MEDAN, SUMUTPOS.CO -Tidak seperti istri-istri lainnya, Ami malah menyebutkan alhamdullilah ketika mengatahui suaminya masuk penjara. Bagaimana tidak, suaminya yang bernama Mahyu Danil Nasution alias Boby, memang selalu bikin masalah.
Dan, Sabtu (11/3) sekira pukul 19.30 WIB, suaminya itu ditangkap lagi. Tepatnya, di Jalan Badur. Sang suamipun langsung ditahan ditahan di Polsek Medan Timur. “Udah lega aku, Bang, Tidak dicari dan ditanya lagi sama pihak kepolisian. Memang bengal kali suami aku itu. Udah pernah dimassa warga. Bolak-balik masuk penjara. Sudah aku telepon juga abangku yang di Polda malah dibilangnya biar aja, dan dilarangnya aku nangis,” kata Ami kepada wartawab, kemarin.
Ami mengetahui kalau suaminya ditangkap polisi saat dia akan kerja jaga parkir habis Magrib. “Tiba-tiba aku diberitahu warga bahwa suamiku ditangkap. Mukanya bonyok dan kakinya juga ditembak polisi karena melawan,” katanya tanpa menjelaskan kesalahan apa yang dilakukan suaminya.
“Adeknya aja tidak mau membantu dia lagi karena capek dan tidak bisa dibilangi,” tambah Ami yang bekerja sebagai juru parkir di depan Hotel Carabia tersebut.
Meski lega karena suaminya masuk penjara, bukan berarti Ami tak cinta. Buktinya kemarin, Minggu (12/3), dia dan ibunya mengunjungi Boby. Dia datang ketika siang menjelang asar. Waktu yang sejatinya bukan jam jenguk. Namun, dia berhasil meminta tolong pada polisi agar diberi izin. Dia pun diberi waktu sedikit, sekadar member makanan pada suaminya saja. “Kasihan aku lihat suamiku itu. Tidak ada keluarganya yang mau menolong dia. Cuma aku yang mau menolong bawa makanan, obat, dan rokok. Sampai nangis dia di dalam sel itu, polisi saja heran lihat kami bercakap, masak preman nangis, lucu kan bang,” ujar Ami. (cr-2/rbb)
MEDAN, SUMUTPOS.CO -Tidak seperti istri-istri lainnya, Ami malah menyebutkan alhamdullilah ketika mengatahui suaminya masuk penjara. Bagaimana tidak, suaminya yang bernama Mahyu Danil Nasution alias Boby, memang selalu bikin masalah.
Dan, Sabtu (11/3) sekira pukul 19.30 WIB, suaminya itu ditangkap lagi. Tepatnya, di Jalan Badur. Sang suamipun langsung ditahan ditahan di Polsek Medan Timur. “Udah lega aku, Bang, Tidak dicari dan ditanya lagi sama pihak kepolisian. Memang bengal kali suami aku itu. Udah pernah dimassa warga. Bolak-balik masuk penjara. Sudah aku telepon juga abangku yang di Polda malah dibilangnya biar aja, dan dilarangnya aku nangis,” kata Ami kepada wartawab, kemarin.
Ami mengetahui kalau suaminya ditangkap polisi saat dia akan kerja jaga parkir habis Magrib. “Tiba-tiba aku diberitahu warga bahwa suamiku ditangkap. Mukanya bonyok dan kakinya juga ditembak polisi karena melawan,” katanya tanpa menjelaskan kesalahan apa yang dilakukan suaminya.
“Adeknya aja tidak mau membantu dia lagi karena capek dan tidak bisa dibilangi,” tambah Ami yang bekerja sebagai juru parkir di depan Hotel Carabia tersebut.
Meski lega karena suaminya masuk penjara, bukan berarti Ami tak cinta. Buktinya kemarin, Minggu (12/3), dia dan ibunya mengunjungi Boby. Dia datang ketika siang menjelang asar. Waktu yang sejatinya bukan jam jenguk. Namun, dia berhasil meminta tolong pada polisi agar diberi izin. Dia pun diberi waktu sedikit, sekadar member makanan pada suaminya saja. “Kasihan aku lihat suamiku itu. Tidak ada keluarganya yang mau menolong dia. Cuma aku yang mau menolong bawa makanan, obat, dan rokok. Sampai nangis dia di dalam sel itu, polisi saja heran lihat kami bercakap, masak preman nangis, lucu kan bang,” ujar Ami. (cr-2/rbb)
