29 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Dikeroyok OTK, Aktivis Minta Perlindungan Polda

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Aktivis Anti Korupsi Fakhrurozi mendatangi Markas Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Mapolda Sumut), Jalan Sisingamangaraja Km 10,5, Medan Amplas, Sabtu (6/2) kemarin.

MELAPOR: Aktivis Anti Korupsi Fakhrurozi saat mendatangi Markas Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Mapolda Sumut), Jalan Sisingamangaraja Km 10,5, Medan Amplas, Sabtu (6/2) kemarin.

Kedatangannya bertujuan untuk meminta perlindungan hukum, pascadirinya dikeroyok dan dipukuli oleh tiga orang tak dikenal (OTK). Dia menduga, pengroyokan dan pemukulan tersebut terkait aksi-aksi demonstrasinya yang menyinggung koruptor di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai).

Pria gondrong yang kerap disapa Rozi ini tiba di depan Mapolda Sumut sekira pukul 11.00 WIB. Ia datang sendirian dengan membawa botol infus yang masih melekat di tangan kanannya. Rozi melarikan diri dari rumah sakit, tempat ia dirawat tersebut, karena merasa nyawanya terancam.

“Meminta perlindungan dan pengamanan atas kenyamanan dan keselamatanku. Aku lari dari rumah sakit karena di rumah sakit pun dicari-ciri klompok mereka (pelaku),” ujar Rozi, yang juga merupakan Ketua LSM OMMBAK kepada sejumlah wartawan di Medan.

Rozi mengaku khawatir jika terus bertahan di rumah sakit tersebut. “Keselamatanku terancam, diteror. Kalau pun aku balik ke rumah sakit itu, aku minta pengamanan. Anggota di luar juga dikejar dan diincar mereka (pelaku),” ungkapnya.

Meski sudah melapor ke Polres Sergai, lanjutnya, dirinya merasa tidak yakin aman. Sampai saat ini tidak ada respon dari pihak Polres Sergai.

“Aku sudah melapor ke Polres Sergai, namun seakan diabaikan, maka saya meminta perlindungan hukum ke sini (Poldasu),” katanya.

Kader HMU ini menceritakan kronologisnya, yakni pada 4 Februari 2021, sekira pukul 00.05 WIB, dirinya dipukuli beberapa pria agar tak melakukan aksi unjuk rasa lagi atas dugaan korupsi dana desa di Kabupaten Sergai yang sedang disorotinya.

Setelah melapor ke Polres Serdang Bedagai, dengan bukti laporan nomor: STTLP/ 21/II/2021/SU/RES Sergai tanggal 4 Februari 2021, Rozi diopname di RS Melati Perbaungan. Namun dia mengaku, Jumat 5 Februari 2021 malam, menerima teror dari banyaknya orang tak dikenal (OTK) yang berkumpul di depan rumah sakit, dan ada beberapa pria hilir mudik di ruang tempat dia dirawat.

“Bahkan teman yang pulang membesuk diikuti orang tak dikenal. Khawatir, Subuh ini saya keluar dari rumah sakit dan meminta perlindungan hukum ke Polda Sumut,” bebernya.

Rozi belum mengetahui proses lanjutan laporan yang dibuatnya di Polres Sergai atas pemukulan dirinya oleh 3 orang di Kafe R Two D Jalan Simpang Tiga Perbaungan, pada Kamis 4 Februari 2021 dini hari.

Dalam laporan, Rozi mengaku dipukuli oleh Fadly Tarigan dan kawanannya yang diterima Bripka Jhon Hendry Hutabarat di Polres Sergai.

Terpisah, saat dikonfirmasi Sumut Pos, Minggu (7/2), Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi mengatakan, bahwa polisi tetap menjamin keselamatan korban. (mag-1/azw)

Dalam hal ini, Polres Sergai sudah meminta keterangan saksi korban atas nama Rozi, dan saksi-saksi lain juga sudah dimintai keterangan sebanyak tiga orang.

“Olah tempat kejadian perkara (TKP) sudah dilakukan. Dan saat ini, korban sudah di Polres Sergai,” ujarnya.

Sementara itu Kapolres Sergai AKBP Robin Simatupang saat beberapa kali dihubungi wartawan melalui telepon seluler, tak mengangkat meski nada sambungnya terdengar. (mag-1/azw)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Aktivis Anti Korupsi Fakhrurozi mendatangi Markas Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Mapolda Sumut), Jalan Sisingamangaraja Km 10,5, Medan Amplas, Sabtu (6/2) kemarin.

MELAPOR: Aktivis Anti Korupsi Fakhrurozi saat mendatangi Markas Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Mapolda Sumut), Jalan Sisingamangaraja Km 10,5, Medan Amplas, Sabtu (6/2) kemarin.

Kedatangannya bertujuan untuk meminta perlindungan hukum, pascadirinya dikeroyok dan dipukuli oleh tiga orang tak dikenal (OTK). Dia menduga, pengroyokan dan pemukulan tersebut terkait aksi-aksi demonstrasinya yang menyinggung koruptor di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai).

Pria gondrong yang kerap disapa Rozi ini tiba di depan Mapolda Sumut sekira pukul 11.00 WIB. Ia datang sendirian dengan membawa botol infus yang masih melekat di tangan kanannya. Rozi melarikan diri dari rumah sakit, tempat ia dirawat tersebut, karena merasa nyawanya terancam.

“Meminta perlindungan dan pengamanan atas kenyamanan dan keselamatanku. Aku lari dari rumah sakit karena di rumah sakit pun dicari-ciri klompok mereka (pelaku),” ujar Rozi, yang juga merupakan Ketua LSM OMMBAK kepada sejumlah wartawan di Medan.

Rozi mengaku khawatir jika terus bertahan di rumah sakit tersebut. “Keselamatanku terancam, diteror. Kalau pun aku balik ke rumah sakit itu, aku minta pengamanan. Anggota di luar juga dikejar dan diincar mereka (pelaku),” ungkapnya.

Meski sudah melapor ke Polres Sergai, lanjutnya, dirinya merasa tidak yakin aman. Sampai saat ini tidak ada respon dari pihak Polres Sergai.

“Aku sudah melapor ke Polres Sergai, namun seakan diabaikan, maka saya meminta perlindungan hukum ke sini (Poldasu),” katanya.

Kader HMU ini menceritakan kronologisnya, yakni pada 4 Februari 2021, sekira pukul 00.05 WIB, dirinya dipukuli beberapa pria agar tak melakukan aksi unjuk rasa lagi atas dugaan korupsi dana desa di Kabupaten Sergai yang sedang disorotinya.

Setelah melapor ke Polres Serdang Bedagai, dengan bukti laporan nomor: STTLP/ 21/II/2021/SU/RES Sergai tanggal 4 Februari 2021, Rozi diopname di RS Melati Perbaungan. Namun dia mengaku, Jumat 5 Februari 2021 malam, menerima teror dari banyaknya orang tak dikenal (OTK) yang berkumpul di depan rumah sakit, dan ada beberapa pria hilir mudik di ruang tempat dia dirawat.

“Bahkan teman yang pulang membesuk diikuti orang tak dikenal. Khawatir, Subuh ini saya keluar dari rumah sakit dan meminta perlindungan hukum ke Polda Sumut,” bebernya.

Rozi belum mengetahui proses lanjutan laporan yang dibuatnya di Polres Sergai atas pemukulan dirinya oleh 3 orang di Kafe R Two D Jalan Simpang Tiga Perbaungan, pada Kamis 4 Februari 2021 dini hari.

Dalam laporan, Rozi mengaku dipukuli oleh Fadly Tarigan dan kawanannya yang diterima Bripka Jhon Hendry Hutabarat di Polres Sergai.

Terpisah, saat dikonfirmasi Sumut Pos, Minggu (7/2), Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi mengatakan, bahwa polisi tetap menjamin keselamatan korban. (mag-1/azw)

Dalam hal ini, Polres Sergai sudah meminta keterangan saksi korban atas nama Rozi, dan saksi-saksi lain juga sudah dimintai keterangan sebanyak tiga orang.

“Olah tempat kejadian perkara (TKP) sudah dilakukan. Dan saat ini, korban sudah di Polres Sergai,” ujarnya.

Sementara itu Kapolres Sergai AKBP Robin Simatupang saat beberapa kali dihubungi wartawan melalui telepon seluler, tak mengangkat meski nada sambungnya terdengar. (mag-1/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/