30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Sekeluarga Pensiunan Polisi Dibacoki OTK Bersebo, Korban Curiga Penyerangan Bermotif Sengketa Lahan

RUDY SITANGGANG/SUMUT POS
DIRAWAT: Mantan Kapospol Pardomuan Polsek Buntura Polres Dairi, Purn Aiptu Bangkit Sembiring serta istrinya Ristani boru Samosir dirawat di IGD RS Sidikalang usai dibacoki OTK.

SIDIKALANG, SUMUTPOS.CO – Sekeluarga pensiunan polisi dibacoki orang tak dikenal di rumahnya. Peristiwa terjadi di Desa Lau Kersik, Kecamatan Gunung Sitember, Jumat (31/5) dinihari.

Korban masing-masing, Aiptu Purnawirawan Bangkit Sembiring (58), istrinya Ristani boru Samosir (49) dan 2 anaknya, Abraham Sembiring (11) serta Semangat Sembiring (9).

Ditemui wartawan di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Sidikalang, Bangkit mengaku dianiaya lebih dari 3 OTK.

“Mereka datang menyerang keluarga saya. OTK pakai sebo sehingga tidak bisa dikenali,” tutur Bangkit sambil terbaring lemah, Jumat (31/5) lalu.

Saat rumahnya diserang, kebetulan malam itu Bangkit tidur didalam mobil jenis L300 yang terparkir persis didepan pintu depan rumahnya.

Mereka lebih dulu masuk kedalam rumah dan membacoki kepala serta tangan istri dan anaknya yang sedang tidur di dalam rumah.

“Diduga karena mereka tidak menemukan saya di dalam rumah,” ujar Bangkit.

Selanjutnya, para pelaku mendobrak dan memecahkan kaca pintu mobil dan menyerang Bangkit menggunakan parang.

Para pelaku menyerang dari kiri dan kanan pintu mobil.

“Saya tidak berkutik. Kami terus berteriak minta tolong kepada warga sekitar sehingga mereka segera kabur,” beber Bangkit.

Oleh warga, Bangkit beserta keluarganya segera dibawa ke Bidan Rosinta Sinurat. Bidan kemudian melarikan para korban ke RS Sidikalang.

Bangkit mengaku, OTK yang menyerang dan melakukan penganiayaan terhadap dia dan keluarga merupakan suruhan.

“Mereka pembunuh bayaran,” tegasnya.

Pasalnya, para OTK tidak ada mengambil harta benda. OTK hanya melukai dan hendak membunuh korban.

Apakah Anda memiliki musuh atau masalah lain di desa tempat tinggal?

“Saya memiliki banyak persoalan di sana terkait masalah tanah. Tanah saya banyak digarap orang,” ujarnya.

Bangkit menuturkan, medio April 2018 ia pernah juga diserang salah satu warga sekitar berinisial ST.

“Pelaku menggarap tanah saya. Saya telah melaporkan ST ke Polsek Tigalingga dan Polsek sudah melimpahkan penanganan kasus itu ke Polres Dairi,” kata Bangkit.

“Kasus itu sudah tahap dua. Tetapi sampai sekarang pelaku masih berkeliaran,” sambungnya.

Bangkit tidak menuduh bahwa pelaku penyerangan adalah ST. Tetapi korban curiga karena tersangka ST masih belum diamankan.

“Selain ST, saya juga pernah bermasalah dengan salah seorang bermarga S juga masih saudara ST. Kasusnya sama, masalah tanah juga,” beber Bangkit.

Terkait penyerangan pada April 2018, masih ada 2 orang yang masuk daftar pencarian orang (DPO). Pasca kejadian, Kapolres Dairi AKBP Erwin Siahaan dan rombongan membesuk korban ke RS Sidikalang.

Kapolres memberikan tali asih kepada keluarga pensiunan polisi itu. Kasubbag Humas Polres Dairi Ipda Donni Saleh mengatakan, kasus itu sedang ditangani.

Donni menegaskan, Kapolres sudah membentuk 4 tim untuk mengejar serta menangkap para pelaku penganiayaan. Masing-masing tim dipimpin perwira.

“Doakan saja para pelaku bisa segera tertangkap, sehingga kasus bisa diungkap secara terang benderang,” tandas Donni. (mag-10/ala)

RUDY SITANGGANG/SUMUT POS
DIRAWAT: Mantan Kapospol Pardomuan Polsek Buntura Polres Dairi, Purn Aiptu Bangkit Sembiring serta istrinya Ristani boru Samosir dirawat di IGD RS Sidikalang usai dibacoki OTK.

SIDIKALANG, SUMUTPOS.CO – Sekeluarga pensiunan polisi dibacoki orang tak dikenal di rumahnya. Peristiwa terjadi di Desa Lau Kersik, Kecamatan Gunung Sitember, Jumat (31/5) dinihari.

Korban masing-masing, Aiptu Purnawirawan Bangkit Sembiring (58), istrinya Ristani boru Samosir (49) dan 2 anaknya, Abraham Sembiring (11) serta Semangat Sembiring (9).

Ditemui wartawan di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Sidikalang, Bangkit mengaku dianiaya lebih dari 3 OTK.

“Mereka datang menyerang keluarga saya. OTK pakai sebo sehingga tidak bisa dikenali,” tutur Bangkit sambil terbaring lemah, Jumat (31/5) lalu.

Saat rumahnya diserang, kebetulan malam itu Bangkit tidur didalam mobil jenis L300 yang terparkir persis didepan pintu depan rumahnya.

Mereka lebih dulu masuk kedalam rumah dan membacoki kepala serta tangan istri dan anaknya yang sedang tidur di dalam rumah.

“Diduga karena mereka tidak menemukan saya di dalam rumah,” ujar Bangkit.

Selanjutnya, para pelaku mendobrak dan memecahkan kaca pintu mobil dan menyerang Bangkit menggunakan parang.

Para pelaku menyerang dari kiri dan kanan pintu mobil.

“Saya tidak berkutik. Kami terus berteriak minta tolong kepada warga sekitar sehingga mereka segera kabur,” beber Bangkit.

Oleh warga, Bangkit beserta keluarganya segera dibawa ke Bidan Rosinta Sinurat. Bidan kemudian melarikan para korban ke RS Sidikalang.

Bangkit mengaku, OTK yang menyerang dan melakukan penganiayaan terhadap dia dan keluarga merupakan suruhan.

“Mereka pembunuh bayaran,” tegasnya.

Pasalnya, para OTK tidak ada mengambil harta benda. OTK hanya melukai dan hendak membunuh korban.

Apakah Anda memiliki musuh atau masalah lain di desa tempat tinggal?

“Saya memiliki banyak persoalan di sana terkait masalah tanah. Tanah saya banyak digarap orang,” ujarnya.

Bangkit menuturkan, medio April 2018 ia pernah juga diserang salah satu warga sekitar berinisial ST.

“Pelaku menggarap tanah saya. Saya telah melaporkan ST ke Polsek Tigalingga dan Polsek sudah melimpahkan penanganan kasus itu ke Polres Dairi,” kata Bangkit.

“Kasus itu sudah tahap dua. Tetapi sampai sekarang pelaku masih berkeliaran,” sambungnya.

Bangkit tidak menuduh bahwa pelaku penyerangan adalah ST. Tetapi korban curiga karena tersangka ST masih belum diamankan.

“Selain ST, saya juga pernah bermasalah dengan salah seorang bermarga S juga masih saudara ST. Kasusnya sama, masalah tanah juga,” beber Bangkit.

Terkait penyerangan pada April 2018, masih ada 2 orang yang masuk daftar pencarian orang (DPO). Pasca kejadian, Kapolres Dairi AKBP Erwin Siahaan dan rombongan membesuk korban ke RS Sidikalang.

Kapolres memberikan tali asih kepada keluarga pensiunan polisi itu. Kasubbag Humas Polres Dairi Ipda Donni Saleh mengatakan, kasus itu sedang ditangani.

Donni menegaskan, Kapolres sudah membentuk 4 tim untuk mengejar serta menangkap para pelaku penganiayaan. Masing-masing tim dipimpin perwira.

“Doakan saja para pelaku bisa segera tertangkap, sehingga kasus bisa diungkap secara terang benderang,” tandas Donni. (mag-10/ala)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/