26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Kabiro Humas UMSU Dirampok 9 Pria Berkelewang

Foto: Well/PM Kabiro Humas UMSU, Anwar Bakti, menjadi korban perampokan. Ia pun mengadu ke Polresta Medan.
Foto: Well/PM
Kabiro Humas UMSU, Anwar Bakti, menjadi korban perampokan. Ia pun mengadu ke Polresta Medan, Selasa (11/11/2014).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Anwar Bakti (53) ketiban sial. Gara-gara kelaparan usai rapat pembahasan kenaikan BBM, Kepala Biro Humas UMSU itu, dirampok 9 pria berkelewang. Bahkan, dia sempat dikejar namun selamat usai berlari ke gang kecil. Kesialan warga Jl. Bambu, Kec. Medan Timur itu, terjadi Selasa (11/11) dinihari sekitar pukul 03.00 WIB.

Vario BK 3481 ABE miliknya, digasak komplotan perampok itu. Kala itu, dia baru saja selesai menghadiri rapat di kawasan Jl. Putri Hijau, tepatnya di Masjid Raudhatul Islam. “Saat itu saya baru selesai rapat koordinasi membahas soal kenaikan BBM di masjid itu bersama rekan-rekan lainnya. Setelah selesai, saya lapar jadi cari makanan di sekitar Krakatau,” katanya menjelaskan awal kejadian tersebut saat ditemui di Polresta Medan.

Mengendarai Vario, Anwar mencari rumah makan yang masih buka hingga Jl. Pasar III. Nah, tepat di persimpangan itu korban secara tiba-tiba dipepet oleh 9 pria bersebo dan berkelewang, berboncengan menaiki 5 motor. “Mereka ada 9 orang, pakai kelewang. Naik 5 motor tiba-tiba menyerempet saya, terus saya lihat 4 orang pakai sebo. Dan mereka yang menodong saya pakai kelewang, memaksa saya menyerahkan sepeda motor,” kata korban saat membuat laporan.

Tak hanya itu, korban pun sempat dikejar oleh salah satu pelaku menggunakan kelewang dan diancam akan dihabisi. Tak mau konyol, korban hanya terus berlari berusaha menyelamatkan diri. “Saya terus dikejar, padahal motor sudah di tangan mereka. Dari pada konyol, saya lari aja meyelamatkan diri ke gang kecil di lokasi itu,” jelasnya

“Saya memang sedang aktif dalam kelompok massa yang menolak kenaikan BBM. Saat itu kami baru selesai diskusi pematangan aksi bersama rekan-rekan,” kata pria yang mengaku bekerja sebagai Kabiro Humas UMSU ini.

Soal dugaan adanya pihak-pihak tertentu yang ‘sengaja’ hendak menghabisi dirinya, korban mengaku tak menampiknya. “Kalau memang murni mau merampok, kenapa saya lagi dikejar-kejar pakai kelewang dan mau dihabisi? Padahal saat itu motor sudah ada pada mereka,” jelasnya seakan membenarkan dugaan tersebut.

Kasat Reskrim Polresta Medan, Kompol Wahyu Bram mengatakan jika pihaknya akan memproses kasus tersebut. “Nanti kita proses, masih kita selidiki seperti apa ya,” katanya.

 

POLISI KECOLONGAN

Perampokan yang kerap terjadi pada dini hari, seolah menunjukkan lemahnya pengawasan polisi. Pelaku perampokan seakan telah ‘membaca’ rutinitas polisi yang patroli hanya sekedar lewat. Bahkan lebih banyak ‘mengejar’ pasangan remaja saat malam.

“Kita masih tetap melakukan patroli, baik beat mobil maupun beat sepeda motor ya. Itu dilakukan 24 jam, namun untuk pengamanan wilayah itu adalah tanggung jawab dari polsek jajaran,” kata Kasat Sabhara Polresta Medan Kompol Tris L Zeviansyah Dijelaskan Tris, bahwa pihaknya hanya melakukan back up wilayah untuk jajaran Polresta Medan. Dan polsek-polsek menjadi penanggung jawab masing-masingg wilayah. “Itu pihak polsek juga melakukan patroli ya, dan Sabhara Polresta Medan membackup itu,” katanya

Sebanyak 60 anggota Sabhara baik beat roda empat dan roda dua melakukan patroli setiap harinya di wilayah rawan tindak kriminal. Bahkan, tak jarang anggotanya berhasil mengamankan para pelaku kejahatan saat beraksi. Namun, untuk kasus yang dialami oleh Anwar Bakti, Tris mengatakan jika ia akan lebih meningkatkan patroli rutin dengan jumlah anggota yang lebih besar pula. (wel/trg)

Foto: Well/PM Kabiro Humas UMSU, Anwar Bakti, menjadi korban perampokan. Ia pun mengadu ke Polresta Medan.
Foto: Well/PM
Kabiro Humas UMSU, Anwar Bakti, menjadi korban perampokan. Ia pun mengadu ke Polresta Medan, Selasa (11/11/2014).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Anwar Bakti (53) ketiban sial. Gara-gara kelaparan usai rapat pembahasan kenaikan BBM, Kepala Biro Humas UMSU itu, dirampok 9 pria berkelewang. Bahkan, dia sempat dikejar namun selamat usai berlari ke gang kecil. Kesialan warga Jl. Bambu, Kec. Medan Timur itu, terjadi Selasa (11/11) dinihari sekitar pukul 03.00 WIB.

Vario BK 3481 ABE miliknya, digasak komplotan perampok itu. Kala itu, dia baru saja selesai menghadiri rapat di kawasan Jl. Putri Hijau, tepatnya di Masjid Raudhatul Islam. “Saat itu saya baru selesai rapat koordinasi membahas soal kenaikan BBM di masjid itu bersama rekan-rekan lainnya. Setelah selesai, saya lapar jadi cari makanan di sekitar Krakatau,” katanya menjelaskan awal kejadian tersebut saat ditemui di Polresta Medan.

Mengendarai Vario, Anwar mencari rumah makan yang masih buka hingga Jl. Pasar III. Nah, tepat di persimpangan itu korban secara tiba-tiba dipepet oleh 9 pria bersebo dan berkelewang, berboncengan menaiki 5 motor. “Mereka ada 9 orang, pakai kelewang. Naik 5 motor tiba-tiba menyerempet saya, terus saya lihat 4 orang pakai sebo. Dan mereka yang menodong saya pakai kelewang, memaksa saya menyerahkan sepeda motor,” kata korban saat membuat laporan.

Tak hanya itu, korban pun sempat dikejar oleh salah satu pelaku menggunakan kelewang dan diancam akan dihabisi. Tak mau konyol, korban hanya terus berlari berusaha menyelamatkan diri. “Saya terus dikejar, padahal motor sudah di tangan mereka. Dari pada konyol, saya lari aja meyelamatkan diri ke gang kecil di lokasi itu,” jelasnya

“Saya memang sedang aktif dalam kelompok massa yang menolak kenaikan BBM. Saat itu kami baru selesai diskusi pematangan aksi bersama rekan-rekan,” kata pria yang mengaku bekerja sebagai Kabiro Humas UMSU ini.

Soal dugaan adanya pihak-pihak tertentu yang ‘sengaja’ hendak menghabisi dirinya, korban mengaku tak menampiknya. “Kalau memang murni mau merampok, kenapa saya lagi dikejar-kejar pakai kelewang dan mau dihabisi? Padahal saat itu motor sudah ada pada mereka,” jelasnya seakan membenarkan dugaan tersebut.

Kasat Reskrim Polresta Medan, Kompol Wahyu Bram mengatakan jika pihaknya akan memproses kasus tersebut. “Nanti kita proses, masih kita selidiki seperti apa ya,” katanya.

 

POLISI KECOLONGAN

Perampokan yang kerap terjadi pada dini hari, seolah menunjukkan lemahnya pengawasan polisi. Pelaku perampokan seakan telah ‘membaca’ rutinitas polisi yang patroli hanya sekedar lewat. Bahkan lebih banyak ‘mengejar’ pasangan remaja saat malam.

“Kita masih tetap melakukan patroli, baik beat mobil maupun beat sepeda motor ya. Itu dilakukan 24 jam, namun untuk pengamanan wilayah itu adalah tanggung jawab dari polsek jajaran,” kata Kasat Sabhara Polresta Medan Kompol Tris L Zeviansyah Dijelaskan Tris, bahwa pihaknya hanya melakukan back up wilayah untuk jajaran Polresta Medan. Dan polsek-polsek menjadi penanggung jawab masing-masingg wilayah. “Itu pihak polsek juga melakukan patroli ya, dan Sabhara Polresta Medan membackup itu,” katanya

Sebanyak 60 anggota Sabhara baik beat roda empat dan roda dua melakukan patroli setiap harinya di wilayah rawan tindak kriminal. Bahkan, tak jarang anggotanya berhasil mengamankan para pelaku kejahatan saat beraksi. Namun, untuk kasus yang dialami oleh Anwar Bakti, Tris mengatakan jika ia akan lebih meningkatkan patroli rutin dengan jumlah anggota yang lebih besar pula. (wel/trg)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/