25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

1092 Polrestabes Medan, Deteksi Dini Tindak Kejahatan

.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Polrestabes Medan terus melakukan inovasi untuk menciptakan rasa aman dan nyaman di masyarakat. Kali ini dengan meluncurkan program 1092.

Sebelumnya, Polrestabes Medan juga berhasil dengan program Tim Penanganan Gangguan Khusus (Pegasus) dengan sasaran kejahatan jalanan. Seperti begal, perampokan, penjambretan dan curanmor. Sepanjang tahun 2018 lalu, Tim Pegasus ampuh menekan angka kejahatan konvensional hingga 15 persen.

“Sama seperti Tim Pegasus, Program 1092 ini juga kegiatan kepolisian yang ditingkatkan, bedanya Tim Pegasus kegiatan kepolisian yang ditingkatkan dengan fungsi penegakan hukum, kalau 1092 fungsi pencegahan di masyarakat,” ujarnya di acara Ngobrol Santai (Ngobras) dengan wartawan di ruang Media Center Polrestabes Medan, Kamis (10/1).

Kapolrestabes menjelaskan, dalam Program 1092 ini sebanyak 273 Perwira Polrestabes Medan dan Polsek sejajaran dikerahkan terjun langsung ke masyarakat, melaksanakan fungsi pre-emtif dan deteksi dini di masyarakat.

“Nama programnya 1092 itu hasil perhitungan jumlah kegiatannya, satu personel melaksanakan empat kali kegiatan dalam sehari,” ujarnya.

Lebih lanjut, Dadang menjelaskan fungsi pre-emtif yang dimaksud yakni membangun kesadaran masyarakat untuk patuh kepada hukum dan memiliki ketahanan (imune) terhadap pengaruh negatif seperti hoax, kampanye hitam.

“Dan jangan sampai terbawa arus, isu SARA dan ujaran kebencian,” imbuhnya.

Dengan hadirnya, polisi ke tengah masyarakat, lanjut Kapolrestabes dapat mendapatkan informasi secara tepat dan cepat.

“Jadi fungsi deteksi dini dapat cepat direalisasikan. Itu konsep global 1092 jumlah personel dikali target kegiatan dan akhirnya menyatu dengan masyarakat, agar lingkungan berjalan damai, dari ujaran kebencian, hoax dan narkoba,” ujarnya.

Orang nomor satu di Polrestabes Medan ini juga berharap dukungan masyarakat terhadap program 1092 yang diluncurkan, Senin (7/1) kemarin.

“Dan tentu pelaksanaan program ini tidak bisa berjalan sendiri. Bila masyarakat tidak mendukung ini juga tidak berjalan,” tandasnya.(dvs/ala)

.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Polrestabes Medan terus melakukan inovasi untuk menciptakan rasa aman dan nyaman di masyarakat. Kali ini dengan meluncurkan program 1092.

Sebelumnya, Polrestabes Medan juga berhasil dengan program Tim Penanganan Gangguan Khusus (Pegasus) dengan sasaran kejahatan jalanan. Seperti begal, perampokan, penjambretan dan curanmor. Sepanjang tahun 2018 lalu, Tim Pegasus ampuh menekan angka kejahatan konvensional hingga 15 persen.

“Sama seperti Tim Pegasus, Program 1092 ini juga kegiatan kepolisian yang ditingkatkan, bedanya Tim Pegasus kegiatan kepolisian yang ditingkatkan dengan fungsi penegakan hukum, kalau 1092 fungsi pencegahan di masyarakat,” ujarnya di acara Ngobrol Santai (Ngobras) dengan wartawan di ruang Media Center Polrestabes Medan, Kamis (10/1).

Kapolrestabes menjelaskan, dalam Program 1092 ini sebanyak 273 Perwira Polrestabes Medan dan Polsek sejajaran dikerahkan terjun langsung ke masyarakat, melaksanakan fungsi pre-emtif dan deteksi dini di masyarakat.

“Nama programnya 1092 itu hasil perhitungan jumlah kegiatannya, satu personel melaksanakan empat kali kegiatan dalam sehari,” ujarnya.

Lebih lanjut, Dadang menjelaskan fungsi pre-emtif yang dimaksud yakni membangun kesadaran masyarakat untuk patuh kepada hukum dan memiliki ketahanan (imune) terhadap pengaruh negatif seperti hoax, kampanye hitam.

“Dan jangan sampai terbawa arus, isu SARA dan ujaran kebencian,” imbuhnya.

Dengan hadirnya, polisi ke tengah masyarakat, lanjut Kapolrestabes dapat mendapatkan informasi secara tepat dan cepat.

“Jadi fungsi deteksi dini dapat cepat direalisasikan. Itu konsep global 1092 jumlah personel dikali target kegiatan dan akhirnya menyatu dengan masyarakat, agar lingkungan berjalan damai, dari ujaran kebencian, hoax dan narkoba,” ujarnya.

Orang nomor satu di Polrestabes Medan ini juga berharap dukungan masyarakat terhadap program 1092 yang diluncurkan, Senin (7/1) kemarin.

“Dan tentu pelaksanaan program ini tidak bisa berjalan sendiri. Bila masyarakat tidak mendukung ini juga tidak berjalan,” tandasnya.(dvs/ala)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/