26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Tega Ya! Istri Sedang Hamil Bripka Asmadi Nikahi Janda

Foto: Udian/PM
Rahma br Harahap (31) di Mapolsek Percut Sei Tuan, Minggu (14/5).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – “Sudah cukup sabar aku. Sakit kali hatiku. Jatuh kali harga diriku dan keluargaku”.

Ungkap perasaan itu disampaikan Rahma br Harahap (31) dengan mata berkaca-kaca (sedih) ketika ditemui POSMETRO (grup sumutpos.co) di Mapolsek Percut Sei Tuan, Minggu (14/5).

Kesedihan tersebut tak lepas dari penghianatan yang dilakukan suaminya, Bripka Asmadi Siregar, SH (33). Dimana, personel Polres Deliserdang itu lebih memilih menikahi janda 1 anak, ketimbang menafkahi anak serta istri yang sedang mengandung anak kedua.

Atas perbuatannya itu pula, karir Asmadi dalam bayang-bayang kehancuran. Sebab selain terancam pecat, kemungkinan dirinya dibui juga terbuka. Ini jika Rahma benar-benar mengadu ke Propam Poldasu dan kasus pidananya (penelataran anak istri) berakhir di meja hijau.

Kembali kepada Rahma, menurutnya, dia dan keluarga sengaja jauh-jauh datang dari Balige karena mendengar Asmadi telah menikahi janda 1 anak bernama Kiki Wulandari (25). Rahma turut membawa putrinya, Dira br Siregar (9).

Sebelum memergoki suaminya menikah lagi, mereka mendatangi Polsek Percut Sei Tuan untuk melaporkan pernihakan Asmadi. Namun laporannya tidak diterima karena tidak membawa surat nikah. Pun begitu, petugas menyarankan agar melapor ke Propam Poldasu.

Kesal, ibu yang hamil 7 bulan itu langsung bergegas lokasi pernikahan. Setiba di rumah mempelai wanita, mereka langsung menghentikan acara, sehingga para undangan terkejut.

Rahma spontan menanyakan keberadaan Asmadi. Tapi oleh pihak keluarga pengantin wanita mengatakan yang bersangkutan sedang berdinas. Malu, Kiki segera masuk ke rumah. Tak lama, Rahma dan keluarganya pun meninggalkan lokasi dan kembali ke Polsek Percut Sei Tuan.

Rahma mengungkapkan jika dia dan Asmadi menikah sekitar 12 tahun lalu di Balige dan tinggal di Asrama Polisi (Aspol), karena suaminya bertugas di Polres Tobasa. Dan Desember 2016 lalu, Asmadi dipindahkan ke Polres Deliserdang.

“Pada 4 Februari 2017 saya pernah dianiaya suami saya di rumah teman kami di Jalan Dr TD Pardede, Balige, atas tuduhan selingkuh. Saat itu kepala dan wajah saya dipukuli dengan tangan dan HP, hingga ponsel itu pecah. Karena memikirkan anak, saya tidak melaporkan kejadian itu. Namun tuduhan selingkuh itu tidak benar sama sekali. Dia (Asmadi) bukannya minta maaf malah pergi ke rumah orangtuanya di Jalan Pertiwi, Medan Tembung, dan tidak pernah kembali,” ungkapnya menangis.

Sambungnya, pada Maret lalu, Asmadi melayangkan SMS untuk memberitahu bahwa dirinya menstranfer uang Rp1 juta untuk biaya belanja. Sejak itu, dia tak pernah lagi menafkahi mereka.

Foto: Udian/PM
Rahma br Harahap (31) di Mapolsek Percut Sei Tuan, Minggu (14/5).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – “Sudah cukup sabar aku. Sakit kali hatiku. Jatuh kali harga diriku dan keluargaku”.

Ungkap perasaan itu disampaikan Rahma br Harahap (31) dengan mata berkaca-kaca (sedih) ketika ditemui POSMETRO (grup sumutpos.co) di Mapolsek Percut Sei Tuan, Minggu (14/5).

Kesedihan tersebut tak lepas dari penghianatan yang dilakukan suaminya, Bripka Asmadi Siregar, SH (33). Dimana, personel Polres Deliserdang itu lebih memilih menikahi janda 1 anak, ketimbang menafkahi anak serta istri yang sedang mengandung anak kedua.

Atas perbuatannya itu pula, karir Asmadi dalam bayang-bayang kehancuran. Sebab selain terancam pecat, kemungkinan dirinya dibui juga terbuka. Ini jika Rahma benar-benar mengadu ke Propam Poldasu dan kasus pidananya (penelataran anak istri) berakhir di meja hijau.

Kembali kepada Rahma, menurutnya, dia dan keluarga sengaja jauh-jauh datang dari Balige karena mendengar Asmadi telah menikahi janda 1 anak bernama Kiki Wulandari (25). Rahma turut membawa putrinya, Dira br Siregar (9).

Sebelum memergoki suaminya menikah lagi, mereka mendatangi Polsek Percut Sei Tuan untuk melaporkan pernihakan Asmadi. Namun laporannya tidak diterima karena tidak membawa surat nikah. Pun begitu, petugas menyarankan agar melapor ke Propam Poldasu.

Kesal, ibu yang hamil 7 bulan itu langsung bergegas lokasi pernikahan. Setiba di rumah mempelai wanita, mereka langsung menghentikan acara, sehingga para undangan terkejut.

Rahma spontan menanyakan keberadaan Asmadi. Tapi oleh pihak keluarga pengantin wanita mengatakan yang bersangkutan sedang berdinas. Malu, Kiki segera masuk ke rumah. Tak lama, Rahma dan keluarganya pun meninggalkan lokasi dan kembali ke Polsek Percut Sei Tuan.

Rahma mengungkapkan jika dia dan Asmadi menikah sekitar 12 tahun lalu di Balige dan tinggal di Asrama Polisi (Aspol), karena suaminya bertugas di Polres Tobasa. Dan Desember 2016 lalu, Asmadi dipindahkan ke Polres Deliserdang.

“Pada 4 Februari 2017 saya pernah dianiaya suami saya di rumah teman kami di Jalan Dr TD Pardede, Balige, atas tuduhan selingkuh. Saat itu kepala dan wajah saya dipukuli dengan tangan dan HP, hingga ponsel itu pecah. Karena memikirkan anak, saya tidak melaporkan kejadian itu. Namun tuduhan selingkuh itu tidak benar sama sekali. Dia (Asmadi) bukannya minta maaf malah pergi ke rumah orangtuanya di Jalan Pertiwi, Medan Tembung, dan tidak pernah kembali,” ungkapnya menangis.

Sambungnya, pada Maret lalu, Asmadi melayangkan SMS untuk memberitahu bahwa dirinya menstranfer uang Rp1 juta untuk biaya belanja. Sejak itu, dia tak pernah lagi menafkahi mereka.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/