SUMUTPOS.CO- POLDA Sulsel berupaya menyelidiki penyerangan anggota Kostrad oleh sekitar 15 orang tak dikenal di apangan Syekh Yusuf, Gowa. Dalam peristiwa itu anggota Kostrad 433 dengan NRP 3110478111189 Pratu Aspin Mallombasang tewas karena mendapat tusukan sajam di dada kirinya.
Sementara Pratu Rahman adalah anggota Denma Brigif 3 Kostrad 433 dengan NRP 3108019833088 mengalami luka serius. Saat ini Aspin merupakan tentara yang diberi tugas untuk menjaga perbatasan Indonesia-Malaysia.
Menurut Wa’is saksi mata, kejadian itu berlangsung sekitar pukul 02.00. ”Kira-kira ada 15 orang. Mereka bawa parang, pisau, juga samurai,” ucap rekan kedua korban sekaligus saksi kejadian, Wa’is.
Dia pun menjelaskan bagaimana ciri-ciri para pelaku. Menurutnya, para pelaku memiliki postur badan yang cukup besar. Mereka juga menggunakan helm dan beberapa di antaranya memakai penutup wajah.
Kabidhumas Polda Sulsel Kombes Pol F. Barung Mangera menyatakan, jajaran Polres Gowa masih melakukan penyelidikan. Identitas para pelaku penyerangan belum diketahui.
Sementara itu, Kapendam VII Wirabuana Letkol I Made Sutia menambahkan, kasus tersebut juga diselidiki secara terpisah oleh pihak TNI. Meski demikian, penyelidikan dilakukan dengan koordinasi pihak kepolisian. (zaq/JPG/c17/diq)
SUMUTPOS.CO- POLDA Sulsel berupaya menyelidiki penyerangan anggota Kostrad oleh sekitar 15 orang tak dikenal di apangan Syekh Yusuf, Gowa. Dalam peristiwa itu anggota Kostrad 433 dengan NRP 3110478111189 Pratu Aspin Mallombasang tewas karena mendapat tusukan sajam di dada kirinya.
Sementara Pratu Rahman adalah anggota Denma Brigif 3 Kostrad 433 dengan NRP 3108019833088 mengalami luka serius. Saat ini Aspin merupakan tentara yang diberi tugas untuk menjaga perbatasan Indonesia-Malaysia.
Menurut Wa’is saksi mata, kejadian itu berlangsung sekitar pukul 02.00. ”Kira-kira ada 15 orang. Mereka bawa parang, pisau, juga samurai,” ucap rekan kedua korban sekaligus saksi kejadian, Wa’is.
Dia pun menjelaskan bagaimana ciri-ciri para pelaku. Menurutnya, para pelaku memiliki postur badan yang cukup besar. Mereka juga menggunakan helm dan beberapa di antaranya memakai penutup wajah.
Kabidhumas Polda Sulsel Kombes Pol F. Barung Mangera menyatakan, jajaran Polres Gowa masih melakukan penyelidikan. Identitas para pelaku penyerangan belum diketahui.
Sementara itu, Kapendam VII Wirabuana Letkol I Made Sutia menambahkan, kasus tersebut juga diselidiki secara terpisah oleh pihak TNI. Meski demikian, penyelidikan dilakukan dengan koordinasi pihak kepolisian. (zaq/JPG/c17/diq)