31 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Oknum Polisi Diduga Bekingi Togel Diungkap TNI

STABAT, SUMUTPOS.CO – Oknum polisi berinisial Aipda JPH diduga membekingi praktik perjudian togel di Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, diungkap Intel TNI, Sabtu (13/8) malam. Disinyalir praktik perjudian ini beromzet hingga ratusan juta rupiah.

Informasi dirangkum, Aipda JPH diduga sebagai koordinator lapangan atau koorlap judi togel dengan upah sebesar 6 persen dari omzet yang didapat perharinya. Dalam pengungkapan ini, Intel TNI mengamankan 3 orang, masing-masing berinisial AA (67) diduga sebagai juru tulis, AS (47) diduga sebagai pembeli dan Sup (38) yang diduga berperan sebagai koordinator lapangan atau korlap.

Pengungkapan yang dilakukan Intel TNI atas informasi dari masyarakat. Kemudian dilakukan penyelidikan hingga penangkapan.

Muncul dugaan Aipda JPH yang membekingi praktik ilegal ini karena melakukan intervensi kepada Intel TNI saat membawa ketiganya ke Kota Medan. Bahkan, Aipda JPH mengejar Intel TNI hingga ke Pintu Tol Stabat.

Praktik perjudian yang bebas beroperasi di Lingkungan IX, Desa Wonosari, Kecamatan Stabat ini, diduga milik Ziki. Terduga bandar tersebut diduga juga mengoperasikan judi togelnya secara bebas di Pangkalanbrandan.

Kini, ketiga sipil dan seorang oknum polisi Aipda JPH sudah diserahkan ke Polres Langkat. Sayangnya, informasi ini tidak mendapat respon dari Kapolres Langkat, AKBP Faisal Simatupang.

Dikonfirmasi melalui layanan pesan singkat, orang nomor satu di Polres Langkat ini tidak menjawab, Senin (14/8). Upaya bungkam juga dilakukan Kasi Propam Polres Langkat, AKP Abed Nebo.

Sumut Pos yang melakukan konfirmasi, AKP Abed Nebo tidak memberikan jawaban.

Terungkap Dugaan Upeti hingga Puluhan Juta Tiap Bulan

Beredar video berdurasi 5 menit membeberkan dugaan upeti yang mengalir ke Polres Langkat, Polsek Stabat dan Polsek Secanggang. Video tersebut menampilkan seorang pria yang diduga Sup saat diinterogasi Intel TNI di markas komando mereka di Medan.

Sup selaku koordinator lapangan togel Ziki di Stabat dan Secaanggang. Bahkan, Ziki disebut sebagai bos besarnya.

Sup menyebut, nama oknum perwira di Polres Langkat yang berinisial Iptu HS. Pejabat di Satreskrim Polres Langkat ini diduga menerima upeti sebesar Rp25 juta yang dikirimnya melalui rekening BRI berinisial LS.

“Polsek Stabat Rp7 juta sama Polsek Secanggang Rp3 juta,” kata Sup dalam video yang dilihat Sumut Pos.

Dugaan setoran yang mengalir ini disebut diserahkan setiap 2 minggu sekali. Seorang oknum polisi berinisial Bripka HG yang diduga sebagai perantara untuk Polsek Stabat dan Polsek Secanggang.

Artinya, Bripka HG diduga sebagai penyalur atau perantara untuk mengantarkan setoran tersebut. Barang bukti yang turut diserahkan bersama ketiga pelaku dan seorang oknum polisi yakni, rekapan pasangan dan nomor keluar, 1 kalkulator, 1 HP merek redmi, 2 HP merek Nokia, 1 HP merek Samsung Note 9, 1 HP merek Samsung Z Fold 4, 2 pena dan uang tunai Rp57 ribu.

Kanit Tipikor Polres Langkat, Ipda Chris Rismawan yang menjadi perwira pengawas saat piket malam, turut menyaksikan penyerahan tersangka dan barang bukti tersebut. Juga ada Kanit Paminal Polres Langkat, Ipda Ardiansyah Sirait dan penyidik pembantu Satreskrim Polres Langkat, Briptu Angki. (ted/azw)

STABAT, SUMUTPOS.CO – Oknum polisi berinisial Aipda JPH diduga membekingi praktik perjudian togel di Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, diungkap Intel TNI, Sabtu (13/8) malam. Disinyalir praktik perjudian ini beromzet hingga ratusan juta rupiah.

Informasi dirangkum, Aipda JPH diduga sebagai koordinator lapangan atau koorlap judi togel dengan upah sebesar 6 persen dari omzet yang didapat perharinya. Dalam pengungkapan ini, Intel TNI mengamankan 3 orang, masing-masing berinisial AA (67) diduga sebagai juru tulis, AS (47) diduga sebagai pembeli dan Sup (38) yang diduga berperan sebagai koordinator lapangan atau korlap.

Pengungkapan yang dilakukan Intel TNI atas informasi dari masyarakat. Kemudian dilakukan penyelidikan hingga penangkapan.

Muncul dugaan Aipda JPH yang membekingi praktik ilegal ini karena melakukan intervensi kepada Intel TNI saat membawa ketiganya ke Kota Medan. Bahkan, Aipda JPH mengejar Intel TNI hingga ke Pintu Tol Stabat.

Praktik perjudian yang bebas beroperasi di Lingkungan IX, Desa Wonosari, Kecamatan Stabat ini, diduga milik Ziki. Terduga bandar tersebut diduga juga mengoperasikan judi togelnya secara bebas di Pangkalanbrandan.

Kini, ketiga sipil dan seorang oknum polisi Aipda JPH sudah diserahkan ke Polres Langkat. Sayangnya, informasi ini tidak mendapat respon dari Kapolres Langkat, AKBP Faisal Simatupang.

Dikonfirmasi melalui layanan pesan singkat, orang nomor satu di Polres Langkat ini tidak menjawab, Senin (14/8). Upaya bungkam juga dilakukan Kasi Propam Polres Langkat, AKP Abed Nebo.

Sumut Pos yang melakukan konfirmasi, AKP Abed Nebo tidak memberikan jawaban.

Terungkap Dugaan Upeti hingga Puluhan Juta Tiap Bulan

Beredar video berdurasi 5 menit membeberkan dugaan upeti yang mengalir ke Polres Langkat, Polsek Stabat dan Polsek Secanggang. Video tersebut menampilkan seorang pria yang diduga Sup saat diinterogasi Intel TNI di markas komando mereka di Medan.

Sup selaku koordinator lapangan togel Ziki di Stabat dan Secaanggang. Bahkan, Ziki disebut sebagai bos besarnya.

Sup menyebut, nama oknum perwira di Polres Langkat yang berinisial Iptu HS. Pejabat di Satreskrim Polres Langkat ini diduga menerima upeti sebesar Rp25 juta yang dikirimnya melalui rekening BRI berinisial LS.

“Polsek Stabat Rp7 juta sama Polsek Secanggang Rp3 juta,” kata Sup dalam video yang dilihat Sumut Pos.

Dugaan setoran yang mengalir ini disebut diserahkan setiap 2 minggu sekali. Seorang oknum polisi berinisial Bripka HG yang diduga sebagai perantara untuk Polsek Stabat dan Polsek Secanggang.

Artinya, Bripka HG diduga sebagai penyalur atau perantara untuk mengantarkan setoran tersebut. Barang bukti yang turut diserahkan bersama ketiga pelaku dan seorang oknum polisi yakni, rekapan pasangan dan nomor keluar, 1 kalkulator, 1 HP merek redmi, 2 HP merek Nokia, 1 HP merek Samsung Note 9, 1 HP merek Samsung Z Fold 4, 2 pena dan uang tunai Rp57 ribu.

Kanit Tipikor Polres Langkat, Ipda Chris Rismawan yang menjadi perwira pengawas saat piket malam, turut menyaksikan penyerahan tersangka dan barang bukti tersebut. Juga ada Kanit Paminal Polres Langkat, Ipda Ardiansyah Sirait dan penyidik pembantu Satreskrim Polres Langkat, Briptu Angki. (ted/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/