25.1 C
Medan
Tuesday, June 18, 2024

Siang Bolong, A Hok Dirampok

Foto: Gibson/Posmetro Medan Indra Lautan alias A Hok, korban perampokan saat berada di halaman Polresta Medan.
Foto: Gibson/Posmetro Medan
Indra Lautan alias A Hok, korban perampokan saat berada di halaman Polresta Medan.

SUMUTPOS.CO – Kapolresta Medan Kombes Pol Nico Afianta Karo-karo dinilai gagal memberi rasa aman pada warga. Betapa tidak, meski sudah genap empat bulan menjabat, tapi aksi kejahatan khususnya perampokan makin merajalela saja di Medan. Mulai dari perampokan 4 toko emas, pembobolan beberapa ATM, aksi brutal geng motor serta puluhan kasus penjambretan, termasuk yang menewaskan pasangan suami istri di Delitua baru-baru ini, adalah sebagian kecil bukti. Ironisnya, belum juga terungkap kasus yang menggemparkan itu, Senin (4/11) lalu, polisi kembali disuguhi Pekerjaan Rumah (PR) baru.

Ya, di siang bolong tepatnya pukul 12.00 WIB, 4 perampok berpistol kembali beraksi. Kali ini giliran Direktur Utama PT Centrindo Palmax, Indra Lautan alias A Hok (50), warga Jl. Asia Medan Kota yang jadi korban. Info yang dihimpun POSMETRO MEDAN, aksi perampokan ini terjadi saat A Hok berniat mengantar gaji puluhan karyawannya di PT ABS, Jl. Binjai, Sei Semayang. Membawa uang tunai Rp 40 juta, mengendarai mobil Isuzu Panther BK 1791 IQ warna silver, A Hok pun melesat dari rumah menuju perusahaan yang bergerak dibidang vulkanisir ban itu. Tapi naas, saat melintas di kawasan Jl. Yos Sudarso, Glugur Medan, mobil A Hok tiba-tiba dipepet empat pria yang mengendarai dua sepeda motor.

Awalnya A Hok tak menaruh curiga. Pasalnya selain posisinya di siang bolong, suasana jalan saat itu tengah ramai. Tapi perkiraan A Hok meleset. Saat ia melaju dengan kecepatan sedang, salah seorang pelaku langsung menembak ban depan sebelah kiri mobilnya menggunakan air nailer (pistol paku). Tak lama berselang, setelah sadar ban depan mobil kempes, A Hok pun memilih berhenti untuk memeriksa. Tapi sial, belum juga sempat turun, pintu mobil A Hok langsung ditahan oleh salah seorang pelaku. Sedangkan pelaku lainnya membuka pintu mobil sebelah kiri dan langsung merampas tas warna hitam berisi uang Rp 40 juta serta surat penting perusahaan yang dibawa korban. Meski kondisi jalan ramai, tapi A Hok tak berani melawan atau berteriak karena pelaku terus menodongkan pistol ke arahnya. Alhasil, setelah menguasai tas milik korban, para pelaku langsung tancap gas.

Berharapa pelaku ditangkap, siang itu juga A Hok membuat laporan ke Polresta Medan. Salah seorang karyawan korban yang ditemui kru koran di kantor polisi mengatakan, A Hok dirampok pelaku dengan modus menembak ban mobil. “Pas melintas di lokasi, mobilnya dipepet empat perampok naik sepeda motor. Ban depan sebelah kiri ditembak dan kempes. Selanjutnya pelaku merampas semua uang dan barang-barangnya,” ujar pria gemuk yang minta namanya tak dikorankan itu. Sementara itu, A Hok yang ditemui di halaman Polresta Medan enggan menjelaskan semua masalah yang menimpanya. “Aku dirampas bukan dirampok,” singkatnya.  Terpisah, Kasat Reskrim Polresta Medan Kompol Jean Calvijn Simanjuntak yang hendak dikonfirmasi enggan mengangkat hape, SMS yang dikirim juga tak dibalas. (gib/deo)

Foto: Gibson/Posmetro Medan Indra Lautan alias A Hok, korban perampokan saat berada di halaman Polresta Medan.
Foto: Gibson/Posmetro Medan
Indra Lautan alias A Hok, korban perampokan saat berada di halaman Polresta Medan.

SUMUTPOS.CO – Kapolresta Medan Kombes Pol Nico Afianta Karo-karo dinilai gagal memberi rasa aman pada warga. Betapa tidak, meski sudah genap empat bulan menjabat, tapi aksi kejahatan khususnya perampokan makin merajalela saja di Medan. Mulai dari perampokan 4 toko emas, pembobolan beberapa ATM, aksi brutal geng motor serta puluhan kasus penjambretan, termasuk yang menewaskan pasangan suami istri di Delitua baru-baru ini, adalah sebagian kecil bukti. Ironisnya, belum juga terungkap kasus yang menggemparkan itu, Senin (4/11) lalu, polisi kembali disuguhi Pekerjaan Rumah (PR) baru.

Ya, di siang bolong tepatnya pukul 12.00 WIB, 4 perampok berpistol kembali beraksi. Kali ini giliran Direktur Utama PT Centrindo Palmax, Indra Lautan alias A Hok (50), warga Jl. Asia Medan Kota yang jadi korban. Info yang dihimpun POSMETRO MEDAN, aksi perampokan ini terjadi saat A Hok berniat mengantar gaji puluhan karyawannya di PT ABS, Jl. Binjai, Sei Semayang. Membawa uang tunai Rp 40 juta, mengendarai mobil Isuzu Panther BK 1791 IQ warna silver, A Hok pun melesat dari rumah menuju perusahaan yang bergerak dibidang vulkanisir ban itu. Tapi naas, saat melintas di kawasan Jl. Yos Sudarso, Glugur Medan, mobil A Hok tiba-tiba dipepet empat pria yang mengendarai dua sepeda motor.

Awalnya A Hok tak menaruh curiga. Pasalnya selain posisinya di siang bolong, suasana jalan saat itu tengah ramai. Tapi perkiraan A Hok meleset. Saat ia melaju dengan kecepatan sedang, salah seorang pelaku langsung menembak ban depan sebelah kiri mobilnya menggunakan air nailer (pistol paku). Tak lama berselang, setelah sadar ban depan mobil kempes, A Hok pun memilih berhenti untuk memeriksa. Tapi sial, belum juga sempat turun, pintu mobil A Hok langsung ditahan oleh salah seorang pelaku. Sedangkan pelaku lainnya membuka pintu mobil sebelah kiri dan langsung merampas tas warna hitam berisi uang Rp 40 juta serta surat penting perusahaan yang dibawa korban. Meski kondisi jalan ramai, tapi A Hok tak berani melawan atau berteriak karena pelaku terus menodongkan pistol ke arahnya. Alhasil, setelah menguasai tas milik korban, para pelaku langsung tancap gas.

Berharapa pelaku ditangkap, siang itu juga A Hok membuat laporan ke Polresta Medan. Salah seorang karyawan korban yang ditemui kru koran di kantor polisi mengatakan, A Hok dirampok pelaku dengan modus menembak ban mobil. “Pas melintas di lokasi, mobilnya dipepet empat perampok naik sepeda motor. Ban depan sebelah kiri ditembak dan kempes. Selanjutnya pelaku merampas semua uang dan barang-barangnya,” ujar pria gemuk yang minta namanya tak dikorankan itu. Sementara itu, A Hok yang ditemui di halaman Polresta Medan enggan menjelaskan semua masalah yang menimpanya. “Aku dirampas bukan dirampok,” singkatnya.  Terpisah, Kasat Reskrim Polresta Medan Kompol Jean Calvijn Simanjuntak yang hendak dikonfirmasi enggan mengangkat hape, SMS yang dikirim juga tak dibalas. (gib/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/