25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Polisi: Kalau Dirampok, Kenapa Uangnya Utuh?

LABUHAN, SUMUTPOS.CO – Polsek Medan Labuhan mengaku belum mengetahui apa motif di balik tewasnya Hendra Syaputra (40), agen minyak asal Marelan, Rabu (7/5) lalu. Hal ini dikatakan Kapolsek Medan Labuhan, Kompol Ronny Oktavianus Sitompul saat dikonfirmasi, Kamis (8/5) siang. “Kita Belum dapat menyimpulkan motif kematian korban. Hingga saat ini belum ada yang kita periksa. Pasalnya pihak keluarga korban juga belum datang ke polsek membuat pengaduan,” ujarnya.

Namun, pria berpangkat satu melati di pundak itu juga membantah korban tewas dibunuh atau pun dirampok. “Bagaimana bisa dikatakan korban perampokan, sementara uang korban saja utuh dan hapenya masih ada? Memang kereta korban tidak ditemukan lagi di lokasi kejadian. Bisa saja dia jadi korban laka lantas. Kalau memang korban memang dirampok, masa mobil yang di depan korban tidak terkena jerat terlebih dahulu,” sambungnya.

Sementara itu, istri korban, Halimatu Sakdiah yang ditemui mengatakan, pasca kepergian sang suami, ia harus beralih jadi tulang punggung untuk menghidupi anak-anaknya.

“Ayah mereka sudah tidak ada lagi, jadi saya sekarang yang membesarkan kelima anak saya. Oleh sebab itu saya akan membuka usaha untuk meneruskan pekerja suami saya,” terangnya. Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, korban hanya sempat mengaku tengah terlibat masalah.

“Korban memang pernah cerita sama saya kalau dirinya ada masalah, namun saya tidak mengetahui sama siapa ia bermasalah,” cetusnya. Saat ditanya kenapa belum membuat laporan? Sakdiah hanya membisu sembari berlalu. Terpisah, Direktur Reskrimum Poldasu, Kombes Pol Dedi Aryanto yang ditemui kru koran ini mengaku telah mengirim personel ke lokasi. “Masih dalam penyidikan, saya belum bisa mengungkapkanya saat ini. Yang pasti kita sudah turunkan anggota untuk mencari pelaku,” ujar perwira berpangkat tiga melati emas di pundaknya itu.

Disinggung apakah kasus itu murni pembunuhan atau perampokan? Ia menyebut kasus tersebut murni pembunuhan. “Pemunuhan itu, kalau mati ya dibunuh. Walau dirampok tapi kan dia mati. Tetap saja itu pembunuhan. Dan pasalnya yang diberikan pun pasal pembunuhan,” katanya.

Intinya, kata dia, untuk kasus tersebut para pelaku yang diduga lebih dari satu orang itu masih dilacak keberadaanya. “Kita masih menyeser tempat-tempat yang diduga jadi lokasi persembunyian para pelaku. Nanti jika sudah ada hasilnya, kita akan mengabari kembali,” pungkasnya. (mag-1/bar/deo)

LABUHAN, SUMUTPOS.CO – Polsek Medan Labuhan mengaku belum mengetahui apa motif di balik tewasnya Hendra Syaputra (40), agen minyak asal Marelan, Rabu (7/5) lalu. Hal ini dikatakan Kapolsek Medan Labuhan, Kompol Ronny Oktavianus Sitompul saat dikonfirmasi, Kamis (8/5) siang. “Kita Belum dapat menyimpulkan motif kematian korban. Hingga saat ini belum ada yang kita periksa. Pasalnya pihak keluarga korban juga belum datang ke polsek membuat pengaduan,” ujarnya.

Namun, pria berpangkat satu melati di pundak itu juga membantah korban tewas dibunuh atau pun dirampok. “Bagaimana bisa dikatakan korban perampokan, sementara uang korban saja utuh dan hapenya masih ada? Memang kereta korban tidak ditemukan lagi di lokasi kejadian. Bisa saja dia jadi korban laka lantas. Kalau memang korban memang dirampok, masa mobil yang di depan korban tidak terkena jerat terlebih dahulu,” sambungnya.

Sementara itu, istri korban, Halimatu Sakdiah yang ditemui mengatakan, pasca kepergian sang suami, ia harus beralih jadi tulang punggung untuk menghidupi anak-anaknya.

“Ayah mereka sudah tidak ada lagi, jadi saya sekarang yang membesarkan kelima anak saya. Oleh sebab itu saya akan membuka usaha untuk meneruskan pekerja suami saya,” terangnya. Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, korban hanya sempat mengaku tengah terlibat masalah.

“Korban memang pernah cerita sama saya kalau dirinya ada masalah, namun saya tidak mengetahui sama siapa ia bermasalah,” cetusnya. Saat ditanya kenapa belum membuat laporan? Sakdiah hanya membisu sembari berlalu. Terpisah, Direktur Reskrimum Poldasu, Kombes Pol Dedi Aryanto yang ditemui kru koran ini mengaku telah mengirim personel ke lokasi. “Masih dalam penyidikan, saya belum bisa mengungkapkanya saat ini. Yang pasti kita sudah turunkan anggota untuk mencari pelaku,” ujar perwira berpangkat tiga melati emas di pundaknya itu.

Disinggung apakah kasus itu murni pembunuhan atau perampokan? Ia menyebut kasus tersebut murni pembunuhan. “Pemunuhan itu, kalau mati ya dibunuh. Walau dirampok tapi kan dia mati. Tetap saja itu pembunuhan. Dan pasalnya yang diberikan pun pasal pembunuhan,” katanya.

Intinya, kata dia, untuk kasus tersebut para pelaku yang diduga lebih dari satu orang itu masih dilacak keberadaanya. “Kita masih menyeser tempat-tempat yang diduga jadi lokasi persembunyian para pelaku. Nanti jika sudah ada hasilnya, kita akan mengabari kembali,” pungkasnya. (mag-1/bar/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/