26 C
Medan
Thursday, July 4, 2024

Duh, Bunga dan Ibunya Diusir dari Kontrakan

MEDAN- Sudah jatuh tertimpa tangga pula, setidaknya pepatah ini jadi kenyataan bagi Tina (42). Betapa tidak, pasca putrinya Bunga (14), bukan nama sebenarnya diperkosa suaminya Bambang Utoyo alias Toyok (45), hingga hamil 3 bulan. Kini wanita malang itu malah diusir si pemilik rumah dari kontrakan mereka di Jl. Gaharu, Gang Sekolah, Kec. Medan Timur. Hal ini diketahui POSMETRO MEDAN (grup JPNN) saat Tina melengkapi laporannya ke Unit Perempuan dan Anak (UPPA) Polresta Medan, Senin (7/10) sekitar pukul 14.00 WIB. “Diusir saya dari rumah, karena masalah anak saya ini. Padahal kan, bukan saya yang melakukannya, tapi suami saya,” ucapnya dengan nada sedih usai diperiksa polisi.

Menurut Tina, alasan pengusiran itu karena pemilik rumah mengaku malu atas pencabulan yang dilakukan Toyok. “Katanya malu yang punya rumah karena kasus anak saya ini,” sambungnya. Karena tak punya tempat tinggal, untuk sementara ini Tina dan putrinya yang tengah bunting terpaksa numpang di rumah tetangga lokasinya tak jauh dari rumahnya. “Sementara waktu ini kami harus numpang tinggal di rumah tetangga yang kasihan,” lirihnya dengan mata berkaca-kaca. Tina mengaku, rumah yang dikontraknya sebesar Rp 250 ribu sebulan itu belum habis masanya. “Padahal belum habis sewanya, tanggal 11 nantinya habisnya. Tapi disuruh pindah, mau gimana lagi,” kata Tina yang akhirnya menitihkan air mata.

Saat ditanya, apakah janin yang dikandung Bunga akan digugurkan. Wanita berjilbab itu membantahnya. “Nggak, saya tunggu sampai lahir. Habis itu mau saya kasih sama orang saja,” cetusnya. Menurutnya, setelah membuat laporan. Ibu dua anak berkulit hitam manis itu mengaku akan segera menceraikan suaminya. “Habis selesai ini mau saya ceraikan,” tegasnya. Tina mengaku sakit hati dan tak menyangka kalau Toyok suaminya akan tega memerkosa putri kandungnya sendiri sampai hamil. “Nggak sangka saya, rencananya anak saya ini mau berhenti sekolah dulu sampai melahirkan,” jelasnya. Dikatakannya, untuk sementara waktu ini wanita bertubuh tambun itu mengaku akan fokus mengurus putrinya.

“Saya mau urus kedua anak saya aja, yang pertama masuk penjara. Itu saja yang saya urus dulu,” tandas Tina Sementara itu, beberapa warga yang ditemui kru koran ini mengatakan, untuk menutupi aksi bejatnya, Toyok selalu mencuci celana dalam korban. “Pandai kali si bejat itu, habis dimaenkannya anaknya, dicucinya sendiri celana dalam anaknya sama seprainya,” ucap warga Jalan Gaharu, Gang Sekolah ini, Senin (7/10) siang.  Namun sepandai-pandai tumpai melompat, aksi bejat Toyok akhirnya terbongkar juga. “Selalu diancam pukul pakai batang sapu kalau korban melawan dan berani kasih tau peristiwa itu sama ibunya,” cerita warga.

Warga juga sangat kasihan pada Tina yang rela pergi pagi hingga sore hari untuk menafkahi keluarganya. “Memang nggak ada otak itu, istrinya yang cari makan malah dicabulinnya pula anaknya,” celoteh ibu-ibu di sana. Menurutnya, Tina sosok orang yang gigih mencari nafkah. Pekerjaannya sebagai tukang cuci keliling ini membuat warga sekitar senang dengannya. Pasalnya, Tina kerap membantu warga sekitar yang punya acara. “Si Tina itu nggak dikasih uang pun nggak apa-apa, cukup dikasih beras saja. Gitulah dia orangnya, suka bantu-bantu,” beber warga. Kanit Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (UPPA) Polresta Medan, AKP Haryani yang dikonfirmasi POSMETRO mengatakan kalau tersangka Toyok sudah mengakui perbuatan. “Tersangka sudah mengaku, korban sama ibunya sudah kita periksa,” ujarnya.

Dikatakan perwira tiga balok emas di pundaknya itu, untuk melengkapi laporan korban, pihaknya akan memintai keterangan kepala lingkungan setempat dan warga sekitar. “Kepling sama warga sekitar yang belum kita mintai keterangannya,” katanya. Di lokasi terpisah, Bunga yang ditemui awak koran ini tampak masih syok dan trauma. Dikatakan gadis yang tak gadis lagi itu, sebelum memerkosanya, biasanya Toyok lebih dulu membersihkan tubuhnya. “Dibersihkan ayah dulu badanku semua pakai kain basah, baru digituinnya,” ucapnya. Atas kehamilan itu, remaja 14 tahun itu mengaku akan berhenti sekolah sampai bayi yang dikandungnya lahir. “Berhenti dulu kata mamak, nanti habis melahirkan baru sekolah lagi,” ucapnya polos. Bunga juga tak membantah kalau Toyok kerap mencuci celana dalamnya, agar aksinya tak terungkap. Selama ini Bunga takut mengadu pada ibunya karena selalu diancam pukul oleh Toyok. “Takut, karena pernah dipukul ayah pakai sapu. Semua badan dipukul ayah,” tandasnya.(eza/deo)

MEDAN- Sudah jatuh tertimpa tangga pula, setidaknya pepatah ini jadi kenyataan bagi Tina (42). Betapa tidak, pasca putrinya Bunga (14), bukan nama sebenarnya diperkosa suaminya Bambang Utoyo alias Toyok (45), hingga hamil 3 bulan. Kini wanita malang itu malah diusir si pemilik rumah dari kontrakan mereka di Jl. Gaharu, Gang Sekolah, Kec. Medan Timur. Hal ini diketahui POSMETRO MEDAN (grup JPNN) saat Tina melengkapi laporannya ke Unit Perempuan dan Anak (UPPA) Polresta Medan, Senin (7/10) sekitar pukul 14.00 WIB. “Diusir saya dari rumah, karena masalah anak saya ini. Padahal kan, bukan saya yang melakukannya, tapi suami saya,” ucapnya dengan nada sedih usai diperiksa polisi.

Menurut Tina, alasan pengusiran itu karena pemilik rumah mengaku malu atas pencabulan yang dilakukan Toyok. “Katanya malu yang punya rumah karena kasus anak saya ini,” sambungnya. Karena tak punya tempat tinggal, untuk sementara ini Tina dan putrinya yang tengah bunting terpaksa numpang di rumah tetangga lokasinya tak jauh dari rumahnya. “Sementara waktu ini kami harus numpang tinggal di rumah tetangga yang kasihan,” lirihnya dengan mata berkaca-kaca. Tina mengaku, rumah yang dikontraknya sebesar Rp 250 ribu sebulan itu belum habis masanya. “Padahal belum habis sewanya, tanggal 11 nantinya habisnya. Tapi disuruh pindah, mau gimana lagi,” kata Tina yang akhirnya menitihkan air mata.

Saat ditanya, apakah janin yang dikandung Bunga akan digugurkan. Wanita berjilbab itu membantahnya. “Nggak, saya tunggu sampai lahir. Habis itu mau saya kasih sama orang saja,” cetusnya. Menurutnya, setelah membuat laporan. Ibu dua anak berkulit hitam manis itu mengaku akan segera menceraikan suaminya. “Habis selesai ini mau saya ceraikan,” tegasnya. Tina mengaku sakit hati dan tak menyangka kalau Toyok suaminya akan tega memerkosa putri kandungnya sendiri sampai hamil. “Nggak sangka saya, rencananya anak saya ini mau berhenti sekolah dulu sampai melahirkan,” jelasnya. Dikatakannya, untuk sementara waktu ini wanita bertubuh tambun itu mengaku akan fokus mengurus putrinya.

“Saya mau urus kedua anak saya aja, yang pertama masuk penjara. Itu saja yang saya urus dulu,” tandas Tina Sementara itu, beberapa warga yang ditemui kru koran ini mengatakan, untuk menutupi aksi bejatnya, Toyok selalu mencuci celana dalam korban. “Pandai kali si bejat itu, habis dimaenkannya anaknya, dicucinya sendiri celana dalam anaknya sama seprainya,” ucap warga Jalan Gaharu, Gang Sekolah ini, Senin (7/10) siang.  Namun sepandai-pandai tumpai melompat, aksi bejat Toyok akhirnya terbongkar juga. “Selalu diancam pukul pakai batang sapu kalau korban melawan dan berani kasih tau peristiwa itu sama ibunya,” cerita warga.

Warga juga sangat kasihan pada Tina yang rela pergi pagi hingga sore hari untuk menafkahi keluarganya. “Memang nggak ada otak itu, istrinya yang cari makan malah dicabulinnya pula anaknya,” celoteh ibu-ibu di sana. Menurutnya, Tina sosok orang yang gigih mencari nafkah. Pekerjaannya sebagai tukang cuci keliling ini membuat warga sekitar senang dengannya. Pasalnya, Tina kerap membantu warga sekitar yang punya acara. “Si Tina itu nggak dikasih uang pun nggak apa-apa, cukup dikasih beras saja. Gitulah dia orangnya, suka bantu-bantu,” beber warga. Kanit Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (UPPA) Polresta Medan, AKP Haryani yang dikonfirmasi POSMETRO mengatakan kalau tersangka Toyok sudah mengakui perbuatan. “Tersangka sudah mengaku, korban sama ibunya sudah kita periksa,” ujarnya.

Dikatakan perwira tiga balok emas di pundaknya itu, untuk melengkapi laporan korban, pihaknya akan memintai keterangan kepala lingkungan setempat dan warga sekitar. “Kepling sama warga sekitar yang belum kita mintai keterangannya,” katanya. Di lokasi terpisah, Bunga yang ditemui awak koran ini tampak masih syok dan trauma. Dikatakan gadis yang tak gadis lagi itu, sebelum memerkosanya, biasanya Toyok lebih dulu membersihkan tubuhnya. “Dibersihkan ayah dulu badanku semua pakai kain basah, baru digituinnya,” ucapnya. Atas kehamilan itu, remaja 14 tahun itu mengaku akan berhenti sekolah sampai bayi yang dikandungnya lahir. “Berhenti dulu kata mamak, nanti habis melahirkan baru sekolah lagi,” ucapnya polos. Bunga juga tak membantah kalau Toyok kerap mencuci celana dalamnya, agar aksinya tak terungkap. Selama ini Bunga takut mengadu pada ibunya karena selalu diancam pukul oleh Toyok. “Takut, karena pernah dipukul ayah pakai sapu. Semua badan dipukul ayah,” tandasnya.(eza/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/