SIANTAR, SUMUTPOS.CO – PT Daihatsu Capella di Jalan Medan KM 5, Kel. Sumber Jaya, Kec. Siantar Martoba, dirampok enam kawanan bersenjata laras panjang. Satpam perusahaan disekap, uang tunai dari brangkas kasir dibawa kabur para pelaku.
Menurut Aman Damanik (56), security showroom, perampokan yang berlangsung Rabu (5/3) pukul 03.30 WIB, terjadi saat dia dan temannya, sesame security, Supatman (44)) sedang tertidur di dalam mobil yang parkir di halaman perusahaan. Aman tidur di Mobil L 300 yang berada sekira delapan meter dari Pos Satpam dan Aman tertidur di dalam mobil Alya yang parkir tepat di sudut depan kanan gedung utama perusahaan tersebut.
Keenam pelaku masuk dengan melompat dari gerbang utama yang saat itu dalam posisi tertutup rapat dan terkunci. Ia sempat menyadari keenam pelaku tersebut masuk ke dalam. Tiga orang mendatanginya ke mobil, dan seorangnya memegang laras panjang. Kemudian mengarahkan senjatanya. Sementara 3 orang pelaku lagi ke arah tempat Suparman tertidur.
“Para pelaku itu menggunakan pakaian serba hitam, dan tidak memakai tutup kepala. Keenam orang tersebut terlihat masih muda dan tegap-tegap,” ujarnya yang ditemui di Polsek Siantar Martoba.
Karena para pelaku menggunakan senjata, ia pun tak berani memberikan perlawannya, dan para pelaku langsung menurunkannya dari mobil sembari menempelkan senjata laras panjang itu tepat di kepalanya.
Selanjutnya, para pelaku memaksanya untuk telengkup ke lantai dan mengikat tangan dan kakinya, dimana tangannya diikat dengan kouble klip dan kakinya ikat dengan tali kardus. Sementara wajah dan mulutnya ditutup dengan kain. “Waktu itu diancam tembak, kalau berteriak dan melawan,” ujar warga Jalan Singosari Kelurahan Bantan, Siantar Barat.
Ditemui di tempat yang sama, Suparman mengaku, sempat melakukan perlawanan saat para pelaku menariknya dari dalam mobil, namun ia dipukul dengan senjata. “Saat itu aku tertidur, makanya aku tidak tahu mereka bawa senjata dan waktu ditarik aku pun melawan. Tapi, setelah aku dipukul pakai senjata laras panjang tersebut, aku tak berani melawan lagi,” ujarnya sembari menambahkan, ia juga dipaksa telungkup, dan tangan dan kakinya ikat oleh para pelaku, namun wajahnya dan mulut tidak ditutup.
Dikatakannya, bahwa pelaku mendatanginya yang diketahui sebanyak 3 orang, yang salah seorangnya menggunakan senjata laras panjang, seorang pakai senjata senjenis Soft Gun dan seorang lagi menggunakan besi runcing panjang.
Setelah itu, seorang menggunakan senjata laras panjang tetap menjaganya dan mengarahakan senjatanya ke arah kepalanya, sementara dua pelaku lagi mencoba masuk ke dalam gedung Utama Capella, dengan cara mencungkil pintu samping menggunakan besi runcing tersebut. “Aku gak begitu tahu, bagaimana teman ku diapakan oleh para pelaku,” aku Warga Kelurahan Tanjung Pinggir, Siantar Martoba, ini.
Dikatakan Suparman lebih lanjutnya, para pelaku berada didalam di Capella tersebut lebih kurang sekira setengah jam, atau sekira hingga pukl 04.00 WIB dan selanjutnya langsung pergi meninggalkan mereka dengan posisi terikat. “Sekira 5 Menit dari pelaku pergi, ia berhasil membuka ikatan yang berada di kakinya dengan cara memaksa, sehingga tali yang terbuat dari plastik tersebut putus,” ujarnya yang selanjutnya memanggil Kepala Bengkel di Perusahaan tersebut, Salik Gunarto (45) yang tinggal di Mess Capella, tepat berada belakang gedung utama.
Masih kata Suparman, tak lama dipanggilnya Salik pun keluar dan langsung melepaskan ikatannya yang tinggal berada ditangannya. Setelah itu, ia dan Salik mencoba mengecek Aman yang ternyata juga dalam posisi terikat dan wajahnya dibungkus kain dan selanjutnya ia dengan salik melepaskan ikatan Aman serta memberitahukan hal ini kepada pimpinannya dan pihak kepolisian.
Manager PT Daihatsu Capella, saat dicoba untuk dikonfirmasi yang ditemui di Polsek, enggan memberikan banyak keterangannya. Namun, ia berharap pihak kepolisian bisa segera mengungkap kasus tersebut.
Sulik yang juga ditemui di Polsek Siantar Martoba, membenarkan bahwa saat dipanggil, dia melihat Suparman dan Aman dalam posisi terikat.
Kapolsek Siantar Martoba AKP Hilton Marpaung, membenarkan adanya peristiwa tersebut dan pihaknya sudah melakukan cek ke lokasi kejadian.
Dikatakannya, dari hasil cek lokasi dan pemeriksaan saksi-saksi serta beberapa petuntuk alat bukti yang disita, bahwa pelaku mulanya masuk dengan melompat gerbang, karena posisi gebang masih terkunci rapat. Selanjutnya, mengingat kedua satpam dan mengancam pakai pistol. Setelah itu, para pelaku memaksa masuk pintu samping yang dirusak dan masuk kepintu kasir juga dengan cara merusak, serta merusak brangkas yang ada di kasir, sehingga isi brankas yang diketahui ada uang sebesar Rp24 juta berhasil dibawa kabur para pelaku.
“Selain uang tidak ada lagi yang diambil pelaku. Diduga pelaku, telah terlebih dahulu menggambar lokasi sebelum melakukan aksinya,” katanya.
Dalam peristiwa perampokan tersebut, Kapolsek mengaku, bahwa tidak terekam CCTV, karena perusaahn shoarum tersebut tidak memiliki CCTV. (mag-1/smg/bd)