30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Uang Setoran Kurang, Penjual Rujak Ditikam Istri

Foto: Amri/PM suami yang melaporkan istrinya kasus KDRT.
Foto: Amri/PM
Agus Kurniawan, suami yang melaporkan istrinya kasus KDRT.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dua tahun kerja banting tulang, dilakoni Agus Kurniawan (35) dengan sabar demi keluarga. Bahkan, cacian dan makian istrinya, Ra (36) juga tetap dimaklumi. Tapi kemarin (4/11), warga Jl. Letda Sujono Pasar 4 Tembung itu, sudah tak kuat. Penjual rujak keliling itu mempolisikan Ra ke Polsek Percut Sei Tuan karena menikamnya.

“Gara-gara aku marahin dia karena ketahuan menelpon laki-laki. Orang itu mesra ngomongnya ditelpon, terus dia ngamuk dan ambil pisau dapur terus mau nikam aku, tapi kena tanganku,” jelas Agus. Saat Ra mengayunkan tikaman, Agus memang coba merampas pisau itu, dan akhirnya tangannya terluka.

Bukannya iba, Ra justru makin beringas melihat tangan Agus berdarah. Setelah pisau dari tangannya dirampas, Ra mengambil sapu rumah dan memukuli kepala Agus. Sontak kegaduhan itu memancing kehebohan warga. Melihat tetangga berdatangan, Agus memilih meninggalkan rumah dan melapor ke polisi.

Diakuinya, Ra kerap ngamuk dan memukul Agus, hanya gara-gara penghasilannya dianggap kurang. “Aku memang sering dimakinya Bang, hampir tiap hari. Kadang-kadang dipukulnya aku Bang, gara-gara penghasilanku cuma Rp70 ribu per hari. Dia mintanya banyak, gak tahanlah aku kalau tiap hari kayak gini,” keluh Agus.

Lalu, kenapa tak melawan saat dipukul istri? “Bukannya takut istri aku Bang, aku diam aja dipukul karena malu ribut dilihat dan didengar tetangga,” dalihnya. Sementara, akibat penganiayaan itu, bibir Agus koyak. Tangannya luka akibat terkena pisau Ra. “Ini keputusanku melapor sudah bulat. Gak sanggup aku mukul dia, bagusan aku laporkan aja dia ke polisi,” ujar Agus.

Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Ronald Sipayung SIK.SH.MH, mengatakan kalau laporan Agus diterima, namun belum lengkap. “Laporannya sudah kita terima tapi korban kita suruh melengkapi lagi dokumen yang kurang untuk proses hukumnya,” ujar Ronald.

Kembali ke Agus, pertemuannya dengan Ra berawal dari perjodohan teman-temannya. Kala itu, agus berstatus duda satu anak, sementara Ra, janda 2 anak. Berkat perjodohan itupula, 2 tahun lalu Agus menikahi Ra di Tembung. Tapi selama itupula, keduanya belum dikaruniai anak.

Sejak awal membina rumah tangga, Agus berusaha memaklumi gaya Rati yang suka bersolek dan cerewet serta kasar. Namun lama kelamaan, barulah Agus menyadari telah dijadikan ATM. “Aku jadi mesin ATM berjalan dibuatnya. Kadang pagi sampai sore jualan rujak keliling, malamnya aku ke pajak lagi jualan buah. Hasilnya buat dia semua,” kesal Agus.

Memang, sambung Agus, Ra punya harta dari suami pertamanya. Itupula yang diyakininya membuat Ra sombong dan kerap menghinanya.

Sayang, Ra tak berada di kediamannya saat disambangi. Ibu Ra, Solima (55), mengaku Ra sedang pergi dan tak ada di rumah.

Solima sendiri seakan mendukung aksi putrinya menganiaya Agus. “Biar saja dia mampus sana, bejudi saja kerja suami anakku itu. Udah malas kami lihatnya,” ujar Solima sembari menutup pintu rumah.(mri/trg)

Foto: Amri/PM suami yang melaporkan istrinya kasus KDRT.
Foto: Amri/PM
Agus Kurniawan, suami yang melaporkan istrinya kasus KDRT.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dua tahun kerja banting tulang, dilakoni Agus Kurniawan (35) dengan sabar demi keluarga. Bahkan, cacian dan makian istrinya, Ra (36) juga tetap dimaklumi. Tapi kemarin (4/11), warga Jl. Letda Sujono Pasar 4 Tembung itu, sudah tak kuat. Penjual rujak keliling itu mempolisikan Ra ke Polsek Percut Sei Tuan karena menikamnya.

“Gara-gara aku marahin dia karena ketahuan menelpon laki-laki. Orang itu mesra ngomongnya ditelpon, terus dia ngamuk dan ambil pisau dapur terus mau nikam aku, tapi kena tanganku,” jelas Agus. Saat Ra mengayunkan tikaman, Agus memang coba merampas pisau itu, dan akhirnya tangannya terluka.

Bukannya iba, Ra justru makin beringas melihat tangan Agus berdarah. Setelah pisau dari tangannya dirampas, Ra mengambil sapu rumah dan memukuli kepala Agus. Sontak kegaduhan itu memancing kehebohan warga. Melihat tetangga berdatangan, Agus memilih meninggalkan rumah dan melapor ke polisi.

Diakuinya, Ra kerap ngamuk dan memukul Agus, hanya gara-gara penghasilannya dianggap kurang. “Aku memang sering dimakinya Bang, hampir tiap hari. Kadang-kadang dipukulnya aku Bang, gara-gara penghasilanku cuma Rp70 ribu per hari. Dia mintanya banyak, gak tahanlah aku kalau tiap hari kayak gini,” keluh Agus.

Lalu, kenapa tak melawan saat dipukul istri? “Bukannya takut istri aku Bang, aku diam aja dipukul karena malu ribut dilihat dan didengar tetangga,” dalihnya. Sementara, akibat penganiayaan itu, bibir Agus koyak. Tangannya luka akibat terkena pisau Ra. “Ini keputusanku melapor sudah bulat. Gak sanggup aku mukul dia, bagusan aku laporkan aja dia ke polisi,” ujar Agus.

Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Ronald Sipayung SIK.SH.MH, mengatakan kalau laporan Agus diterima, namun belum lengkap. “Laporannya sudah kita terima tapi korban kita suruh melengkapi lagi dokumen yang kurang untuk proses hukumnya,” ujar Ronald.

Kembali ke Agus, pertemuannya dengan Ra berawal dari perjodohan teman-temannya. Kala itu, agus berstatus duda satu anak, sementara Ra, janda 2 anak. Berkat perjodohan itupula, 2 tahun lalu Agus menikahi Ra di Tembung. Tapi selama itupula, keduanya belum dikaruniai anak.

Sejak awal membina rumah tangga, Agus berusaha memaklumi gaya Rati yang suka bersolek dan cerewet serta kasar. Namun lama kelamaan, barulah Agus menyadari telah dijadikan ATM. “Aku jadi mesin ATM berjalan dibuatnya. Kadang pagi sampai sore jualan rujak keliling, malamnya aku ke pajak lagi jualan buah. Hasilnya buat dia semua,” kesal Agus.

Memang, sambung Agus, Ra punya harta dari suami pertamanya. Itupula yang diyakininya membuat Ra sombong dan kerap menghinanya.

Sayang, Ra tak berada di kediamannya saat disambangi. Ibu Ra, Solima (55), mengaku Ra sedang pergi dan tak ada di rumah.

Solima sendiri seakan mendukung aksi putrinya menganiaya Agus. “Biar saja dia mampus sana, bejudi saja kerja suami anakku itu. Udah malas kami lihatnya,” ujar Solima sembari menutup pintu rumah.(mri/trg)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/