29.3 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Anak Panah Nancap di Bahu dan Pinggul

Sejumlah senjata tajam diamankan petugas usai bentrok antar OKP di Binjai, Rabu (7/5).
Sejumlah senjata tajam diamankan petugas usai bentrok antar OKP di Binjai, Rabu (7/5).

 

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Penyerangan markas PAC Pemuda Pancasila (PP) Binjai Kota, Jl. Pembangunan, Kel. Pekan Binjai yang dilakukan puluhan pemuda tak dikenal dua hari lalu, berbuntut panjang. Betapa tidak, selain menyebabkan dua korban kritis, ternyata bentrokan tersebut juga menimbulkan korban jiwa. Iwan yang sebelumnya dinyatakan hilang akhirnya ditemukan tewas mengapung di kolam ikan di samping markas, Kamis (8/5) siang.

Sejumlah luka ditemukan di tubuh lelaki malang ini. Seperti diketahui, selama ini memang bertugas memberi makan ikan di kolam markas PAC PP Binjai Kota tersebut. Tak nyana, di kolam itu juga dia ditemukan dengan kondisi tewas mengenaskan.

Keterangan yang dihimpun wartawan, disaat markas PAC PP diserang oleh sekelompok pemuda yang belakangan disebut-sebut anggota IPK, Iwan memang dinyatakan teman-temannya menghilang.

Karena situasi pada saat itu tegang, tak satu pun teman Iwan mengetahui keberadaannya. Lantas, teman-teman Iwan berasumsi kalau Iwan diculik kelompok pemuda yang melakukan penyerangan tersebut. Menjelang malam, hingga lokasi bentrok dipasang garis polisi, asumsi Iwan diculik masih menyebar di kalangan teman-temannya.

Tapi dugaan itu akhirnya terbantahkan saat Ayen, seorang teman korban datang ke markas yang sudah porak poranda itu.

Setiba di sana, ia tiba-tiba terkejut melihat sosok mayat lelaki yang terapung di dalam kolam ikan. Melihat hal tersebut, Ayen langsung menghubungi teman-temannya yang lain. Ketika temannya tiba di lokasi, mayat yang mengenakan celana jeans dan baju kaos hitam itu lantas mereka lihat dengan jelas. Namun mereka terlebih dahulu memberikan informasi kepada pihak kepolisian. Tak berapa lama, akhirnya petugas tiba di lokasi dan mengevakuasi jenazah Iwan.

Saat dievakuasi dari kolam, terlihat anak panah menancap di bahu kiri dan pinggul serta luka tikam di bagian pinggulnya. Setelah dievakuasi, mayat Iwan yang diduga korban bentrokan itu segera diboyong ke Rumah Sakit dr Djoelham.

Maha Sembiring, Ketua PAC PP Binjai Kota saat dikonfirmasi membenarkan kalau korban tewas itu adalah anggotanya. “Iya, itu anggota kami dan tuganya menjaga dan memberi makan ikan di kolam itu,” ujarnya. Masih kata Maha, penyerangan yang dilakukan sekelompok pemuda itu tak lain hanya untuk merampok.

“Kenapa saya katakan begitu? Kalau tidak merampok, kenapa TV dan HP dan barang berharga lainnya habis dibawa lari sama mereka,” tegasnya.

Kapolres Binjai AKBP Marcelino Sampauw, saat dikonfirmasi membenarkan temuan mayat korban bentrokan tersebut. “Iya, sekarang kita masih lihat kondisi mayat itu di RSU dr Djoelham,” ucapnya singkat.

Pertikaian ini terjadi Rabu (7/5) sekira pukul 12.30 WIB. Serunya pertikaian membuat suasana di sana menjadi mencekam hingga membuat warga ketakutan. Peristiwa ini juga menyebabkan dua anggota PP kritis. (tim)

Sejumlah senjata tajam diamankan petugas usai bentrok antar OKP di Binjai, Rabu (7/5).
Sejumlah senjata tajam diamankan petugas usai bentrok antar OKP di Binjai, Rabu (7/5).

 

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Penyerangan markas PAC Pemuda Pancasila (PP) Binjai Kota, Jl. Pembangunan, Kel. Pekan Binjai yang dilakukan puluhan pemuda tak dikenal dua hari lalu, berbuntut panjang. Betapa tidak, selain menyebabkan dua korban kritis, ternyata bentrokan tersebut juga menimbulkan korban jiwa. Iwan yang sebelumnya dinyatakan hilang akhirnya ditemukan tewas mengapung di kolam ikan di samping markas, Kamis (8/5) siang.

Sejumlah luka ditemukan di tubuh lelaki malang ini. Seperti diketahui, selama ini memang bertugas memberi makan ikan di kolam markas PAC PP Binjai Kota tersebut. Tak nyana, di kolam itu juga dia ditemukan dengan kondisi tewas mengenaskan.

Keterangan yang dihimpun wartawan, disaat markas PAC PP diserang oleh sekelompok pemuda yang belakangan disebut-sebut anggota IPK, Iwan memang dinyatakan teman-temannya menghilang.

Karena situasi pada saat itu tegang, tak satu pun teman Iwan mengetahui keberadaannya. Lantas, teman-teman Iwan berasumsi kalau Iwan diculik kelompok pemuda yang melakukan penyerangan tersebut. Menjelang malam, hingga lokasi bentrok dipasang garis polisi, asumsi Iwan diculik masih menyebar di kalangan teman-temannya.

Tapi dugaan itu akhirnya terbantahkan saat Ayen, seorang teman korban datang ke markas yang sudah porak poranda itu.

Setiba di sana, ia tiba-tiba terkejut melihat sosok mayat lelaki yang terapung di dalam kolam ikan. Melihat hal tersebut, Ayen langsung menghubungi teman-temannya yang lain. Ketika temannya tiba di lokasi, mayat yang mengenakan celana jeans dan baju kaos hitam itu lantas mereka lihat dengan jelas. Namun mereka terlebih dahulu memberikan informasi kepada pihak kepolisian. Tak berapa lama, akhirnya petugas tiba di lokasi dan mengevakuasi jenazah Iwan.

Saat dievakuasi dari kolam, terlihat anak panah menancap di bahu kiri dan pinggul serta luka tikam di bagian pinggulnya. Setelah dievakuasi, mayat Iwan yang diduga korban bentrokan itu segera diboyong ke Rumah Sakit dr Djoelham.

Maha Sembiring, Ketua PAC PP Binjai Kota saat dikonfirmasi membenarkan kalau korban tewas itu adalah anggotanya. “Iya, itu anggota kami dan tuganya menjaga dan memberi makan ikan di kolam itu,” ujarnya. Masih kata Maha, penyerangan yang dilakukan sekelompok pemuda itu tak lain hanya untuk merampok.

“Kenapa saya katakan begitu? Kalau tidak merampok, kenapa TV dan HP dan barang berharga lainnya habis dibawa lari sama mereka,” tegasnya.

Kapolres Binjai AKBP Marcelino Sampauw, saat dikonfirmasi membenarkan temuan mayat korban bentrokan tersebut. “Iya, sekarang kita masih lihat kondisi mayat itu di RSU dr Djoelham,” ucapnya singkat.

Pertikaian ini terjadi Rabu (7/5) sekira pukul 12.30 WIB. Serunya pertikaian membuat suasana di sana menjadi mencekam hingga membuat warga ketakutan. Peristiwa ini juga menyebabkan dua anggota PP kritis. (tim)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/