MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kesal tak dikasih pinjam, Rahmad Fauzi (25) tega membakar sepeda motor milik ayahnya kandungnya. Aksi nekat yang tak patut ditiru ini mengakibatkan Fauzi, kedua orangtua dan adik perempuannya menderita luka bakar. Hingga berita ini dilansir, ke empat korban yang terbakar karena ledakan mesin kereta itu masih menjalani perawatan intensif di RSUD dr Pirngadi Medan.
Peristiwa yang sempat menghebohkan warga ini terjadi di rumah korban, Jl. Sei Deli No. 50, Kec. Medan Baru, Minggu (15/12) pagi.
Pagi itu Fauzi sengaja membeli satu liter bensin untuk mengisi minyak sepeda motor milik ayahnya. Rencananya, kereta itu mau ia pinjam untuk jalan-jalan.
Tapi niatnya tak kesampaian. Berdalih masih ada keperluan, Rahmad Juned (52) tak mau meminjamkan keretanya. Kesal tak dikasih, Fauzi sempat bertengkar dengan bapaknya. Melihat anak dan suaminya adu jotos, Tati Rita (54) yang merupakan ibu Fauzi dan adik perempuannya, Siti Aisyah (13) pun datang melerai pertikaian tersebut. Karena emosi, Fauzi langsung menhidupkan mancis dan membakar sepedamotor tersebut.
Dalam hitungan detik, mesin kereta itu pun meledak. Disaat bersamaa, percikan api menyambar ke empat sekeluarga tersebut. Mendengar suara letupan keras, puluhan warga pun datang dan cepat-cepat memadamkan api.
Setelah api padam, keempat korban lantas dilarikan ke RSUD dr Pirngadi Medan untuk mendapatkan perawatan medis. “Pagi itu Fauzi mau minjam kereta ayahnya, namun tidak dikasi. Karena sudah 2 hari Fauzi tidak pulang ke rumah dan membawa kereta tersebut. Sedangkan kereta itu dipakai ayahnya untuk belanja sayuran dan menjualnya lagi di sekitar rumah,” beber salah seorang kerabat korban yang menolak menyebutkan namanya.
Saat ditemui awak koran ini, keempat korban yang dirawat di IGD menolak berkomentar. Mereka juga terkesan sengaja menutup rapat kejadian tersebut. “Enggak ada,” ujar Rahmad saat diwawancarai seputar kejadian itu.
Amatan kru koran ini, hingga pukul 17.00 WIB, para korban masih menjalani perawatan intensif rumah sakit milik Pemko Medan itu. Salah satu perawat yang menangani mengaku baru dua orang korban yang mereka ketahui berapa persen luka yang dideritanya. “Pasien Rahmad menderita luka bakar di kedua kaki sekitar 10 persen. Sementara pasien yang bernama Fauzi sekitar 35 Persen. Sementara untuk Tati dan Aisyah belum diketahui dan kita masih melakukan penanganan,” papar wanita yang enggan menyebut namanya itu.
Menurut warga sekitar, anak sulung dari 8 bersdaudara itu diketahui tak memiliki kerjaan. Namun warga mengetahui kalau Fauzi diketahui kerap marah-marah di rumahnya.
“Kita tak ngerti apa kerjaannya, namun dia (Fauzi) diketahui sering marah-marah saat berada di rumahnya,” ujar warga.
Kapolsek Medan Barat, AKP Rony Sidabutar saat dikonfirmasi mengaku belum ada mendapatkan laporan.
“Kita belum ada mendapatkan laporan. Terima kasih atas informasinya, anggota kita akan ke rumah sakit untuk mengecek informasinya,” ucapnya. (tun/gus/deo)