MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tiga pekan berlalu, NM merasa cemas dan ketakutan tinggal di rumahnya, Jalan Bakti Luhur, Blok D 10, Medan Helvetia. Wanita yang tengah hamil 5 bulan itu mengaku trauma akibat penganiayaan yang belum lama ini dialaminya.
“SUDAH hampir tiga minggu semenjak laporan penganiayaan terhadap istriku itu dilaporkan, tapi sampai sekarang belum juga ada hasilnya. Pelaku belum juga ditangkap polisi. Istri saya ketakutan kalau tinggal sendiri di rumah,” kata Sum (45) didampingi istrinya NM, usai menyambangi Mapolrestabes Medan, Senin (11/11) siang.
Menurut Sum, terduga pelaku yang menganiaya istrinya adalah BS (40), yang tak lain tetangga mereka di Jalan Bakti Luhur.
“Visum sudah, saksi 2 orang yang melihat kejadian istri ku dianiaya pelaku juga sudah dimintai keterangannya,” bebernya.
Sum merasa heran kenapa sampai saat ini, Polsek Helvetia tidak juga menangkap pelakunya. Sesuai bukti Laporan Polisi yang ada di tangan Sum, peristiwa itu sudah dilaporkan ke Mapolsek Helvetia dengan nomor: LP/760/X 2019/SU/ Polrestabes Medan/Sek Medan Helvetia, Rabu (23/10/2019) lalu.
Dia pun sangat berharap agar Polsek Helvetia segera memproses kasus tersebut. Apalagi, 2 petugas dari Polsek Helvetia sudah melakukan cek dan olah TKP.
“Saya berharap Polsek Helvetia profesional dalam menjalankan tugas sesuai semboyan polisi Promoter. Saya mohon Pak Kapolrestabes Medan melalui Kapolsek Helvetia AKP Sah Udur Sitinjak supaya mengatensikan kasus ini agar pelakunya segera ditangkap, karena sudah tidak alasan lagi untuk Polsek Helvetia untuk tidak segera menangkap pelaku,” harap Sum.
Lebih lanjut dijelaskan Sum, terduga pelaku (BS) bukan sekali ini saja bertindak arogan. Pada bulan Juli 2019 lalu, dirinya sendiri pernah mengalami penganiayaan.
“Waktu itu bibir saya ditonjok sampai berdarah. Tapi kejadian itu tidak saya laporkan karena beberapa pertimbangan,” lanjut Sum.
Kapolsek Helvetia AKP Sah Udur Sitinjak, ketika dikonfirmasi, Senin (11/11) mengatakan, kasus tersebut mengaku masih dalam penyidikan.
“Ada perbedaan keterangan saksi, jadi masih sidik nanti lanjut gelar untuk penetapan tersangka,” katanya.
“Saya juga pernah hamil bang. Saya juga pernah dibanting sama tersangka waktu nangkap narkoba. Ga ada yang mau lama-lamain kasusnya. (Kasusnya) diatensi kok. Sabar ya,” sebut Sah Udur.
Sebelum terjadinya penganiayaan tersebut, awalnya NM keluar dari rumahnya membawa anjing kecil peliharaannya untuk berjalan keliling Jalan Bakti Luhur. Setelah itu, NM beristirahat duduk di depan rumahnya bersama anjing tersebut sembari bermain dengan anaknya. Tiba-tiba, anjing tersebut menggonggong.
Tak lama berselang, istri BS disebut LS keluar dari rumah dan langsung menjumpai NM. Saat itu LS disebut mengeluarkan ucapan tak senonoh terhadap NM.
Tak terima, NM pun akhirnya terlibat pertengkaran mulut yang berujung saling jambak. Tak lama kemudian, BS yang melihat istrinya ribut-ribut lalu keluar dari rumah. Tanpa basa basi pria itu langsung memukuli NM. Tak sampai di situ, pria itu juga menolakkan NM hingga jatuh telentang.
Seorang tetangga NM lainnya yang melihat kejadian itu langsung menolongnya disusul tetangga lainnya. Akibat peristiwa itu, NM mengalami bengkak di kening sebelah kanan, pipi kiri, luka gores di leher kiri, bengkak di tangan dan leher sebelah kanan.
“Ini bukan kali pertama, beberapa bulan lalu suami saya juga dihajarnya sampai bibir suami saya terluka. Perlakuan tersangka tidak bisa dibiarin karena saya juga lagi hamil, dihajarnya hingga saya lebam-lebam,” kata korban.(bbs/ala)