33.6 C
Medan
Tuesday, June 25, 2024

Ada Bukti Dugaan Keterlibatan Bupati Labusel

Korupsi-Ilustrasi
Korupsi-Ilustrasi

MEDAN-Bupati Labuhan Batu Selatan (Labusel) Wildan Aswan Tanjung diduga kuat terlibat dalam kasus tindak korupsi proyek pengadaan alat-alat kesehatan (Alkes) dan KB serta pengadaan kendaraan khusus di Dinas Kesehatan Labusel.

Disebutkan Penyidik Subdit III/Tipikor, Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Poldasu telah mengantongi dugaan keterlibatan Wildan Aswan Tanjung. “Kita terus mengembangkan kasus ini dan dari hasil penyidikan, diduga kuat ada keterlibatan orang lain, selain empat tersangka yang ditahan,” kata Direktur Ditreskrimsus Poldasu Kombes.Pol. Dono Indarto, kepada wartawan, Selasa (8/10) sore, tanpa merinci orang yang dimaksud.

Keempat orang tersangka yang sudah dilakukan penahanan dan akan segera mengirimkan berkasnya ke JPU adalah Kadis Kesehatan Labusel, Rusman Lubis, rekanan  Direktur Perusahaan JW, Wadir I Rekanan JT, TN alias AS. Sedangkan  Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Syahrul’an  masih diburon. Dia disebut-sebut berada di Pekan Baru.

“Mereka (empat tersangka, Red) kita jadikan sebagai tersangka dan saksi pada masing-masing tersangka. sebagai upaya mencari keterangan lain soal keterlibatan orang lain,” terang Dono.

Ditambahkanya, masih terus menggali dan mendalami keterangan para tersangka sebagai upaya  mengembangkan keterlibatan orang lain. “Masih ada tersangka lain. Bisa saja pejabat diatas Kadis Kesehatan atau sejajarnya. Kita tak main-main dengan kasus itu,” tegasnya tanpa memperjelasnya.

Dari informasi diperoleh, Bupati Labusel sangat dekat dengan rekanan, Johan selaku  penyedia alat-alat kesehatan (Alkes) dan KB serta penyediaan kenderaan khusus di Pemkab tersebut. Bahkan disebut-sebut, bupati sering meminjam dana dari Johan (rekanan Alkes dan KB, yang sudah ditetapkan sebagai tersangka). Karena itu, Johan ditunjuk langsung bupati sebagai rekanan penyedia Alkes dan KB di Kabupaten Labusel senilai Rp.10 milyar.

Dihari yang sama, puluhan massa, Koalisi Bersama Gerakan Pemuda Dan Masyarakat Sumatera Utara (KBGPM-SU) menggelar aksi demo di Poldasu, massa dinilai, pihak Dit. Reskrimsus Poldasu masih dinilai  terkesan ragu untuk melakukan penyelidikan  adanya dugaan keterlibatan Bupati Labuhanbatu Selatan, Wildan Aswan Tanjung.

“Kami mendesak Kapoldsu, agar segera menangkap dan memeriksa Bupati Labusel, Wildan Aswan Tanjung atas keterlibatanya dalam tindak pidana korupsi pengadaan Alkes dan KB di Labusel,”ujar Kordinator Aksi, Jalaluddin Siregar dalam orasinya.

Seminggu yang lalu, Kabid. Humas Poldasu, Kombes.Pol. R. Heru Prakoso mengungkapkan bahwa diantara para tersangka yang ditahan ini salah satunya mengaku sebagai makelar yang menyebutkan, bahwa ada setoran yang mengalir kepada Bupati Labusel, Wildan Aswan Tanjung.

“Akan tetapi pengakuaan dari pihak Poldasu saat menerima aksi demo tadi tidak ada yang mengakui keterangan tersebut,” kata Jalaluddin.

Sebelumnya, terkait dugaan korupsi alkes dan KB di Labusel, penyidik melakukan penahanan terhadap istri rekanan Ridwan Winata, Maria. Sedangkan Ridwan Winata  ditahan Kejati Lampung juga terlibat kasus dugaan korupsi Alkes dengan peran sebagai rekanan pada enam kota di Sumut meliputi Tobasa, Samosir, Tapteng, Sibolga, Labusel, dan Paluta. Sementara untuk Indonesia ada di 5 propinsi yaitu Sumut, Riau, Lampung, Sumatera Barat (Sumbar) dan Sumatera Selatan (Sumsel)

Kemudian penyidik menyita barang bukti alkes kedokteran dan KB yang diduga rekondisi. Penyitaan ini dilakukan dari empat Puskesmas milik Dinkes Pemkab Labusel, antara lain Puskesmas Tanjung Medan, Kota Pinang, Torgamba dan Langga Payung. Selain itu, juga dilakukan penyitaan 3 unit Refrigerator Centrifuge dan 2 unit Baby Transport.(gus)

Korupsi-Ilustrasi
Korupsi-Ilustrasi

MEDAN-Bupati Labuhan Batu Selatan (Labusel) Wildan Aswan Tanjung diduga kuat terlibat dalam kasus tindak korupsi proyek pengadaan alat-alat kesehatan (Alkes) dan KB serta pengadaan kendaraan khusus di Dinas Kesehatan Labusel.

Disebutkan Penyidik Subdit III/Tipikor, Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Poldasu telah mengantongi dugaan keterlibatan Wildan Aswan Tanjung. “Kita terus mengembangkan kasus ini dan dari hasil penyidikan, diduga kuat ada keterlibatan orang lain, selain empat tersangka yang ditahan,” kata Direktur Ditreskrimsus Poldasu Kombes.Pol. Dono Indarto, kepada wartawan, Selasa (8/10) sore, tanpa merinci orang yang dimaksud.

Keempat orang tersangka yang sudah dilakukan penahanan dan akan segera mengirimkan berkasnya ke JPU adalah Kadis Kesehatan Labusel, Rusman Lubis, rekanan  Direktur Perusahaan JW, Wadir I Rekanan JT, TN alias AS. Sedangkan  Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Syahrul’an  masih diburon. Dia disebut-sebut berada di Pekan Baru.

“Mereka (empat tersangka, Red) kita jadikan sebagai tersangka dan saksi pada masing-masing tersangka. sebagai upaya mencari keterangan lain soal keterlibatan orang lain,” terang Dono.

Ditambahkanya, masih terus menggali dan mendalami keterangan para tersangka sebagai upaya  mengembangkan keterlibatan orang lain. “Masih ada tersangka lain. Bisa saja pejabat diatas Kadis Kesehatan atau sejajarnya. Kita tak main-main dengan kasus itu,” tegasnya tanpa memperjelasnya.

Dari informasi diperoleh, Bupati Labusel sangat dekat dengan rekanan, Johan selaku  penyedia alat-alat kesehatan (Alkes) dan KB serta penyediaan kenderaan khusus di Pemkab tersebut. Bahkan disebut-sebut, bupati sering meminjam dana dari Johan (rekanan Alkes dan KB, yang sudah ditetapkan sebagai tersangka). Karena itu, Johan ditunjuk langsung bupati sebagai rekanan penyedia Alkes dan KB di Kabupaten Labusel senilai Rp.10 milyar.

Dihari yang sama, puluhan massa, Koalisi Bersama Gerakan Pemuda Dan Masyarakat Sumatera Utara (KBGPM-SU) menggelar aksi demo di Poldasu, massa dinilai, pihak Dit. Reskrimsus Poldasu masih dinilai  terkesan ragu untuk melakukan penyelidikan  adanya dugaan keterlibatan Bupati Labuhanbatu Selatan, Wildan Aswan Tanjung.

“Kami mendesak Kapoldsu, agar segera menangkap dan memeriksa Bupati Labusel, Wildan Aswan Tanjung atas keterlibatanya dalam tindak pidana korupsi pengadaan Alkes dan KB di Labusel,”ujar Kordinator Aksi, Jalaluddin Siregar dalam orasinya.

Seminggu yang lalu, Kabid. Humas Poldasu, Kombes.Pol. R. Heru Prakoso mengungkapkan bahwa diantara para tersangka yang ditahan ini salah satunya mengaku sebagai makelar yang menyebutkan, bahwa ada setoran yang mengalir kepada Bupati Labusel, Wildan Aswan Tanjung.

“Akan tetapi pengakuaan dari pihak Poldasu saat menerima aksi demo tadi tidak ada yang mengakui keterangan tersebut,” kata Jalaluddin.

Sebelumnya, terkait dugaan korupsi alkes dan KB di Labusel, penyidik melakukan penahanan terhadap istri rekanan Ridwan Winata, Maria. Sedangkan Ridwan Winata  ditahan Kejati Lampung juga terlibat kasus dugaan korupsi Alkes dengan peran sebagai rekanan pada enam kota di Sumut meliputi Tobasa, Samosir, Tapteng, Sibolga, Labusel, dan Paluta. Sementara untuk Indonesia ada di 5 propinsi yaitu Sumut, Riau, Lampung, Sumatera Barat (Sumbar) dan Sumatera Selatan (Sumsel)

Kemudian penyidik menyita barang bukti alkes kedokteran dan KB yang diduga rekondisi. Penyitaan ini dilakukan dari empat Puskesmas milik Dinkes Pemkab Labusel, antara lain Puskesmas Tanjung Medan, Kota Pinang, Torgamba dan Langga Payung. Selain itu, juga dilakukan penyitaan 3 unit Refrigerator Centrifuge dan 2 unit Baby Transport.(gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/