bahkan, tas kami yang berisi handphone, uang dan barang berharga dirampas mereka (pelaku),” ungkap H kepada Sumut Pos yang didampingi korban P serta seorang rekannya M.
H menyebut, pelaku memiliki ciri-ciri berbadan tegap, berambut cepak dan mengenakan jaket warna hijau. Ia pun menduga pelakunya merupakan seorang oknum aparat lantaran memiliki benda mirip pistol.
“Seingat saya namanya Dana, David dan Dedi. Kami baru kenalan malam itu. Kalau plat nomornya saya tak ingat, yang saya tahu mereka naik Xenia silver,” aku H.
Dia menceritakan, perkenalan ketiga pelaku berawal dari rekannya berinisial R. “Jadi, kami dikenali sama kawan kami (inisial R, red) bang, katanya ada yang mau minta nemenin dugem,” beber H.
Kemudian, lanjut H, R mengirimkan Pin BB David kepada P hingga akhirnya saling mengirim BBM. “Kami kemudian nego harga hingga sepakat Rp500 per orang. Lalu kami disuruh ke Karaoke Station KTV 5 dan akhirnya kami ke sana naik taksi,” katanya. (ris)