31.8 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Pegawai Kejari Labuhanbatu Ternyata Tewas Dibunuh, Dikeroyok, Mayat Dibuang di Bandar Setia

SUMUTPOS.CO – Penyebab kematian aparatur sipil negara (ASN) Kejaksaan Negeri (Kejari) Labuhanbatu, Taufik Hidayat Simanungkalit yang ditemukan mayatnya di parit pembuangan kotoran sapi Jalan Sukarela Gang Sena, Desa Bandarsetia Kecamatan Percut Seituan Deliserdang, beberapa waktu lalu terungkap.

BONGKAR MAKAM: Pembongkaran makam Almarhum Taufik Hidayat di TPU Muslim Jalan Thamrin Medan, Sabtu (3/10).
BONGKAR MAKAM: Pembongkaran makam Almarhum Taufik Hidayat di TPU Muslim Jalan Thamrin Medan, Sabtu (3/10).

Sempat beredar kabar mati akibat bunuh diri, ternyata pegawai kejaksaan tersebut diduga kuat tewas dibunuh. Korban dikabarkan dikeroyok sejumlah orang hingga tewas dan dibuang mayatnya ke dalam parit berlumpur di lokasi tersebut.

Kemudian, jasad korban dimakamkan tanpa diautopsi di TPU Muslim Kayu Besar Jalan Thamrin Medan pada 23 September lalu. Namun, polisi akhirnya membongkar makam korban untuk kepentingan penyidikan (autopsi) pada Sabtu (3/10) siang.

Kapolsek Percut Seituan AKP Ricky Pripurna Atmaja mengatakan, pembongkaran makam dilakukan karena ada indikasi korban dianiaya sebelum meninggal dunia. Penyebab korban meninggal sendiri akibat gagal pernapasan karena hasil autopsi ada lumpur di saluran pernafasan dan pencernaan.

“Sesuai fakta-fakta yang dilihat, ada gumpalan darah di kepala bagian kiri, dada, pipi sebelah kiri dan lumpur di saluran pernapasan serta lambung. Dari keterangan dokter (forensik), korban meninggal karena gagalnya saluran pernapasan,” ujar Ricky usai melakukan autopsi jenazah korban di lokasi pemakaman.

Kata Ricky, dalam kasus tersebut satu orang ditahan sebagai tersangka. Selain itu, ada juga sejumlah orang ditetapkan tersangka dan sedang diburu.

“Sudah ada satu orang kita tahan dan statusnya tersangka. Ada beberapa orang dan identitasnya sudah diketahui, mereka kita tetapkan tersangka dan saat ini dalam pengejaran,” ungkapnya.

Diutarakan dia, keterlibatan seorang tersangka yang saat ini sudah ditahan adalah yang ikut melakukan penganiayaan. “Tersangka itu berperan menganiaya korban, sehingga meninggal dunia,” ucapnya.

Ia mengimbau kepada orang yang terlibat pada kasus tersebut segera menyerahkan diri.

”Kemana pun para pelaku lari, kita kejar. Kita imbau agar mereka segera menyerahkan diri sebelum kita tindak tegas,” tukasnya.

Untuk diketahui, korban Taufik Hidayat ditemukan tidak bernyawa di parit pembuangan kotoran lembu kawasan Jalan Sukarela Gang Sena, Desa Bandarsetia, Kecamatan Percut Seituan, Selasa (22/9) malam. Selanjutnya, keluarga korban menemukan kejanggalan di tubuh Taufik karena terdapat bekas tanda penganiayaan saat dimandikan.

Sementara, Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu) mengapresiasi kinerja kepolisian yang telah menangkap pembunuh Taufiq Hidayat, ASN pada Kejaksaan Negeri (Kejari) Labuhanbatu. Korban sebelumnya ditemukan tewas di Desa Bandarsetia, Kecamatan Percut Seituan, Selasa (22/9) lalu.

“Kita apresiasi pihak kepolisian dan juga berharap agar penyidik bersikap profesional untuk membuat terang peristiwa yang terjadi sehingga peristiwa ini bisa terungkap secara jelas,” kata Pelaksana Harian (Plh) Kasi Penkum Kajatisu, Karya Graham. (ris/man/azw)

SUMUTPOS.CO – Penyebab kematian aparatur sipil negara (ASN) Kejaksaan Negeri (Kejari) Labuhanbatu, Taufik Hidayat Simanungkalit yang ditemukan mayatnya di parit pembuangan kotoran sapi Jalan Sukarela Gang Sena, Desa Bandarsetia Kecamatan Percut Seituan Deliserdang, beberapa waktu lalu terungkap.

BONGKAR MAKAM: Pembongkaran makam Almarhum Taufik Hidayat di TPU Muslim Jalan Thamrin Medan, Sabtu (3/10).
BONGKAR MAKAM: Pembongkaran makam Almarhum Taufik Hidayat di TPU Muslim Jalan Thamrin Medan, Sabtu (3/10).

Sempat beredar kabar mati akibat bunuh diri, ternyata pegawai kejaksaan tersebut diduga kuat tewas dibunuh. Korban dikabarkan dikeroyok sejumlah orang hingga tewas dan dibuang mayatnya ke dalam parit berlumpur di lokasi tersebut.

Kemudian, jasad korban dimakamkan tanpa diautopsi di TPU Muslim Kayu Besar Jalan Thamrin Medan pada 23 September lalu. Namun, polisi akhirnya membongkar makam korban untuk kepentingan penyidikan (autopsi) pada Sabtu (3/10) siang.

Kapolsek Percut Seituan AKP Ricky Pripurna Atmaja mengatakan, pembongkaran makam dilakukan karena ada indikasi korban dianiaya sebelum meninggal dunia. Penyebab korban meninggal sendiri akibat gagal pernapasan karena hasil autopsi ada lumpur di saluran pernafasan dan pencernaan.

“Sesuai fakta-fakta yang dilihat, ada gumpalan darah di kepala bagian kiri, dada, pipi sebelah kiri dan lumpur di saluran pernapasan serta lambung. Dari keterangan dokter (forensik), korban meninggal karena gagalnya saluran pernapasan,” ujar Ricky usai melakukan autopsi jenazah korban di lokasi pemakaman.

Kata Ricky, dalam kasus tersebut satu orang ditahan sebagai tersangka. Selain itu, ada juga sejumlah orang ditetapkan tersangka dan sedang diburu.

“Sudah ada satu orang kita tahan dan statusnya tersangka. Ada beberapa orang dan identitasnya sudah diketahui, mereka kita tetapkan tersangka dan saat ini dalam pengejaran,” ungkapnya.

Diutarakan dia, keterlibatan seorang tersangka yang saat ini sudah ditahan adalah yang ikut melakukan penganiayaan. “Tersangka itu berperan menganiaya korban, sehingga meninggal dunia,” ucapnya.

Ia mengimbau kepada orang yang terlibat pada kasus tersebut segera menyerahkan diri.

”Kemana pun para pelaku lari, kita kejar. Kita imbau agar mereka segera menyerahkan diri sebelum kita tindak tegas,” tukasnya.

Untuk diketahui, korban Taufik Hidayat ditemukan tidak bernyawa di parit pembuangan kotoran lembu kawasan Jalan Sukarela Gang Sena, Desa Bandarsetia, Kecamatan Percut Seituan, Selasa (22/9) malam. Selanjutnya, keluarga korban menemukan kejanggalan di tubuh Taufik karena terdapat bekas tanda penganiayaan saat dimandikan.

Sementara, Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu) mengapresiasi kinerja kepolisian yang telah menangkap pembunuh Taufiq Hidayat, ASN pada Kejaksaan Negeri (Kejari) Labuhanbatu. Korban sebelumnya ditemukan tewas di Desa Bandarsetia, Kecamatan Percut Seituan, Selasa (22/9) lalu.

“Kita apresiasi pihak kepolisian dan juga berharap agar penyidik bersikap profesional untuk membuat terang peristiwa yang terjadi sehingga peristiwa ini bisa terungkap secara jelas,” kata Pelaksana Harian (Plh) Kasi Penkum Kajatisu, Karya Graham. (ris/man/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/