25 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Kondisi Membaik, Pelaku tak Tau Anaknya Meninggal

SECANGGANG, SUMUTPOS.CO – Sepekan dirawat di RS Bersama Jl. Besar Secanggang, kondisi Halimah (19) berangsur membaik. Namun, ibu muda yang meracuni bayinya hingga tewas dan sempat coba bunuh diri itu, belum dikabari soal kematian tragis anak tunggalnya itu. Setelah membaiknya kondisi Imah –sapaan Halimah- akibat minum racun serangga dan sempat gantung diri namun gagal karena terjatuh, istri Edi Juniardi (27) akhirnya diperiksa polisi.

Pemeriksaan digelar di salah satu ruangan rumah sakit pada Selasa (14/1). Hasilnya, wanita yang menetap bersama mertuanya di Dusun Lubuk Rotan II Desa Teluk, Kec. Secanggang, berbohong.

Dua penyidik Polsek Secanggang didampingi Kanit Reskrim, Aiptu Mimpin Ginting yang melakukan pemeriksaan. Ada belasan pertanyaan yang dilontarkan saat itu. Namun, sepanjang pemeriksaan, kematian Dhifa Salsabila (19 bulan) sengaja dirahasiakan.

“Kita memang sengaja tidak memberitahukan kepada pelaku kalau anaknya sudah meninggal akibat diberi racun olehnya,” terang Aiptu Mimpin saat dihubungi koran ini Rabu (15/1). Lanjut Ginting, dari pemeriksaan, pelaku ngaku tak ada memberikan minuman racun kepada anaknya. Halimah justru mengaku hanya memberikan ASI kepada buah hatinya itu. “Dia bilang cuma menyusui anaknya saja waktu itu dan tidak ada memberikan racun,” lirih mantan Kanit Reskrim Polsek Besitang ini.

“Itu hak tersangka (berbohong) dengan tidak mengakui apa yang dilakukannya. Tapi kita sudah memiliki bukti-bukti, termasuk nanti hasil otopsi dari dokter ahli yang akan menjelaskan penyebab kematian si anak. Artinya benda apa yang menyebabkan meninggal serta jam berapa meninggal,” jelas Mimpin.

Bahkan, Halimah juga berkelit saat ditanya soal surat yang ditulisnya di buku, terkait motifnya meracuni Dhifa lalu coba bunuh diri. Halimah mengaku kalau itu hanya curahan hatinya karena merasa tak bahagia selama berumah tangga. Selain itu ia juga sering mendapat tekanan dari sang mertua.  Ditanya maksud tulisannya yang mengatakan harus dikubur satu lubang dengan Dhifa, Imah beralasan kalau dia terlalu sayang kepada putrinya tersebut sehingga tak mau dipisahkan.

“Alasannya dia terlalu sayang kepada putrinya itu, makanya ditulisnya seperti itu,” papar Aiptu Mimpin lagi.

Nah, untuk mengetahui kondisi kejiwaan Imah, Polsek Secanggang juga mengirimkannya ke RS Bhayangkara yang akrab disebut RS Brimob- di Jl. KH wahid Hasyim Medan. “Itu dilakukan guna mengetahui psikologisnya. Sebab apa yang dilakukan Halimah ini cukup sadis. Kita belum bisa pastikan berapa hari nanti dia dirawat di sana. Yang pasti sesuai arahan kapolsek, kita akan menjaga tersangka dengan menempatkan anggota nantinya yang terus mengawasi. Ini untuk menjaga segala kemungkinan yang bisa saja terjadi,” tegas Aiptu Mimpin.

Sekedar menyegarkan ingatan, aksi Imah menggemparkan Langkat, khususnya para tetangga pada Kamis (9/1) sekitar pukul 21.00 WIB. Usai meracuni bayinya, dia juga coba bunuh diri. Nasnya, Dhifa tak terselamatkan dan akhirnya meninggal dunia. Sementara, Imah sendiri justru selamat.

Info dirangkum koran ini, kejadian heboh itu diketahui Wawan (20), adik ipar Imah, sapaan akrab Halimah. Malam itu, saat para tetangga sedang menggelar wirit Yasin, Wawan mendadak mendengar suara keras seperti benda terjatuh dari kamar Imah. Kaget bercampur penasaran, Wawan sontak berlari menuju kamar kakak iparnya. Wawan bahkan harus mendobrak pintu yang terkunci dari dalam, setelah sahutannya tak digubris. Ternyata suara itu berasal dari tibuh Imah yang jatuh karena tali yang ia lilit ke lehernya lepas.

Saat diperiksa, Dhifa sudah tewas terbujur kaku. Sedang Imah yang masih bernafas langsung dilarikan warga ke rumah sakit. Imah nekat bunuh diri karena merasa tak bahagia selama menikah dengan suaminya dan memilih bunuh diri. Namun, dia juga tak rela Dhifa hidup, karena kawatir akan tersiksa bila dirawat ibu tiri. Makanya Imah minta suaminya untuk menguburkannya satu lubang dengan Dhifa.

Namun, pesan itu tak kesampaian. Justru Dhifa saja yang tewas. Sementara, Imah selamat walau sempat meminum racun yang sama dengan yang diminumkan ke Dhifa. Malah, Imah juga sempat gantung diri pakai kain panjang, namun malah terjatuh dan aksinya terbongkar.(dw/deo)

SECANGGANG, SUMUTPOS.CO – Sepekan dirawat di RS Bersama Jl. Besar Secanggang, kondisi Halimah (19) berangsur membaik. Namun, ibu muda yang meracuni bayinya hingga tewas dan sempat coba bunuh diri itu, belum dikabari soal kematian tragis anak tunggalnya itu. Setelah membaiknya kondisi Imah –sapaan Halimah- akibat minum racun serangga dan sempat gantung diri namun gagal karena terjatuh, istri Edi Juniardi (27) akhirnya diperiksa polisi.

Pemeriksaan digelar di salah satu ruangan rumah sakit pada Selasa (14/1). Hasilnya, wanita yang menetap bersama mertuanya di Dusun Lubuk Rotan II Desa Teluk, Kec. Secanggang, berbohong.

Dua penyidik Polsek Secanggang didampingi Kanit Reskrim, Aiptu Mimpin Ginting yang melakukan pemeriksaan. Ada belasan pertanyaan yang dilontarkan saat itu. Namun, sepanjang pemeriksaan, kematian Dhifa Salsabila (19 bulan) sengaja dirahasiakan.

“Kita memang sengaja tidak memberitahukan kepada pelaku kalau anaknya sudah meninggal akibat diberi racun olehnya,” terang Aiptu Mimpin saat dihubungi koran ini Rabu (15/1). Lanjut Ginting, dari pemeriksaan, pelaku ngaku tak ada memberikan minuman racun kepada anaknya. Halimah justru mengaku hanya memberikan ASI kepada buah hatinya itu. “Dia bilang cuma menyusui anaknya saja waktu itu dan tidak ada memberikan racun,” lirih mantan Kanit Reskrim Polsek Besitang ini.

“Itu hak tersangka (berbohong) dengan tidak mengakui apa yang dilakukannya. Tapi kita sudah memiliki bukti-bukti, termasuk nanti hasil otopsi dari dokter ahli yang akan menjelaskan penyebab kematian si anak. Artinya benda apa yang menyebabkan meninggal serta jam berapa meninggal,” jelas Mimpin.

Bahkan, Halimah juga berkelit saat ditanya soal surat yang ditulisnya di buku, terkait motifnya meracuni Dhifa lalu coba bunuh diri. Halimah mengaku kalau itu hanya curahan hatinya karena merasa tak bahagia selama berumah tangga. Selain itu ia juga sering mendapat tekanan dari sang mertua.  Ditanya maksud tulisannya yang mengatakan harus dikubur satu lubang dengan Dhifa, Imah beralasan kalau dia terlalu sayang kepada putrinya tersebut sehingga tak mau dipisahkan.

“Alasannya dia terlalu sayang kepada putrinya itu, makanya ditulisnya seperti itu,” papar Aiptu Mimpin lagi.

Nah, untuk mengetahui kondisi kejiwaan Imah, Polsek Secanggang juga mengirimkannya ke RS Bhayangkara yang akrab disebut RS Brimob- di Jl. KH wahid Hasyim Medan. “Itu dilakukan guna mengetahui psikologisnya. Sebab apa yang dilakukan Halimah ini cukup sadis. Kita belum bisa pastikan berapa hari nanti dia dirawat di sana. Yang pasti sesuai arahan kapolsek, kita akan menjaga tersangka dengan menempatkan anggota nantinya yang terus mengawasi. Ini untuk menjaga segala kemungkinan yang bisa saja terjadi,” tegas Aiptu Mimpin.

Sekedar menyegarkan ingatan, aksi Imah menggemparkan Langkat, khususnya para tetangga pada Kamis (9/1) sekitar pukul 21.00 WIB. Usai meracuni bayinya, dia juga coba bunuh diri. Nasnya, Dhifa tak terselamatkan dan akhirnya meninggal dunia. Sementara, Imah sendiri justru selamat.

Info dirangkum koran ini, kejadian heboh itu diketahui Wawan (20), adik ipar Imah, sapaan akrab Halimah. Malam itu, saat para tetangga sedang menggelar wirit Yasin, Wawan mendadak mendengar suara keras seperti benda terjatuh dari kamar Imah. Kaget bercampur penasaran, Wawan sontak berlari menuju kamar kakak iparnya. Wawan bahkan harus mendobrak pintu yang terkunci dari dalam, setelah sahutannya tak digubris. Ternyata suara itu berasal dari tibuh Imah yang jatuh karena tali yang ia lilit ke lehernya lepas.

Saat diperiksa, Dhifa sudah tewas terbujur kaku. Sedang Imah yang masih bernafas langsung dilarikan warga ke rumah sakit. Imah nekat bunuh diri karena merasa tak bahagia selama menikah dengan suaminya dan memilih bunuh diri. Namun, dia juga tak rela Dhifa hidup, karena kawatir akan tersiksa bila dirawat ibu tiri. Makanya Imah minta suaminya untuk menguburkannya satu lubang dengan Dhifa.

Namun, pesan itu tak kesampaian. Justru Dhifa saja yang tewas. Sementara, Imah selamat walau sempat meminum racun yang sama dengan yang diminumkan ke Dhifa. Malah, Imah juga sempat gantung diri pakai kain panjang, namun malah terjatuh dan aksinya terbongkar.(dw/deo)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/