PATUMBAK, SUMUTPOS.CO – Dua dari lima kawanan maling pupuk diamuk massa di Jalan Damai, Selasa (4/4) sekira pukul 04.00 wib. Mereka yakni Ramadhan dan Irhan Bonyok.
Mulanya, Irham dan Ramadhan dibantu tiga temannya (buron) mengambil 20 goni pupuk dari sebuah gudang. Meski sukses mengeluarkan pupuk, aksi mereka dipergoki warga saat hendak kabur.
Oleh saksi, mereka langsung diteriaki maling. Mendengar teriakan itu, warga sekitar segera bereaksi. Irham dan Ramadhan berhasil ditangkap dan dihakimi. Beruntung polisi cepat datang dan mengamankan mereka berikut barang bukti ke Mapolsek Patumbak.
Pengakuan kedua tersangka kepada petugas, mereka terpaksa mencuri karena desakan ekonomi. Pun begitu, diungkap, otak pencurian ini bernama Koto.
“Lagi bokek aku, terus diajak si Koto main pupuk, ikutlah aku. Pas saat itu aku baru siap nyabu pula, jadi berani aja bawaan badan ini. Nyesal juga aku kalau sudah begini,” sebut Ramadhan.
Sementara Irhan saat di tanyai mengaku hanya mengemudikan becak saja. Dirinya tidak ikut mengangkut pupuk karena menunggu di luar saja. “Aku cuma bawa becak saja, yang main mereka. Cuma perjanjianya bagi hasil kami, eh malah ketangkap,” sesal Irham.
Kanit Reskrim Polsek Patumbak, AKP Ferry Kusnadi ketika dikonfirmasi mengaku belum mendapatkan laporan dari anggotanya. “Belum tahu, coba nanti saya cek dulu sama anggota,” ujarnya. (nda/ras)
PATUMBAK, SUMUTPOS.CO – Dua dari lima kawanan maling pupuk diamuk massa di Jalan Damai, Selasa (4/4) sekira pukul 04.00 wib. Mereka yakni Ramadhan dan Irhan Bonyok.
Mulanya, Irham dan Ramadhan dibantu tiga temannya (buron) mengambil 20 goni pupuk dari sebuah gudang. Meski sukses mengeluarkan pupuk, aksi mereka dipergoki warga saat hendak kabur.
Oleh saksi, mereka langsung diteriaki maling. Mendengar teriakan itu, warga sekitar segera bereaksi. Irham dan Ramadhan berhasil ditangkap dan dihakimi. Beruntung polisi cepat datang dan mengamankan mereka berikut barang bukti ke Mapolsek Patumbak.
Pengakuan kedua tersangka kepada petugas, mereka terpaksa mencuri karena desakan ekonomi. Pun begitu, diungkap, otak pencurian ini bernama Koto.
“Lagi bokek aku, terus diajak si Koto main pupuk, ikutlah aku. Pas saat itu aku baru siap nyabu pula, jadi berani aja bawaan badan ini. Nyesal juga aku kalau sudah begini,” sebut Ramadhan.
Sementara Irhan saat di tanyai mengaku hanya mengemudikan becak saja. Dirinya tidak ikut mengangkut pupuk karena menunggu di luar saja. “Aku cuma bawa becak saja, yang main mereka. Cuma perjanjianya bagi hasil kami, eh malah ketangkap,” sesal Irham.
Kanit Reskrim Polsek Patumbak, AKP Ferry Kusnadi ketika dikonfirmasi mengaku belum mendapatkan laporan dari anggotanya. “Belum tahu, coba nanti saya cek dulu sama anggota,” ujarnya. (nda/ras)