MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kasus penemuan mayat pemuda di Pekuburan Chiha Delitua yang diduga dibunuh, hingga kini masih didalami Polsek Delitua. Polisi kesulitan mengungkap pelaku dugaan pembunuhan terhadap mayat pemuda yang belakangan diketahui bernama Eko Kurniawan.
Kanit Reskrim Polsek Delitua Iptu Martua Manik mengaku, pihaknya kesulitan mencari pelaku kasus tersebut. Alasannya, karena kurangnya saksi kunci. “Sampai saat ini belum terungkap karena minimnya saksi yang kita periksa,” kata Martua saat dihubungi via seluler kepada wartawan, Senin (12/4).
Namun demikian, dia juga mengaku, tim masih terus bekerja dan berupaya mengembangkan kasus tersebut. Sejauh ini, sudah empat orang saksi diperiksa.
Keempat saksi tersebut adalah orang terdekat yang sempat bertemu dengan korban. Akan tetapi, tidak dijelaskan siapa saja keempat saksi tersebut. “Sudah empat (saksi) kita periksa,” kata Martua.
Disinggung penyidik mengamankan seorang saksi bernama Rozi karena sempat bertemu korban terakhir kali sebelum ditemukan membusuk di lokasi, Martua tak menampik. Akan tetapi, belum bisa menyampaikan lebih jauh. “Memang yang bersangkutan sudah kami amankan. Saat ini proses penyelidikan,” tukasnya.
Diketahui, temuan sesosok mayat yang sudah membusuk membuat kerumunan warga berdatangan ke Pekuburan China, kawasan Lingkungan V, Kelurahan Delitua Timur, Kecamatan Delitua, Jumat (9/4) sekira pukul 07.00 WIB. Mayat korban pertama kali ditemukan warga bernama Wah yu. Kemudian, menginformasikan kepada aparatur pemerintahan setempat hingga pihak kepolisian.
Selanjutnya, polisi datang ke lokasi melakukan penyelidikan dan mengevakuasi mayat korban ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk otopsi. Belakangan diketahui, mayat tersebut adalah pria bernama Eko Kurniawan (27), warga Jalan Mawar Dusun 1, Desa Kedai Durian, Kecamatan Delitua.
Kepala Desa Kedai Durian, Zainul Akhyar membenarkan mayat yang ditemukan adalah warganya. Kata Zainul, korban sudah tiga hari berturut-turut tidak pulang ke rumahnya. Namun orang tuanya tidak menyangka jika anaknya akan ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.(ris/azw)
Apalagi, korban memang jarang di rumah, sehingga orang tua dan keluarganya tidak membuat laporan kepada polisi. “Sudah tiga hari enggak pulang, cuma enggak ada curiga (meninggal). Soalnya memang dia jarang pulang,” kata Zainul. (ris/azw)