32 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

WN Nigeria di Lapas Tg.Gusta akan Ditembak Mati

Mantan dosen Fakultas Hukum Nommensen Yasonna H Laoly terpilih sebagai Menteri Hukum dan HAM.
Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H Laoly .

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Menkum HAM Yasonna Laoly menegaskan komitmen pemerintahan Jokowi-JK dalam pemberantasan narkoba. Ada 68 bandar narkoba yang siap dieksekusi mati dan sudah tidak ada lagi proses hukum lanjutan.

Data yang dihimpun dari 68 bandar itu, salah satunya Okonkow Nonsokiingleys, warga Nigeria terpidana mati karena mengimpor narkotika. Kasusnya ditangani Kejaksaan Negeri (Kejari) Medan dan kini ditahan di LP Tanjung Gusta Medan.

“Sinyal dari bapak presiden mereka akan kita tindak tegas. Kami bersama Menkes, BNN dan Polri telah melakukan rapat kabinet, sinyalnya kami akan bertindak keras bandar narkoba setidaknya sudah ada 68 narapidana yang akan dihukum mati,” jelas Yasonna di LP Cipinang, Jakarta, Senin (1/12).

Yasonna juga menyampaikan, Presiden Jokowi juga sudah memerintahkan Kejagung untuk segera menindaklanjuti. Tapi kapan waktu eksekusi, dia belum bisa merinci.

“Saya kira sekarang ini sudah ada Kejagung sebagai langkah tindak lanjut dari pemerintah. Karena bapak presiden sendiri sudah mengatakan narkoba sudah menjadi darurat nasional, ada 4,3 juta pengguna yang meningkat menjadi 5,8 juta sekarang berapa yang meninggal tiap harinya. Pada intinya pengedar narkoba akan kita tindak tegas,” tutupnya.

Badan Narkotika Nasional (BNN) menyatakan hal itu telah sesuai dengan UU yang berlaku.

“Yang pasti hukuman mati terkait narkotika sudah sesuai UU yang berlaku di Indonesia,” kata Humas BNN, Kombes Sumirat Dwiyanto di sela-sela acara ASEAN Ministerial Meeting on Drug Matters (AMMDM) di Hotel Pullman, Jakarta, Selasa (2/12).

Menurut Sumirat, hukuman mati untuk bandar narkoba sudah diperkuat oleh keputusan Mahkamah Konstitusi (MK), yang menyatakan hukuman mati tidak melanggar konstitusi. Walau banyak penggiat HAM memprotes hukuman mengambil nyawa orang lain itu.

“Hasil judicial review di MK waktu itu tidak melanggar UU dan HAM. Sehingga itu tidak melanggar konstitusi Indonesia,” ucap Sumirat.

 

Narkoba Semakin Deras Masuk ke Indonesia

Malam pergantian tahun kerap dirayakan hampir seluruh dunia dengan pesta meriah. Sayangnya, pesta besar-besaran kerap diwarnai oleh penyalahgunaan narkotika, tak terkecuali di Indonesia.

“Yang kita lihat, peredaran narkotika menjelang tahun baru ini meningkat. Pengedar narkotika melihat tahun baru sebagai suasana yang pas, sehingga mereka mencoba memasukannya ke Indonesia,” kata Humas BNN Kombes Sumirat Dwiyanto.

Menurut Sumirat, penangkapan intensif menjelang akhir tahun ini menunjukkan banyaknya narkoba berbagai jenis dari sejumlah negara yang diupayakan masuk ke Indonesia. Jumlahnya pun bisa mencapai berton-ton hingga malam tahun baru.

“Kemarin itu 100 kg sabu, 35 kg dari Iran, dari Malaysia ada sopir bus memasukan 5 kg sabu tiap pekan ke Indonesia dan dikendalikan dari Lapas. Wanita memasukan narkotika 5 kg di ban serep bermodus sebagai pemandu wisata Kuching-Indonesia,” ujar Sumirat.

Sehingga pihak kepolisian, Bea Cukai dan BNN harus bekerja ekstra keras mengungkap modus operandi dan menyita barang haram itu agar tak merusak generasi bangsa. Penanganan ‘impor’ narkoba ini turut ditingkatkan dengan meningkatnya jumlah yang masuk.

“Iya ada peningkatan, mereka berusaha memasukan barang-barang itu. Pada akhir tahun, trennya seperti itu,” ucap Sumirat.

“Contoh Tangerang itu 250 kg ganja, Bekasi 47 kg sabu, terakhir BNN 157 kg sabu dari Tiongkok yang dimasukan oleh 3 warga negara Tiongkok,” tutup Sumirat. (net/bbs)

Mantan dosen Fakultas Hukum Nommensen Yasonna H Laoly terpilih sebagai Menteri Hukum dan HAM.
Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H Laoly .

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Menkum HAM Yasonna Laoly menegaskan komitmen pemerintahan Jokowi-JK dalam pemberantasan narkoba. Ada 68 bandar narkoba yang siap dieksekusi mati dan sudah tidak ada lagi proses hukum lanjutan.

Data yang dihimpun dari 68 bandar itu, salah satunya Okonkow Nonsokiingleys, warga Nigeria terpidana mati karena mengimpor narkotika. Kasusnya ditangani Kejaksaan Negeri (Kejari) Medan dan kini ditahan di LP Tanjung Gusta Medan.

“Sinyal dari bapak presiden mereka akan kita tindak tegas. Kami bersama Menkes, BNN dan Polri telah melakukan rapat kabinet, sinyalnya kami akan bertindak keras bandar narkoba setidaknya sudah ada 68 narapidana yang akan dihukum mati,” jelas Yasonna di LP Cipinang, Jakarta, Senin (1/12).

Yasonna juga menyampaikan, Presiden Jokowi juga sudah memerintahkan Kejagung untuk segera menindaklanjuti. Tapi kapan waktu eksekusi, dia belum bisa merinci.

“Saya kira sekarang ini sudah ada Kejagung sebagai langkah tindak lanjut dari pemerintah. Karena bapak presiden sendiri sudah mengatakan narkoba sudah menjadi darurat nasional, ada 4,3 juta pengguna yang meningkat menjadi 5,8 juta sekarang berapa yang meninggal tiap harinya. Pada intinya pengedar narkoba akan kita tindak tegas,” tutupnya.

Badan Narkotika Nasional (BNN) menyatakan hal itu telah sesuai dengan UU yang berlaku.

“Yang pasti hukuman mati terkait narkotika sudah sesuai UU yang berlaku di Indonesia,” kata Humas BNN, Kombes Sumirat Dwiyanto di sela-sela acara ASEAN Ministerial Meeting on Drug Matters (AMMDM) di Hotel Pullman, Jakarta, Selasa (2/12).

Menurut Sumirat, hukuman mati untuk bandar narkoba sudah diperkuat oleh keputusan Mahkamah Konstitusi (MK), yang menyatakan hukuman mati tidak melanggar konstitusi. Walau banyak penggiat HAM memprotes hukuman mengambil nyawa orang lain itu.

“Hasil judicial review di MK waktu itu tidak melanggar UU dan HAM. Sehingga itu tidak melanggar konstitusi Indonesia,” ucap Sumirat.

 

Narkoba Semakin Deras Masuk ke Indonesia

Malam pergantian tahun kerap dirayakan hampir seluruh dunia dengan pesta meriah. Sayangnya, pesta besar-besaran kerap diwarnai oleh penyalahgunaan narkotika, tak terkecuali di Indonesia.

“Yang kita lihat, peredaran narkotika menjelang tahun baru ini meningkat. Pengedar narkotika melihat tahun baru sebagai suasana yang pas, sehingga mereka mencoba memasukannya ke Indonesia,” kata Humas BNN Kombes Sumirat Dwiyanto.

Menurut Sumirat, penangkapan intensif menjelang akhir tahun ini menunjukkan banyaknya narkoba berbagai jenis dari sejumlah negara yang diupayakan masuk ke Indonesia. Jumlahnya pun bisa mencapai berton-ton hingga malam tahun baru.

“Kemarin itu 100 kg sabu, 35 kg dari Iran, dari Malaysia ada sopir bus memasukan 5 kg sabu tiap pekan ke Indonesia dan dikendalikan dari Lapas. Wanita memasukan narkotika 5 kg di ban serep bermodus sebagai pemandu wisata Kuching-Indonesia,” ujar Sumirat.

Sehingga pihak kepolisian, Bea Cukai dan BNN harus bekerja ekstra keras mengungkap modus operandi dan menyita barang haram itu agar tak merusak generasi bangsa. Penanganan ‘impor’ narkoba ini turut ditingkatkan dengan meningkatnya jumlah yang masuk.

“Iya ada peningkatan, mereka berusaha memasukan barang-barang itu. Pada akhir tahun, trennya seperti itu,” ucap Sumirat.

“Contoh Tangerang itu 250 kg ganja, Bekasi 47 kg sabu, terakhir BNN 157 kg sabu dari Tiongkok yang dimasukan oleh 3 warga negara Tiongkok,” tutup Sumirat. (net/bbs)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/