25 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Pelajar SMAN Diduga Culik Siswa MAN

tawuranMEDAN, SUMUTPOS.CO -Rifai (15), siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kelas I kawasan Pancing, diduga diculik puluhan siswa dari Sekolah Menengah Atas Negeri. Selain diculik, Rifai dianiaya dan telepon selulernya dirampas pelajar yang disebut-sebut dari SMAN ** Medan, saat berada di depan sekolahnya, Jalan Williem Iskandar/Pancing, Medan Tembung, Jumat (9/10) kemarin.

Korban diselamatkan rekan-rekanya. Informasi diperoleh Sabtu (10/10), sebelum diculik pelajar yang tinggal di Jalan Pancasila Pasar VII Tembung, Percut Sei Tuan ini baru saja selesai mengikuti pelajaran di sekolahnya. Korban hendak pulang ke rumahnya.

Korban berasama temannya menunggu angkot di depan sekolah. Namun, tiba-tiba tak berapa lama korban langsung dicegat puluhan siswa yang diduga dari SMA Negeri **. Pelaku kemudian memukuli korban, sementara teman korban ditahan oleh pelaku lainnya.

Selain dipukuli korban dipaksa dinaikkan sepeda motor. Kemudian dibawa ke sekolah yang beralamat di Jalan Sampali Simpang Jalan Wahidin. Di situ, korban kembali dianiaya para pelaku. Telepon selulernya dirampas. Korban yang tak berdaya, langsung tersungkur ke tanah.

Teman-teman korban mendatangi sekolah pelaku. Kemudian meminta para pelaku untuk melepaskan Rifai. Tak lama, korban diizinkan keluar dari sekolah
.Namun, para pelaku merampas telepon genggam milik korban. Alasannya, sebagai tebusan Rifai Rp500 ribu. Korban yang mengalami memar di sekujur tubuhnya. Selanjutnya dibawa ke rumah sakit terdekat untuk diberikan pertolongan.

Selanjutnya dibawa ke kantor Polsek Percut Sei Tuan untuk melaporkan kejadian yang dialaminya. Rifai mengaku, dirinya diculik karena pelaku tak senang ketika ditolak untuk bertanding futsal.

Kanit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan AKP Luhut B Sihombing mengaku, pihaknya masih mendalami laporan korban dan melakukan penyelidikan lebih lanjut. “Masih dalam proses sidik (penyelidikan) ya,” ujarnya.

Sementara, Kapolsek Percut Sei Tuan Kompol Rudi Silean mengatakan, bahwa pengaduan korban bukanlah terkait kasus penculikan tetapi perampasan ponsel. Dijelaskannya, laporan dugaan perampasan tersebut bermula ketika siswa MAN menolak diajak bertanding futsal pelajar SMA Negeri **. Merasa tak dihargai, pelajar SMA Negeri ** mengajak berkelahi satu lawan satu dan siswa MAN menerima tantangan tersebut.

Rudi menyebutkan, siswa MAN  tak terima ponsel milik rekannya diambil melaporkan kepolisian.“Saya tegaskan bukan penculikan. Kasus ini terjadi di wilyah hukum Polsek Medan Area. Saya berkoordinasi dengan Polsek Medan Area. Selanjutnya, kasus ini akan ditangani di sana,” tukasnya.(ris/btr)

tawuranMEDAN, SUMUTPOS.CO -Rifai (15), siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kelas I kawasan Pancing, diduga diculik puluhan siswa dari Sekolah Menengah Atas Negeri. Selain diculik, Rifai dianiaya dan telepon selulernya dirampas pelajar yang disebut-sebut dari SMAN ** Medan, saat berada di depan sekolahnya, Jalan Williem Iskandar/Pancing, Medan Tembung, Jumat (9/10) kemarin.

Korban diselamatkan rekan-rekanya. Informasi diperoleh Sabtu (10/10), sebelum diculik pelajar yang tinggal di Jalan Pancasila Pasar VII Tembung, Percut Sei Tuan ini baru saja selesai mengikuti pelajaran di sekolahnya. Korban hendak pulang ke rumahnya.

Korban berasama temannya menunggu angkot di depan sekolah. Namun, tiba-tiba tak berapa lama korban langsung dicegat puluhan siswa yang diduga dari SMA Negeri **. Pelaku kemudian memukuli korban, sementara teman korban ditahan oleh pelaku lainnya.

Selain dipukuli korban dipaksa dinaikkan sepeda motor. Kemudian dibawa ke sekolah yang beralamat di Jalan Sampali Simpang Jalan Wahidin. Di situ, korban kembali dianiaya para pelaku. Telepon selulernya dirampas. Korban yang tak berdaya, langsung tersungkur ke tanah.

Teman-teman korban mendatangi sekolah pelaku. Kemudian meminta para pelaku untuk melepaskan Rifai. Tak lama, korban diizinkan keluar dari sekolah
.Namun, para pelaku merampas telepon genggam milik korban. Alasannya, sebagai tebusan Rifai Rp500 ribu. Korban yang mengalami memar di sekujur tubuhnya. Selanjutnya dibawa ke rumah sakit terdekat untuk diberikan pertolongan.

Selanjutnya dibawa ke kantor Polsek Percut Sei Tuan untuk melaporkan kejadian yang dialaminya. Rifai mengaku, dirinya diculik karena pelaku tak senang ketika ditolak untuk bertanding futsal.

Kanit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan AKP Luhut B Sihombing mengaku, pihaknya masih mendalami laporan korban dan melakukan penyelidikan lebih lanjut. “Masih dalam proses sidik (penyelidikan) ya,” ujarnya.

Sementara, Kapolsek Percut Sei Tuan Kompol Rudi Silean mengatakan, bahwa pengaduan korban bukanlah terkait kasus penculikan tetapi perampasan ponsel. Dijelaskannya, laporan dugaan perampasan tersebut bermula ketika siswa MAN menolak diajak bertanding futsal pelajar SMA Negeri **. Merasa tak dihargai, pelajar SMA Negeri ** mengajak berkelahi satu lawan satu dan siswa MAN menerima tantangan tersebut.

Rudi menyebutkan, siswa MAN  tak terima ponsel milik rekannya diambil melaporkan kepolisian.“Saya tegaskan bukan penculikan. Kasus ini terjadi di wilyah hukum Polsek Medan Area. Saya berkoordinasi dengan Polsek Medan Area. Selanjutnya, kasus ini akan ditangani di sana,” tukasnya.(ris/btr)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/