Tiba-Ātiba, ada seseorang yang āmenyentuhnyaā. Sephia merasa bahwa yang menyentuhnya adalah suaminya, Donlesi. Dalam keadaan terkantuk, Sephia membalas belaian itu.
Lantas, ketika akan mencium bibirnya, Sephia kaget. Ternyata, yang ada di depannya bukanlah suaminya, melainkan justru Donjuan, ayah mertuanya. Sephia marah dan memukul Donjuan. TKPĀnya kamar tidurnya. Meski demikian, Sephia pasrah pada serangan bertubiĀtubi dari Donjuan karena serangan tersebut sungguh sangat romantis.
Serangan yang selama empat bulan terakhir sangat diharapkan Sephia datang dari Donlesi tapi tak pernah didapatkannya.(opi/mas)