LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – Kejadian memilukan terjadi Dusun IV Desa Bangun Purba, Kec. Bangun Purba, Deliserdang. Seorang pelajar bernama Aldi Mutasin (18), ditemukan tewas tergantung di kamar rumahnya, Jumat (13/7/2018) sekira pukul 09.30 wib.
Korban merupakan pelajar kelas II SMAN 1 Bangun purba. Dikabarkan, kedua orangtuanya sedang pisah ranjang. Dimana, ibunya tinggal di Aceh. Sementara Aldi tinggal bersama ayahnya.
Ponimin (53), ayah Aldi mengatakan, dia yang pertama kali menemukan putanya tewas. Pagi itu, dirinya berniat membangunkan korban. Namun begitu membuka pintu kamar, Aldi didapati sudah tergantung tak bernyawa. Saat itu juga dia berteriak minta tolong hingga menarik perhatian tetangga.
Maisarah (56), tetangga Ponimin membenarkannya. “Yah saya mendengar teriakan pak Ponimin dari arah dalam rumahnya, lalu saya bergegas mendatanginya bersama dengan Sri Utami. Kami berdua pun terkejut saat melihat korban sudah tergantung di dalam kamar tidurnya dengan kondisi sudah tidak bernyawa lagi,” katanya.
Tak lama, Polsek Bangun Purba beserta petugas Puskesmas tiba. Dibantu warga, jasad korban diturunkan dari gantungannya. Namun Ponimin tidak bersedia jenazah anaknya diotopsi.
Hasil pemeriksaan dr Nurli Ansyiah dari Puskesmas Bangun Purba, terdapat lebam pada kaki dan tangan korban. Korban diperkirakan tewas sekitar 10-12 jam sebelum ditemukan. (asw/ras)
LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – Kejadian memilukan terjadi Dusun IV Desa Bangun Purba, Kec. Bangun Purba, Deliserdang. Seorang pelajar bernama Aldi Mutasin (18), ditemukan tewas tergantung di kamar rumahnya, Jumat (13/7/2018) sekira pukul 09.30 wib.
Korban merupakan pelajar kelas II SMAN 1 Bangun purba. Dikabarkan, kedua orangtuanya sedang pisah ranjang. Dimana, ibunya tinggal di Aceh. Sementara Aldi tinggal bersama ayahnya.
Ponimin (53), ayah Aldi mengatakan, dia yang pertama kali menemukan putanya tewas. Pagi itu, dirinya berniat membangunkan korban. Namun begitu membuka pintu kamar, Aldi didapati sudah tergantung tak bernyawa. Saat itu juga dia berteriak minta tolong hingga menarik perhatian tetangga.
Maisarah (56), tetangga Ponimin membenarkannya. “Yah saya mendengar teriakan pak Ponimin dari arah dalam rumahnya, lalu saya bergegas mendatanginya bersama dengan Sri Utami. Kami berdua pun terkejut saat melihat korban sudah tergantung di dalam kamar tidurnya dengan kondisi sudah tidak bernyawa lagi,” katanya.
Tak lama, Polsek Bangun Purba beserta petugas Puskesmas tiba. Dibantu warga, jasad korban diturunkan dari gantungannya. Namun Ponimin tidak bersedia jenazah anaknya diotopsi.
Hasil pemeriksaan dr Nurli Ansyiah dari Puskesmas Bangun Purba, terdapat lebam pada kaki dan tangan korban. Korban diperkirakan tewas sekitar 10-12 jam sebelum ditemukan. (asw/ras)