Site icon SumutPos

Pelaku Penikaman Menyerahkan Diri ke Polsek

Roy Martua Paska Gultom

MEDAN, SUMUTPOS.CO  – Setelah dua minggu buron karena menghabisi nyawa Mampe Manullang alias Sengo (37), Roy Martua Paska Gultom (34) akhirnya menyerahkan diri ke Polsek Percut Sei Tuan, Rabu (16/5).

Kedatangan warga Jalan Enggang IV, Perumnas Mandala, Percut Seituan itu disambut disambut Perwira Pengawas (Pawas) Kanit Intel Iptu Parlindungan Panjaitan SH. Selanjutnya, pelaku yang diantar ayahnya diserahkan ke petugas unit Reskrim untuk diproses.

“Peristiwa penikaman terjadi pada

Minggu 29 April 2018, sekira pukul 06.30 WIB. Saat itu, antara pelaku dan korban yang tinggal di Jalan Walet VI, Kelurahan Kenangan, Percut Seituan terlibat perkelahian,” kata Kapolsek Percut Seituan Faidil Zikri kepada Posmetro Medan (Grup Sumut Pos), Rabu (16/5) siang.

Perkelahian terjadi di Jalan Enggang Raya, Prumnas Mandala, Kelurahan Kenangan, Percut Seituan, Minggu (29/4) lalu.

Pelaku yang sudah membawa senjata tajam jenis pisau langsung menusuk rusuk sebelah kanan korban sebanyak satu kali. Seketika korban rubouh bersimbah darah.

Melihat korban bersimbah darah, pelaku bersama adik korban Edison Manullang (27) dibantu warga lain, membawa korban ke Klinik Martua Sudarlis di Jl Tiung Raya, Perumnas Mandala, Kecamatan Percut Seituan.

Sehabis mengantar korban ke klinik, pelaku masih sempat mengantar orang tuanya ke gereja. Sedangkan korban yang mengalami luka cukup serius, dirujuk ke RSU dr Pirngadi Medan. Namun, sampai di rumah sakit korban sudah tidak bernyawa.

“Mendengar korban meninggal dunia, pelaku kemudian kabur. Saat ini pelaku sudah diamankan di mako dan masih diperiksa secara intensif,” terang Faidil Zikri.

Seperti ramai diberitakan sebelumnya, Mampe Manullang warga Jalan Walet VI, Kelurahan Kenangan, Kecamatan Percut Seituan, tewas ditikam Roy Martua Paska Gultom.

Peristiwa pagi itu berawal ketika adik korban, Edison Manullang mengeluarkan angkot Koperasi Trayek 63 dari rumah.

Dari seberang jalan depan rumahnya, pelaku yang juga berprofesi sebagai supir angkot memegang sebilah pisau lipat berjalan cepat mengikuti angkot yang dikemudikan Edison.

 

Sembari berteriak, pelaku meminta Edison untuk berhenti. Saat angkot berhenti, disitu keduanya terlibat cek-cok mulut hingga terjadi perkelahian.

Ketika perkelahian berlangsung, korban datang dan mencoba melerai perkelahian itu. Naasnya, pelaku yang gelap mata dan dipengaruhi emosi menikamkan pisau yang sengaja dibawanya hingga mengenai perut korban.(fad/smg/ala)

 

 

 

Exit mobile version