26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Kapolsek Medan Kota tak Tanggap Laporan Warga

Istimewa /SUMUT POS
TUNJUKKAN: Parel Purba (kanan) dan istrinya Asni br Lumbantobing (52) saat menunjukkan luka di tangannya.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kapolsek Medan Kota tak tanggap warga. Itu setelah satu keluarga dijambret di Jalan GM Panggabean, Medan. Kompol Nur Velani tidak mengangkat ponselnya saat dihubungi.

HAL itu dialami satu keluarga di Jalan GM Panggabean, Medan. Tepatnya di persimpangan Jalan Pelajar, Minggu (10/3) sekira pukul 21.25 WIB.

Korban diketahui pasangan suami istri yang merupakan penjaga gereja GKPS Jalan GM Panggabean, Parel Purba (54) dan istrinya Asni br Lumbantobing (52).

Keduanya juga beserta anaknya, Ika br Purba (14), pelajar kelas III SMP. Akibat peristiwa itu, Asni br Lumbantobing dan Ika br Purba mengalami luka-luka cukup serius. Keduanya terjungkal dari atas becak bermotor yang dikemudikan Parel Purba.

Kasus itu langsung dilaporkan ke Polsek Medan Kota. Kepada polisi, mereka mengaku hendak belanja ke salah satu grosir di Jalan Pelajar dengan menaiki becak bermotor.

Begitu tiba di Jalan GM Panggabean simpang Jalan Pelajar belakang Stadion Teladan, dua pria berboncengan naik sepeda motor jenis bebek merampas handphone dari tangan Ika br Purba yang duduk di pinggir.

Karena berusaha mempertahankan telepon genggamnya itu, Ika dan Asni br Lumbantobing terjungkal dari atas becak dan terseret beberapa meter.

Peristiwa itu mengakibatkan wajah, tangan, kaki dan beberapa bagian tubuh mereka luka-luka. Sementara kedua pelaku berhasil menggondol handphone korban.

Akibat kejadian tersebut, istrinya tidak bisa melakukan aktivitas karena beberapa bagian tubuhnya luka dan kakinya bengkak.

“Demikian juga anak saya (Ika red), tidak bisa sekolah karena harus menjalani pengobatan,” kata Parel Purba dengan nada sedih.

Namun, korban kecewa saat mengadu ke Polsek Medan Kota. Sebab, sikap petugas disana dingin menanggapi kasus itu.

Bahkan, ketika keluarga korban menghubungi Kapolsek Medan Kota Kompol Revi Nurvelani dan Kanit Reskrim Iptu Deni Indrawan Lubis, keduanya tidak mengangkat ponselnya.

Padahal, keluarga korban hanya ingin keduanya memerintahkan Tim Pegasus memburu kedua pelaku sebelum terlalu jauh melarikan diri.

“Kalau di Polsek lain, bila ada yang melapor dijambret atau dibegal, petugasnya langsung sigap, apalagi dengan Tim Pegasus. Tapi, kalau di Polsek Medan Kota, sangat lain,” kata beberapa keluarga korban.

“Pantas saja Polsek Medan Kota tidak pernah melakukan ekspos keberhasilan pengungkapan kasus kriminalitas,” sambungnya.

Mereka berharap agar Kapoldasu dan Kapolrestabes Medan mengevaluasi kinerja Kapolsek Medan Kota Kompol Revi Nurvelani dan Kanit Reskrim Iptu Deni Indrawan Lubis.

“Wilkum Polsek Medan Kota salah satu Polsek paling rawan sejajaran Polrestabes Medan, sebaiknya pimpinan menempatkan orang yang tepat dan mau bekerja,” harap mereka.(dvs/ala)

Istimewa /SUMUT POS
TUNJUKKAN: Parel Purba (kanan) dan istrinya Asni br Lumbantobing (52) saat menunjukkan luka di tangannya.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kapolsek Medan Kota tak tanggap warga. Itu setelah satu keluarga dijambret di Jalan GM Panggabean, Medan. Kompol Nur Velani tidak mengangkat ponselnya saat dihubungi.

HAL itu dialami satu keluarga di Jalan GM Panggabean, Medan. Tepatnya di persimpangan Jalan Pelajar, Minggu (10/3) sekira pukul 21.25 WIB.

Korban diketahui pasangan suami istri yang merupakan penjaga gereja GKPS Jalan GM Panggabean, Parel Purba (54) dan istrinya Asni br Lumbantobing (52).

Keduanya juga beserta anaknya, Ika br Purba (14), pelajar kelas III SMP. Akibat peristiwa itu, Asni br Lumbantobing dan Ika br Purba mengalami luka-luka cukup serius. Keduanya terjungkal dari atas becak bermotor yang dikemudikan Parel Purba.

Kasus itu langsung dilaporkan ke Polsek Medan Kota. Kepada polisi, mereka mengaku hendak belanja ke salah satu grosir di Jalan Pelajar dengan menaiki becak bermotor.

Begitu tiba di Jalan GM Panggabean simpang Jalan Pelajar belakang Stadion Teladan, dua pria berboncengan naik sepeda motor jenis bebek merampas handphone dari tangan Ika br Purba yang duduk di pinggir.

Karena berusaha mempertahankan telepon genggamnya itu, Ika dan Asni br Lumbantobing terjungkal dari atas becak dan terseret beberapa meter.

Peristiwa itu mengakibatkan wajah, tangan, kaki dan beberapa bagian tubuh mereka luka-luka. Sementara kedua pelaku berhasil menggondol handphone korban.

Akibat kejadian tersebut, istrinya tidak bisa melakukan aktivitas karena beberapa bagian tubuhnya luka dan kakinya bengkak.

“Demikian juga anak saya (Ika red), tidak bisa sekolah karena harus menjalani pengobatan,” kata Parel Purba dengan nada sedih.

Namun, korban kecewa saat mengadu ke Polsek Medan Kota. Sebab, sikap petugas disana dingin menanggapi kasus itu.

Bahkan, ketika keluarga korban menghubungi Kapolsek Medan Kota Kompol Revi Nurvelani dan Kanit Reskrim Iptu Deni Indrawan Lubis, keduanya tidak mengangkat ponselnya.

Padahal, keluarga korban hanya ingin keduanya memerintahkan Tim Pegasus memburu kedua pelaku sebelum terlalu jauh melarikan diri.

“Kalau di Polsek lain, bila ada yang melapor dijambret atau dibegal, petugasnya langsung sigap, apalagi dengan Tim Pegasus. Tapi, kalau di Polsek Medan Kota, sangat lain,” kata beberapa keluarga korban.

“Pantas saja Polsek Medan Kota tidak pernah melakukan ekspos keberhasilan pengungkapan kasus kriminalitas,” sambungnya.

Mereka berharap agar Kapoldasu dan Kapolrestabes Medan mengevaluasi kinerja Kapolsek Medan Kota Kompol Revi Nurvelani dan Kanit Reskrim Iptu Deni Indrawan Lubis.

“Wilkum Polsek Medan Kota salah satu Polsek paling rawan sejajaran Polrestabes Medan, sebaiknya pimpinan menempatkan orang yang tepat dan mau bekerja,” harap mereka.(dvs/ala)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/