28.9 C
Medan
Sunday, June 23, 2024

Gembong Perampok Berilmu Kebal Nyerah

Foto: Amri/PM Gembong perampok berilmu kebal diringkus aparat Polsek Percut Seituan.
Foto: Amri/PM
Gembong perampok berilmu kebal diringkus aparat Polsek Percut Seituan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Berakhir sudah sepak terjang Gingser Siagian alias Ucok (42), sebagai gembong perampok berilmu kebal yang tercatat sudah pernah membunuh satu korbannya. Warga Uni Kampung, Simpang Kantor Belawan, Kec. Medan Labuhan ini baru berhasil dibekuk setelah 8 kali lolos dari sergapan polisi.

Penangkapan Gingser merupakan hasil pengembangan pasca polisi membekuk dua anak buahnya yakni, Sandi Purwanto (23) dan Agus Salim Harahap (39). Kedua pelaku yang juga menetap di Uni Kampung, Simpang Kantor Belawan, Kec. Medan Labuhan itu diringkus saat mencari mangsa di kawasan Jl. Cemara dekat Tol Haji Anif, Kec. Percut Sei Tuan, Rabu (10/9) sekira pukul 10.00 WIB.

Pagi itu, polisi yang telah berbulan-bulan melakukan pengintaian mendapat info soal keberadaan pelaku dari warga.

Tak mau buruannya kabur, dengan mengendarai mobil polisi pun turun ke lokasi. Tak lama melakukan penyisiran, Unit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan beranggotakan 5 personel itu akhirnya menemukan pelaku berboncengan mengendarai Honda Scopy BK 6784 AEN. Melihat target di depan mata, dengan gerak cepat polisi pun melakukan penyergapan.

Sadar yang menghadang sepeda motor mereka adalah polisi, Sandi dan Agus sempat melawan dan berusaha melarikan diri. Tapi aksi keduanya terlambat karena polisi keburu menodongkan pistol. Takut ditembak, akhirnya Sandi dan Agus memilih menyerahkan diri.

Saat melakukan pengembangan, dari keduanya diperoleh nama alamat pelaku lain di antaranya Anto dan Iwan (keduanya masih buron) serta Gingser selaku bos komplotan ini yang belakangan ditangkap.

“Mereka merupakan target operasi (TO) kita. Awalnya kita tangkap dua pelaku. Setelah dikembangkan, barulah kita menangkap si Ucok pada Selasa (16/9) siang. Kita masih terus kembangkan kasus ini, karena masih ada dua lagi kawan mereka yang masih kita kejar,” tegas Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Ronal Sipayung, Kamis (18/9).

Lanjut Sipayung, dari tangan ketiga pelaku pihaknya menyita barang bukti berupa 5 pisau dan badik, 2 KTP, 2 SIM 2 kartu ATM, 2 plat kereta, 2 dompet pria, 1 dompet wanita, 4 jimat, 1 Honda Vario BK 2250 ACJ dan beberapa lembar mata uang asing.

Selain itu, polisi juga mengamankan Honda Scopy BK 6784 AEN milik Surya Darma (26) warga Medan Labuhan yang tewas dibantai pelaku pada bulan Juli lalu. Surya sendiri dirampok pelaku saat melintas di jembatan Tol Haji Anif, Kampung Agas Percut Sei Tuan.

Dipaparkan Sipayung, pagi itu korban dihadang Ucok Cs yang mengendarai 2 sepeda motor. Tapi naas, saat itu korban melawan hingga pelaku menikami perutnya hingga kritis. Korban meninggal dunia setelah sempat dirawat beberapa hari di RS Pirngadi Medan.

“Ucok ini termasuk gembong perampok yang sangat sadis. Selain itu, Ucok ini juga berstatus residivis kasus perampokan. Ada 4 LP di Percut dan 1 LP di Poldasu atas nama mereka,” ungkap Sipayung saat memaparkan kasus ini. Kekejaman Ucok Cs juga memantik emosi orangtua Surya Darma yang turut datang ke kantor polisi.

“Darma anak saya nomor dua dari 4 bersaudara. Waktu itu dia mau pergi ke tempat temannya di kawasan Medan Denai. Mereka ini sangat kejam. Kalau bisa nyawa dibayar dengan nyawa,” pinta Fatimah (50), ibu kandung korban dengan mata berkaca-kaca.

 

MERAMPOK SEJAK REMAJA

Para pelaku mengakui sudah sering melakukan perampokan di berbagai wilayah hukum Polsek Percut Sei Tuan. Sandi saja sedikitnya 4 kali merampok dan baru kali ini tertangkap. Sedangkan Agus mengaku sudah lupa berapa kali merampok. Ucok sendiri mengaku merampok sejak ia masih remaja.

“Saya sudah dari kecil melakukan perampokan. Jadi bajing loncat, merampok mobil truk luar kota, dan lainnya. Dua kali saya di penjara. Biasa kami main malam dengan dua kereta,” ungkap Ucok santai.

Setiap beraksi, kawanan ini dikenal tak segan-segan melukai bahkan menghabisi korbannya. Hal tersebut diakui para pelaku karena merampok sudah jadi mata pencaharian sehari-hari untuk menghidupi keluarga mereka. “Memang mereka ini hidupnya dari hasil rampokan. Untuk meringkus si Ucok ini, kita dan anggota lain harus 3 hari tak tidur. Mungkin jimat pelaku ini yang membuat pelaku ini susah kali ditangkap,” pungkas Iptu Bambang, Kanit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan. (mri/deo)

Foto: Amri/PM Gembong perampok berilmu kebal diringkus aparat Polsek Percut Seituan.
Foto: Amri/PM
Gembong perampok berilmu kebal diringkus aparat Polsek Percut Seituan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Berakhir sudah sepak terjang Gingser Siagian alias Ucok (42), sebagai gembong perampok berilmu kebal yang tercatat sudah pernah membunuh satu korbannya. Warga Uni Kampung, Simpang Kantor Belawan, Kec. Medan Labuhan ini baru berhasil dibekuk setelah 8 kali lolos dari sergapan polisi.

Penangkapan Gingser merupakan hasil pengembangan pasca polisi membekuk dua anak buahnya yakni, Sandi Purwanto (23) dan Agus Salim Harahap (39). Kedua pelaku yang juga menetap di Uni Kampung, Simpang Kantor Belawan, Kec. Medan Labuhan itu diringkus saat mencari mangsa di kawasan Jl. Cemara dekat Tol Haji Anif, Kec. Percut Sei Tuan, Rabu (10/9) sekira pukul 10.00 WIB.

Pagi itu, polisi yang telah berbulan-bulan melakukan pengintaian mendapat info soal keberadaan pelaku dari warga.

Tak mau buruannya kabur, dengan mengendarai mobil polisi pun turun ke lokasi. Tak lama melakukan penyisiran, Unit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan beranggotakan 5 personel itu akhirnya menemukan pelaku berboncengan mengendarai Honda Scopy BK 6784 AEN. Melihat target di depan mata, dengan gerak cepat polisi pun melakukan penyergapan.

Sadar yang menghadang sepeda motor mereka adalah polisi, Sandi dan Agus sempat melawan dan berusaha melarikan diri. Tapi aksi keduanya terlambat karena polisi keburu menodongkan pistol. Takut ditembak, akhirnya Sandi dan Agus memilih menyerahkan diri.

Saat melakukan pengembangan, dari keduanya diperoleh nama alamat pelaku lain di antaranya Anto dan Iwan (keduanya masih buron) serta Gingser selaku bos komplotan ini yang belakangan ditangkap.

“Mereka merupakan target operasi (TO) kita. Awalnya kita tangkap dua pelaku. Setelah dikembangkan, barulah kita menangkap si Ucok pada Selasa (16/9) siang. Kita masih terus kembangkan kasus ini, karena masih ada dua lagi kawan mereka yang masih kita kejar,” tegas Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Ronal Sipayung, Kamis (18/9).

Lanjut Sipayung, dari tangan ketiga pelaku pihaknya menyita barang bukti berupa 5 pisau dan badik, 2 KTP, 2 SIM 2 kartu ATM, 2 plat kereta, 2 dompet pria, 1 dompet wanita, 4 jimat, 1 Honda Vario BK 2250 ACJ dan beberapa lembar mata uang asing.

Selain itu, polisi juga mengamankan Honda Scopy BK 6784 AEN milik Surya Darma (26) warga Medan Labuhan yang tewas dibantai pelaku pada bulan Juli lalu. Surya sendiri dirampok pelaku saat melintas di jembatan Tol Haji Anif, Kampung Agas Percut Sei Tuan.

Dipaparkan Sipayung, pagi itu korban dihadang Ucok Cs yang mengendarai 2 sepeda motor. Tapi naas, saat itu korban melawan hingga pelaku menikami perutnya hingga kritis. Korban meninggal dunia setelah sempat dirawat beberapa hari di RS Pirngadi Medan.

“Ucok ini termasuk gembong perampok yang sangat sadis. Selain itu, Ucok ini juga berstatus residivis kasus perampokan. Ada 4 LP di Percut dan 1 LP di Poldasu atas nama mereka,” ungkap Sipayung saat memaparkan kasus ini. Kekejaman Ucok Cs juga memantik emosi orangtua Surya Darma yang turut datang ke kantor polisi.

“Darma anak saya nomor dua dari 4 bersaudara. Waktu itu dia mau pergi ke tempat temannya di kawasan Medan Denai. Mereka ini sangat kejam. Kalau bisa nyawa dibayar dengan nyawa,” pinta Fatimah (50), ibu kandung korban dengan mata berkaca-kaca.

 

MERAMPOK SEJAK REMAJA

Para pelaku mengakui sudah sering melakukan perampokan di berbagai wilayah hukum Polsek Percut Sei Tuan. Sandi saja sedikitnya 4 kali merampok dan baru kali ini tertangkap. Sedangkan Agus mengaku sudah lupa berapa kali merampok. Ucok sendiri mengaku merampok sejak ia masih remaja.

“Saya sudah dari kecil melakukan perampokan. Jadi bajing loncat, merampok mobil truk luar kota, dan lainnya. Dua kali saya di penjara. Biasa kami main malam dengan dua kereta,” ungkap Ucok santai.

Setiap beraksi, kawanan ini dikenal tak segan-segan melukai bahkan menghabisi korbannya. Hal tersebut diakui para pelaku karena merampok sudah jadi mata pencaharian sehari-hari untuk menghidupi keluarga mereka. “Memang mereka ini hidupnya dari hasil rampokan. Untuk meringkus si Ucok ini, kita dan anggota lain harus 3 hari tak tidur. Mungkin jimat pelaku ini yang membuat pelaku ini susah kali ditangkap,” pungkas Iptu Bambang, Kanit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan. (mri/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/