25.6 C
Medan
Sunday, June 2, 2024

Polwan Berpangkat Kapten Dirampok

Foto pelaku perampok Polwan berpangkat Kapten POlisi Militer, saat pelaku mengambil uang di ATM.
Foto pelaku perampok Polwan berpangkat Kapten POlisi Militer, saat pelaku mengambil uang di ATM.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Aksi kejahatan jalanan di Medan semakin menggila. Komandan Korps Polisi Militer (PM) pun turut jadi korban. Sepeda motor Kapten IR (33) dirampok setelah sebelumnya ditendang jatuh dari motornya dan ditodong pisau.

Kejadian naas yang menimpa perwira PM bertugas di Jalan Letjen Suprapto Medan itu berlangsung, Kamis (8/5) sekitar pukul 05.00 Wib. Saat itu, Kapten IR beranjak dari rumahnya di Jalan Kiwi, Kec. Medan Sunggal, hendak menuju markasnya.

Dengan mengendarai sepeda motor Honda Supra X 125 BK 5113 XV, perwira berseragam dinas hijau memakai jaket itu melintas di Jalan Sei Batang Hari. Namun tepat di depan kantor PTPN III Medan, Kapten IR dipepet empat pemuda yang mengendarai dua sepedamotor.

Kala itu, Kapten IR tak menyangka jadi target pelaku kejahatan. Tapi perkiraan Komando Wanita itu meleset. Sebab detik berikutnya, pelaku yang berada di sebelah kanan, menendang tubuhnya hingga membuatnya tersungkur ke badan jalan.

Melihat korbannya terjatuh, para pelaku langsung mengambil kesempatan dengan mendatangi korban sembari menodongkan pisau ke arah wajah dan leher korban. Dalam posisi terancam, wanita Komandan Perwira Seksi Penyidik di POM AD itu memilih diam ketika sepeda motornya dibawa kabur pelaku.

Selain mengambil sepedamotor korban, kawanan perampok juga berhasil mengambil uang korban sebanyak 3 juta. Begitu juga dengan kartu ATM dan surat-surat penting lainnya. Usai mengambil semua harta korban, ke empat pelaku langsung tancap gas meninggalkan korban sendiri menuju arah Jalan Sei Batang Hari, Medan.

Awalnya korban sempat berusaha melakukan pengejaran sambil berteriak rampok. Akan tetapi teriakan dan usaha korban untuk mendapatkan hartanya kembali sia-sia.

Kapten IR pun memilih menghubungi beberapa anggotanya untuk melakukan pencarian. Akan tetapi usaha tersebut pun tak membuahkan hasil. Tak berapa lama, dengan menggunakan mobil Patroli PM yang dikawal dengan beberapa anggotanya, korban langsung mendatangi Polsek Sunggal untuk melaporkan kejadian tersebut.

“Saya mau pergi ke kantor di Jalan Letjen Suprapto, pas di Jalan Sei Batang Hari saya dipepet dan langsung ditendang. Mereka langsung mendongkan pisau ke arah saya,” terang Kapten IR yang beralamat lengkap di Jalan Kiwi, Kelurahan 4, Kelurahan Sei Kambing B, Kecamatan Medan Sunggal itu.

Setelah mendengarkan keterangan dari korban, saat itu juga beberapa petugas Reskrim Polsek Sunggal bersama korban dengan menggunakan mobil Patroli langsung turun ke lapangan untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

 

Pelaku Singgah d ATM BNI

Sebelum kabur dari lokasi, ternyata para pelaku singgah di sebuah ATM BNI yang berada di Jl. Ring Road, Kec. Sunggal. Berdasarkan penyelidikan polisi, salah seorang pria yang diduga pelaku sempat terekam CCTV menguras uang dari kartu ATM milik korban. Namun kawanan perampok tidak berhasil mengambil uang tersebut karena korban lebih dulu melakukan pemblokiran.

“Setelah dilakukan penyelidikan, pelaku sempat memasuki sebuah ATM tapi tidak sempat mengambil uangnya,” ujar Kapolsek Sunggal, Kompol Eko Hartanto Sik ketika dikonfirmasi.

“Identitas pelaku sudah kita ketahui dari rekaman CCTV. Wajah pelaku terekam CCTV terekam saat akan mengambil uang dari mesin ATM yang ada di SPBU Sei Batang Hari. Tapi mereka tidak sempat mengambil uang lantaran terlebih dahulu diblokir,” ujarnya.

Eko juga membenarkan, jika korban merupakan anggota Kowad TNI AD yang berdinas di Denpom Medan.

Kaur Medmas I/BB, Kapten Inf Yamin Sohar yang dikonfirmasi terpisah membenarkan kejadian tersebut dan mengaku pihaknya masih melakukan penyelidikan. “Benar ada kejadian itu dan sekarang kasusnya masih dalam penyelidikan,” katanya via pesan singkat.

KAPOLDA & KAPOLRESTA TAK BERDAYA

Tindak kejahatan saban hari terdengar berlangsung di Medan. Mulai di jalanan sampai ke rumah tempat warga berlindung. Tingginya angka kriminalitas di Medan, sontak mendapat kritik pedas Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan.

“LBH Medan meminta agar Mantan Kapolri/Kapoldasu Sutanto menurunkan ilmunya kepada Kapoldasu saat ini. Tindak kejahatan perampokan sudah tidak dapat ditolerir lagi. Seakan aparat kepolisian daerah sumatera utara tidak berdaya dibuat para perampok,” ungkap Direktur LBH Kota Medan, Surya Adinata menyindir kinerja Kapolresta Medan Kombes Pol Nico Afinta dan Kapolda Sumut, Irjen Pol.Syarief Gunawan, Kamis (8/5) petang.

Praktisi hukum ini menilai harusnya ada langkah tepat dan sesuai prosedur dilakukan sehingga tidak ada pembiaran atas aksi kejahatan seperti ini. “Kondisi saat ini berbanding terbalik ketika Kapoldasu dipimpin oleh Pak Sutanto, saat itu masyarakat aman dari segala bentuk kejahatan apalagi premanisme diberantas. Kredibilitas dan citra Polisi sangat baik dan dipuji oleh masyarakat saat itu,” tuturnya.

Oleh karena itu, LBH Medan meminta ada ketegasan yang dilakukan Polisi. Kemudian, meminta pimpinan Polri dapat lebih memerhatikan kondisi Sumut khususnya di Kota Medan.

 

(tun/bd)

Foto pelaku perampok Polwan berpangkat Kapten POlisi Militer, saat pelaku mengambil uang di ATM.
Foto pelaku perampok Polwan berpangkat Kapten POlisi Militer, saat pelaku mengambil uang di ATM.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Aksi kejahatan jalanan di Medan semakin menggila. Komandan Korps Polisi Militer (PM) pun turut jadi korban. Sepeda motor Kapten IR (33) dirampok setelah sebelumnya ditendang jatuh dari motornya dan ditodong pisau.

Kejadian naas yang menimpa perwira PM bertugas di Jalan Letjen Suprapto Medan itu berlangsung, Kamis (8/5) sekitar pukul 05.00 Wib. Saat itu, Kapten IR beranjak dari rumahnya di Jalan Kiwi, Kec. Medan Sunggal, hendak menuju markasnya.

Dengan mengendarai sepeda motor Honda Supra X 125 BK 5113 XV, perwira berseragam dinas hijau memakai jaket itu melintas di Jalan Sei Batang Hari. Namun tepat di depan kantor PTPN III Medan, Kapten IR dipepet empat pemuda yang mengendarai dua sepedamotor.

Kala itu, Kapten IR tak menyangka jadi target pelaku kejahatan. Tapi perkiraan Komando Wanita itu meleset. Sebab detik berikutnya, pelaku yang berada di sebelah kanan, menendang tubuhnya hingga membuatnya tersungkur ke badan jalan.

Melihat korbannya terjatuh, para pelaku langsung mengambil kesempatan dengan mendatangi korban sembari menodongkan pisau ke arah wajah dan leher korban. Dalam posisi terancam, wanita Komandan Perwira Seksi Penyidik di POM AD itu memilih diam ketika sepeda motornya dibawa kabur pelaku.

Selain mengambil sepedamotor korban, kawanan perampok juga berhasil mengambil uang korban sebanyak 3 juta. Begitu juga dengan kartu ATM dan surat-surat penting lainnya. Usai mengambil semua harta korban, ke empat pelaku langsung tancap gas meninggalkan korban sendiri menuju arah Jalan Sei Batang Hari, Medan.

Awalnya korban sempat berusaha melakukan pengejaran sambil berteriak rampok. Akan tetapi teriakan dan usaha korban untuk mendapatkan hartanya kembali sia-sia.

Kapten IR pun memilih menghubungi beberapa anggotanya untuk melakukan pencarian. Akan tetapi usaha tersebut pun tak membuahkan hasil. Tak berapa lama, dengan menggunakan mobil Patroli PM yang dikawal dengan beberapa anggotanya, korban langsung mendatangi Polsek Sunggal untuk melaporkan kejadian tersebut.

“Saya mau pergi ke kantor di Jalan Letjen Suprapto, pas di Jalan Sei Batang Hari saya dipepet dan langsung ditendang. Mereka langsung mendongkan pisau ke arah saya,” terang Kapten IR yang beralamat lengkap di Jalan Kiwi, Kelurahan 4, Kelurahan Sei Kambing B, Kecamatan Medan Sunggal itu.

Setelah mendengarkan keterangan dari korban, saat itu juga beberapa petugas Reskrim Polsek Sunggal bersama korban dengan menggunakan mobil Patroli langsung turun ke lapangan untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

 

Pelaku Singgah d ATM BNI

Sebelum kabur dari lokasi, ternyata para pelaku singgah di sebuah ATM BNI yang berada di Jl. Ring Road, Kec. Sunggal. Berdasarkan penyelidikan polisi, salah seorang pria yang diduga pelaku sempat terekam CCTV menguras uang dari kartu ATM milik korban. Namun kawanan perampok tidak berhasil mengambil uang tersebut karena korban lebih dulu melakukan pemblokiran.

“Setelah dilakukan penyelidikan, pelaku sempat memasuki sebuah ATM tapi tidak sempat mengambil uangnya,” ujar Kapolsek Sunggal, Kompol Eko Hartanto Sik ketika dikonfirmasi.

“Identitas pelaku sudah kita ketahui dari rekaman CCTV. Wajah pelaku terekam CCTV terekam saat akan mengambil uang dari mesin ATM yang ada di SPBU Sei Batang Hari. Tapi mereka tidak sempat mengambil uang lantaran terlebih dahulu diblokir,” ujarnya.

Eko juga membenarkan, jika korban merupakan anggota Kowad TNI AD yang berdinas di Denpom Medan.

Kaur Medmas I/BB, Kapten Inf Yamin Sohar yang dikonfirmasi terpisah membenarkan kejadian tersebut dan mengaku pihaknya masih melakukan penyelidikan. “Benar ada kejadian itu dan sekarang kasusnya masih dalam penyelidikan,” katanya via pesan singkat.

KAPOLDA & KAPOLRESTA TAK BERDAYA

Tindak kejahatan saban hari terdengar berlangsung di Medan. Mulai di jalanan sampai ke rumah tempat warga berlindung. Tingginya angka kriminalitas di Medan, sontak mendapat kritik pedas Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan.

“LBH Medan meminta agar Mantan Kapolri/Kapoldasu Sutanto menurunkan ilmunya kepada Kapoldasu saat ini. Tindak kejahatan perampokan sudah tidak dapat ditolerir lagi. Seakan aparat kepolisian daerah sumatera utara tidak berdaya dibuat para perampok,” ungkap Direktur LBH Kota Medan, Surya Adinata menyindir kinerja Kapolresta Medan Kombes Pol Nico Afinta dan Kapolda Sumut, Irjen Pol.Syarief Gunawan, Kamis (8/5) petang.

Praktisi hukum ini menilai harusnya ada langkah tepat dan sesuai prosedur dilakukan sehingga tidak ada pembiaran atas aksi kejahatan seperti ini. “Kondisi saat ini berbanding terbalik ketika Kapoldasu dipimpin oleh Pak Sutanto, saat itu masyarakat aman dari segala bentuk kejahatan apalagi premanisme diberantas. Kredibilitas dan citra Polisi sangat baik dan dipuji oleh masyarakat saat itu,” tuturnya.

Oleh karena itu, LBH Medan meminta ada ketegasan yang dilakukan Polisi. Kemudian, meminta pimpinan Polri dapat lebih memerhatikan kondisi Sumut khususnya di Kota Medan.

 

(tun/bd)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/