Site icon SumutPos

Penikam Anggota TNI Tewas Dibacoki 3 Pria

STABAT,8-11-joko-purnomo-jimbo-korban-bacok SUMUTPOS.CO  – Sukardi alias Jimbo (53), warga Kelurahan Perdamaian, Stabat, yang dikenal sebagai preman tua tewas dibantai 3 pria di warung kopi dekat rumahnya, Selasa (8/11) siang.

Siang itu, Jimbo yang sedang minum di warung didatangi tiga pria naik kereta. Tanpa ada keributan berarti, ketiganya langsung membacoki korban secara membabi-buta pakai kelewang.

Serangan mendadak tersebut membuat Jimbo tidak sempat melakukan perlawanan. Beberapa bacokan mendarat telak di kepalanya hingga wajah dan bajunya dibasahi darah segar.

Setelah korban yang disebut-sebut baru bebas dari penjara itu tergeletak, para pelaku kabur. Berikutnya, warga sekitar yang sebelumnya takut melihat kebrutalan pelaku, segera melarikan korban ke rumah sakit terdekat. Namun sayang, upaya warga tak mampu menyelamatkan Jimbo. Korban tewas karena banyak kehilangan darah.

Kanit Pidum Polres Langkat, Iptu Zul Iskandar Ginting yang mendampingi

Kasat Reskrim, AKP Dedy Dharma membenarkan kejadian tersebut. Dikatakan, saat ini polisi masih memburu pelaku. “Dugaan sementara, kasus ini bermotif dendam,” ujarnya.

Menyegarkan ingatan pembaca, Jimbo ditangkap Polres Langkat pada Selasa (6/5) lalu dari rumahnya, setelah sempat buron selama setahun lebih. Dia ditangkap atas kasus penganiayaan terhadap Sertu Joko Perwira (29) dan Muhammad Heru (38) warga Jalan Sudirman, Kelurahan Perdamaian, Stabat.

Dalam paparannya, pasca penangkapan Jimbo, Kapolres Langkat AKBP Yulmar Try Himawan Sik MSi menjelaskan bahwa penganiayaan yang dilakoni Jimbo terjadi pada 27 April Tahun 2013 sekira pukul 18.10 WIB, di Simpang Bantenan Wonosari, Kelurahan Perdamaian, Stabat.

Atas perbuatan Jimbo, kedua korban terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka serius. Dimana, keduanya sempat disiram oleh Jimbo pakai air keras. Jimbo bahkan menusuk perut Joko pakai pisau.

Perselisihan antara Jimbo dan Sertu Joko, berawal saat Khairunisa (29), tunangan Joko melintas naik kereta. Tanpa tahu kenapa, Jimbo yang sedang duduk bersama teman-temannya langsung memaki Nisa.

Tak terima, Nisa mengadu kepada Joko. Laporan itu direspon Joko dengan mendatangi Jimbo seorang diri. Karena tak ada kejelasan, Joko meminta bantuan kepada abangnya, Heru.

Singkat cerita, akhirnya mereka saling terlibat cekcok. Saking emosinya melihat tingkah Jimbo, Heru langsung mendorongnya hingga terjatuh. Berikutnya, Jimbo menyiramkan soda api ke wajah Heru dan mengenai tangan Joko. Saat korban meringis menahan sakit, Jimbo mengeluarkan pisau dari pinggang lalu menusukannya ke perut sebelah kanan Joko.(cr-10/ras)

 

Exit mobile version