28 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Bapak Sudah Tak Ada Lagi…

F : Gatha Ginting/PM Mobil Mercy BK 1 NC milik Hagania Sinukaban, putri ketua Komisi A DPDRD Sumut menabrak seorang supir taxi hingga tewas di Jl Gatot Subroto, Medan.
F : Gatha Ginting/PM
Mobil Mercy BK 1 NC milik Hagania Sinukaban, putri ketua Komisi A DPDRD Sumut menabrak seorang supir taxi hingga tewas di Jl Gatot Subroto, Medan.

 

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Jibril (5), anak Sumarja (38), korban yang tewas ditabrak Hagania Sinukaban (23), putri anggota DPRD Sumut, Layari Sinukaban sering menangis jika teringat dengan ayahnya.

Ibu kandung Sumarja, Atik (64) saat ditemui di rumahnya Jalan Kelambir V, Kec. Hamparan Perak, Rabu (4/6) lalu mengaku, cucunya hingga saat ini masih menyisakan kesedihan yang dalam. Apalagi, bocah yang masih duduk di bangku TK itu sudah tahu ayahnya telah tiada.

Menurutnya, saat jenazah Sumarja dimandikan untuk dikebumikan, anak korban mengatakan bahwa ayahnya sudah tiada lagi.

“Bapak sudah tidak ada lagi, ya,” ujar Atik menirukan omongan cucu pertama dari anak pertamanya itu.

Hingga kini, kata Atik, cucunya itu terkadang menangis dan memanggil-manggil nama ayahnya.

“Anaknya padahal masih kecil. Tapi sudah tau bahwa ayahnya sudah tiada,” terangnya.

Yang membuat hati makin sedih, kata Atik, cucunya itu terkadang tiba-tiba berdiam diri. Tatapannya kosong seperti menghayal padahal TV hidup di depannya, tapi dia tidak nangis,” tambahnya.

Kini, istri Sumarja, Nova terpaksa mencari nafkah sendiri untuk menghidupi anaknya dengan bekerja sebagai tukang jahit.

“Istrinya kini kerja sebagai tukang jahit,” tandas Atik.

Sementara itu, adik korban, Rindwan mengatakan, sejauh ini keluarga Hagania sudah beberapa kali datang. Mereka sudah memberikan santunan berupa uang yang digunakan untuk biaya pemakaman korban. Sepeda motor korban yang rusak parah pada saat kejadian sudah diganti seharga Rp17 juta.

“Sejauh ini baik-baik saja, bang. Kemarin mereka (keluarga pelaku) datang dan membantu biaya pemakaman dan juga uang ganti sepeda motor korban,” ujarnya.

Dijelaskannya, keluarga Hagania juga sudah membuat surat perjanjian dan akan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap biaya sekolah anak korban hingga tamat SMA.

“Dari awal kami pasrah karena kalau orang baik itu pasti tetap yang datang baik. Mungkin sudah takdirnya seperti ini,” tambahnya.

 

>>>Tahanana Kota, Hagania Disebut Setor Rp300 Juta

Sekadar mengingatkan, pengalihan penahanan Hagania br Sinukaban, putri kandung anggota DPRD-SU Komisi A, Layari Sinukaban jadi tahanan kota disinyalir berbau suap. Kabar yang berkembang di Kejari Medan, agar bisa keluar dari penjara, keluarga tersangka kasus kecelakaan yang menewaskan Sumarja itu disebut memberi uang Rp300 juta sebagai upeti ke jaksa. Namun saat dikonfirmasi, Kepala Seksi Pidana Umum (Kasipidum) Kejari Medan, Dwi Agus Afrianto justru mengaku belum mengetahui kabar tak sedap tersebut.

Sementara itu, ayah Hagania Sinukaban , Layari Sinukaban yang dihubungi kru koran ini membantah tudingan suap di balik pengalihan penahanan anaknya. Ia juga menyangkal berkas tersebut

Ditangani oleh jaksa yang masih berkeluarga dengannya. “Itu tidak benar, kasus yang menimpa anak saya kami serahkan kepada hukum, jaksa Runggu Setepu yang menangani kasus anak saya bukanlah saudara kami,” bantah Layari Sinukaban. Disinggung soal adanya dugaan penyuapan sebesar Rp300 juta untuk penangguhan kasus menimpa Hagania, anggota DPRD-SU itu juga membantah. “Itu tidak benar, saya ungkapkan secara terbuka tidak ada kita melakukan hal di luar dugaan,” tegasnya.

Cerita sebelumnya, mobil sedan jenis Mercy C-200 BK 1 NC yang dikendarai Hagania Sinukaban (23), menghantam lima kendaraan, di antaranya satu angkutan umum, dua becak bermotor dan dua pengendara sepeda motor saat melintas di persimpangan Jl. Iskandar Muda – Gatot Subroto Medan tak jauh dari Medan Plaza. Peristiwa tersebut menyebabkan Sumarja (38) warga Jl. Kelambir V, Helvetia, Deliserdang yang meninggal dunia karena mengalami luka serius di bagian kepalanya, setelah sepeda motor Honda Vario BK 4438 AEL ditabrak oleh Hagania.

Sementara itu, korban luka adalah Herman Saragih (53) pengendara becak motor warga Jl. Pelajar Gang Keluarga Medan, Lukas Samosir (23) pengendara becak bermotor warga Jl. Pasar III Darussalam dan Sumiarni (23) warga Jl. Medan- Binjai yang ketika kejadian berboncengan dengan Sumiarja. Selain ketiga kendaraan tersebut, terdapat kendaraan lain yang ikut diseruduk Mercy C-200 yang dikendarai Hagania. Angkot yang dikemudikan Jefri Yolanda (29) dan sepeda motor Suzuki Thunder yang dikendarai Rajimot (34). (tun/bay)

 

F : Gatha Ginting/PM Mobil Mercy BK 1 NC milik Hagania Sinukaban, putri ketua Komisi A DPDRD Sumut menabrak seorang supir taxi hingga tewas di Jl Gatot Subroto, Medan.
F : Gatha Ginting/PM
Mobil Mercy BK 1 NC milik Hagania Sinukaban, putri ketua Komisi A DPDRD Sumut menabrak seorang supir taxi hingga tewas di Jl Gatot Subroto, Medan.

 

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Jibril (5), anak Sumarja (38), korban yang tewas ditabrak Hagania Sinukaban (23), putri anggota DPRD Sumut, Layari Sinukaban sering menangis jika teringat dengan ayahnya.

Ibu kandung Sumarja, Atik (64) saat ditemui di rumahnya Jalan Kelambir V, Kec. Hamparan Perak, Rabu (4/6) lalu mengaku, cucunya hingga saat ini masih menyisakan kesedihan yang dalam. Apalagi, bocah yang masih duduk di bangku TK itu sudah tahu ayahnya telah tiada.

Menurutnya, saat jenazah Sumarja dimandikan untuk dikebumikan, anak korban mengatakan bahwa ayahnya sudah tiada lagi.

“Bapak sudah tidak ada lagi, ya,” ujar Atik menirukan omongan cucu pertama dari anak pertamanya itu.

Hingga kini, kata Atik, cucunya itu terkadang menangis dan memanggil-manggil nama ayahnya.

“Anaknya padahal masih kecil. Tapi sudah tau bahwa ayahnya sudah tiada,” terangnya.

Yang membuat hati makin sedih, kata Atik, cucunya itu terkadang tiba-tiba berdiam diri. Tatapannya kosong seperti menghayal padahal TV hidup di depannya, tapi dia tidak nangis,” tambahnya.

Kini, istri Sumarja, Nova terpaksa mencari nafkah sendiri untuk menghidupi anaknya dengan bekerja sebagai tukang jahit.

“Istrinya kini kerja sebagai tukang jahit,” tandas Atik.

Sementara itu, adik korban, Rindwan mengatakan, sejauh ini keluarga Hagania sudah beberapa kali datang. Mereka sudah memberikan santunan berupa uang yang digunakan untuk biaya pemakaman korban. Sepeda motor korban yang rusak parah pada saat kejadian sudah diganti seharga Rp17 juta.

“Sejauh ini baik-baik saja, bang. Kemarin mereka (keluarga pelaku) datang dan membantu biaya pemakaman dan juga uang ganti sepeda motor korban,” ujarnya.

Dijelaskannya, keluarga Hagania juga sudah membuat surat perjanjian dan akan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap biaya sekolah anak korban hingga tamat SMA.

“Dari awal kami pasrah karena kalau orang baik itu pasti tetap yang datang baik. Mungkin sudah takdirnya seperti ini,” tambahnya.

 

>>>Tahanana Kota, Hagania Disebut Setor Rp300 Juta

Sekadar mengingatkan, pengalihan penahanan Hagania br Sinukaban, putri kandung anggota DPRD-SU Komisi A, Layari Sinukaban jadi tahanan kota disinyalir berbau suap. Kabar yang berkembang di Kejari Medan, agar bisa keluar dari penjara, keluarga tersangka kasus kecelakaan yang menewaskan Sumarja itu disebut memberi uang Rp300 juta sebagai upeti ke jaksa. Namun saat dikonfirmasi, Kepala Seksi Pidana Umum (Kasipidum) Kejari Medan, Dwi Agus Afrianto justru mengaku belum mengetahui kabar tak sedap tersebut.

Sementara itu, ayah Hagania Sinukaban , Layari Sinukaban yang dihubungi kru koran ini membantah tudingan suap di balik pengalihan penahanan anaknya. Ia juga menyangkal berkas tersebut

Ditangani oleh jaksa yang masih berkeluarga dengannya. “Itu tidak benar, kasus yang menimpa anak saya kami serahkan kepada hukum, jaksa Runggu Setepu yang menangani kasus anak saya bukanlah saudara kami,” bantah Layari Sinukaban. Disinggung soal adanya dugaan penyuapan sebesar Rp300 juta untuk penangguhan kasus menimpa Hagania, anggota DPRD-SU itu juga membantah. “Itu tidak benar, saya ungkapkan secara terbuka tidak ada kita melakukan hal di luar dugaan,” tegasnya.

Cerita sebelumnya, mobil sedan jenis Mercy C-200 BK 1 NC yang dikendarai Hagania Sinukaban (23), menghantam lima kendaraan, di antaranya satu angkutan umum, dua becak bermotor dan dua pengendara sepeda motor saat melintas di persimpangan Jl. Iskandar Muda – Gatot Subroto Medan tak jauh dari Medan Plaza. Peristiwa tersebut menyebabkan Sumarja (38) warga Jl. Kelambir V, Helvetia, Deliserdang yang meninggal dunia karena mengalami luka serius di bagian kepalanya, setelah sepeda motor Honda Vario BK 4438 AEL ditabrak oleh Hagania.

Sementara itu, korban luka adalah Herman Saragih (53) pengendara becak motor warga Jl. Pelajar Gang Keluarga Medan, Lukas Samosir (23) pengendara becak bermotor warga Jl. Pasar III Darussalam dan Sumiarni (23) warga Jl. Medan- Binjai yang ketika kejadian berboncengan dengan Sumiarja. Selain ketiga kendaraan tersebut, terdapat kendaraan lain yang ikut diseruduk Mercy C-200 yang dikendarai Hagania. Angkot yang dikemudikan Jefri Yolanda (29) dan sepeda motor Suzuki Thunder yang dikendarai Rajimot (34). (tun/bay)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/