28 C
Medan
Thursday, June 27, 2024

Istri Lebih Suka Lepas Pakaian Dalam, Lima Suami Tak Terima

Istri suka lepas pakaian dalam-ilustrasi.

SUMUTPOS.CO – Kalau di luar negeri, tidak memakai bra tampaknya lebih seksi dan alami. Namun beda tempat lain budaya. Di tanah air, wanita yang tak menggunakan pakaian dalam bisa dipandang sebelah mata.

Meski demikian, wanita sebut saja namanya, Butet, 45, tetap percaya diri luar biasa. Sewaktu waktu, dia bisa keluar rumah tanpa memakai bra maupun celana dalam (CD). Katanya ”Isis”.

Sejak kecil, Butet sudah terbiasa tidak pernah memakai bra maupun dalaman sejenisnya. ”Dulu sih dibelikan ibuku kaos dalam gitu, tapi sering alergi gatal. Ya sampai besar juga gitu enggak pernah pakai dalaman apapun. Kalau mau keluar rumah tinggal pakai baju langsung plecing gitu saja,” kata Butet di sela-sela sidang gugatan cerai Pengadilan Agama (PA), Klas 1A Surabaya, Senin (10/7).

Hal itu berlanjut hingga dewasa hingga memiliki dua anak. Berkali kali ia mencoba beli dalaman dengan harga yang paling murah sampai mahal namun sering kali terbuang begitu saja.  Dia tidak nyaman, sampai merasa badannya gatal-gatal jika memakai baju dalaman.

Bila sedang menstruasi, Butet juga tidak memakai dalaman yang kemudian dilapisi pembalut seperti wanita pada umumnya. Jika menstruasi, Butet menjelaskan dirinya memakai pembalut untuk wanita nifas sehingga hanya ditali dipinggangnya dan tidak ada kain yang menempel di bokongnya.

”Yang bikin risih itu kalau ada kain-kainnya yang menempel di kulit. Saya juga alergi banget sama kawat atau tali-tali yang menempel di pinggang atau dada. Aduh pasti besoknya merah dan gatal, kadang sampai luka dan perih banget rasane, ” kata Butet.

Dengan kondisi yang sudah seperti itu, wanita yang memiliki bisnis kuliner itu berharap suaminya akan menerima keadaannya.

Akan tetapi, tidak satu pun suami yang bisa menerima keadaannya. Ia sudah gagal lima kali berumah tangga dengan alasan yang sama.

Suaminya meminta dia memakai bra dan menudingnya kegatelan dengan pria lainnya.

”Aku itu pasti enggak terima kalau dibilang endel, kemenyek. Kalau udah ngomong gitu aku enggak pikir panjang, langsung tak pegat wong iku. Ben kapok,” kata Butet.

Menurut Butet, suaminya sering protes dan menuduh yang tidak-tidak. Bahkan, suaminya terakhir yang kini digugat cerai memintanya untuk pindah kewarganegaraan ke kutub Utara karena tidak mau memakai bra.

”Asem. Tidak terima aku. Bentar lagi aku palingan ya kawin lagi. Lanang akeh, enggak satu tok,” jelasnya.

Sementara itu, suaminya sebut Tongat, 40, mengaku kalau istrinya adalah itu memang gampang tersinggung. ”Saya itu lho hanya godain. Ya masak beneran mau suruh dia jadi orang Eskimo. Perasaannya emang gede dia itu,” pungkasnya. (han/no)

Istri suka lepas pakaian dalam-ilustrasi.

SUMUTPOS.CO – Kalau di luar negeri, tidak memakai bra tampaknya lebih seksi dan alami. Namun beda tempat lain budaya. Di tanah air, wanita yang tak menggunakan pakaian dalam bisa dipandang sebelah mata.

Meski demikian, wanita sebut saja namanya, Butet, 45, tetap percaya diri luar biasa. Sewaktu waktu, dia bisa keluar rumah tanpa memakai bra maupun celana dalam (CD). Katanya ”Isis”.

Sejak kecil, Butet sudah terbiasa tidak pernah memakai bra maupun dalaman sejenisnya. ”Dulu sih dibelikan ibuku kaos dalam gitu, tapi sering alergi gatal. Ya sampai besar juga gitu enggak pernah pakai dalaman apapun. Kalau mau keluar rumah tinggal pakai baju langsung plecing gitu saja,” kata Butet di sela-sela sidang gugatan cerai Pengadilan Agama (PA), Klas 1A Surabaya, Senin (10/7).

Hal itu berlanjut hingga dewasa hingga memiliki dua anak. Berkali kali ia mencoba beli dalaman dengan harga yang paling murah sampai mahal namun sering kali terbuang begitu saja.  Dia tidak nyaman, sampai merasa badannya gatal-gatal jika memakai baju dalaman.

Bila sedang menstruasi, Butet juga tidak memakai dalaman yang kemudian dilapisi pembalut seperti wanita pada umumnya. Jika menstruasi, Butet menjelaskan dirinya memakai pembalut untuk wanita nifas sehingga hanya ditali dipinggangnya dan tidak ada kain yang menempel di bokongnya.

”Yang bikin risih itu kalau ada kain-kainnya yang menempel di kulit. Saya juga alergi banget sama kawat atau tali-tali yang menempel di pinggang atau dada. Aduh pasti besoknya merah dan gatal, kadang sampai luka dan perih banget rasane, ” kata Butet.

Dengan kondisi yang sudah seperti itu, wanita yang memiliki bisnis kuliner itu berharap suaminya akan menerima keadaannya.

Akan tetapi, tidak satu pun suami yang bisa menerima keadaannya. Ia sudah gagal lima kali berumah tangga dengan alasan yang sama.

Suaminya meminta dia memakai bra dan menudingnya kegatelan dengan pria lainnya.

”Aku itu pasti enggak terima kalau dibilang endel, kemenyek. Kalau udah ngomong gitu aku enggak pikir panjang, langsung tak pegat wong iku. Ben kapok,” kata Butet.

Menurut Butet, suaminya sering protes dan menuduh yang tidak-tidak. Bahkan, suaminya terakhir yang kini digugat cerai memintanya untuk pindah kewarganegaraan ke kutub Utara karena tidak mau memakai bra.

”Asem. Tidak terima aku. Bentar lagi aku palingan ya kawin lagi. Lanang akeh, enggak satu tok,” jelasnya.

Sementara itu, suaminya sebut Tongat, 40, mengaku kalau istrinya adalah itu memang gampang tersinggung. ”Saya itu lho hanya godain. Ya masak beneran mau suruh dia jadi orang Eskimo. Perasaannya emang gede dia itu,” pungkasnya. (han/no)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/