BINJAI, SUMUTPOS.CO – Kepala Desa Tanjung Gunung, Seibingai, Langkat, Joni Surbakti menjadi korban penganiayaan. Kini, diirnya mendapat perawatan medis di Rumah Sakit Bidadari, Kelurahan Kebun Lada, Binjai Utara karena luka yang diterimanya. Hingga kini, polisi masih mendalami motif tindak pidana penganiayaan dengan korbannya dikampak pada kepala dan tangan.
“Korban belum bisa diperiksa. Saat ini masih di rumah sakit,” jelas Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Binjai, AKP Wirhan Arif, Kamis (7/5).
Korban mendapat serangan kampak dari Orang Tak Dikenal (OTK) saat mau keluar kantor di Dusun II, Desa Tanjung Gunung, Seibingai, Langkat, Rabu (6/5) pukul 11.00 WIB. Kejadian tersebut tanpa diduga. Sebab, dilakukan oleh OTK saat korban mau melakukan pengecekan Posko Covid-19 bersama supirnya.
Secara tiba-tiba, pelaku yang diduga tunggal menyerang korbannya dengan sebilah kampak. Tak ayal, tangan dan kepala korban berlumuran darah.
Usai dikampak, sang kades berlindung dengan kembali masuk ke kantornya. Sementara pelaku, melarikan diri tanpa ada yang berani mengejarnya lantaran masih menggenggam kampak.
“Diduga pelaku tunggal. Sampai saat ini, belum diketahui keberadaannya. Kita masih melakukan pengejaran,” sambung perwira pertama yang akan dimutasi sebagai Kasat Reskrim Polres Tebingtinggi ini.
Penyelidikan perkara ini dilakukan Satreskrim Polres Binjai. Ini menyusul laporan korban dilayangkan ke Polres Binjai dengan pelapor anaknya, Lisna Devi Sari dengan terlapor berinisial RG.
“Kami sudah melakukan pemeriksaan sejumlah saksi di TKP. Seperti masyarakat sekitar, sopir korban dan perangkat desa,” pungkasnya. (ted/ram)