28 C
Medan
Friday, September 27, 2024

Pekerja Dibunuh, Disemen, Dikubur di Garasi

Korban pembunuhan itu adalah Awi, 28, warga Probolinggo, yang tidak lain pekerja bangunan di rumah yang direnovasi tersebut. “Hasil sementara olah TKP memang demikian. Korban ditemukan dalam keadaan tengkurap,” ujarnya.

Sumaryono menjelaskan, pihaknya menyimpulkan korban dibunuh karena terdapat empat luka di tubuh Awi. Yakni, tiga luka di bagian kepala dan satu di dada. Keseluruhan luka disebabkan hantaman benda tumpul.

Perwira polisi dengan dua melati di pundak itu menduga, pembunuhan awalnya terjadi di bagian teras rumah. Sebab, di lokasi tersebut ditemukan genangan darah.

Setelah korban meninggal, pelaku menyeretnya ke arah garasi. Hal tersebut dibuktikan dengan ditemukannya darah bekas seretan di sepanjang jalan menuju garasi.

Untuk menghilangkan jejak, pelaku menyemen korban. Selain itu, tersangka membongkar paving yang sudah terpasang di garasi untuk mengubur korban dengan kedalaman 30 sentimeter.

Tersangka menutupi penguburan itu dengan menata kembali paving yang sudah dibongkar. “Entah karena terburu-buru atau mayat korban sudah menggelembung, permukaan paving itu tidak rata dengan yang lainnya,” jelasnya.

Sumaryono menambahkan, korban diduga meninggal sekitar dua atau tiga hari lalu. Hal itu terlihat dari luka dan jasad korban yang sudah membusuk ketika ditemukan.

Untuk sementara, pelaku pembunuhan diduga berinisial N yang tidak lain juga merupakan pekerja bangunan di proyek renovasi rumah tersebut. ”Dugaan awal memang mengarah ke sana,” ucapnya.

Sumaryono mengungkapkan, pihaknya belum mengetahui motif pembunuhan itu. Pihaknya masih memeriksa saksi di TKP sekaligus sepuluh pekerja bangunan lain. ”Semoga saja motif pembunuhannya dapat secepatnya terungkap dan pelakunya juga segera tertangkap,” tegasnya. (dor/c7/end)

Korban pembunuhan itu adalah Awi, 28, warga Probolinggo, yang tidak lain pekerja bangunan di rumah yang direnovasi tersebut. “Hasil sementara olah TKP memang demikian. Korban ditemukan dalam keadaan tengkurap,” ujarnya.

Sumaryono menjelaskan, pihaknya menyimpulkan korban dibunuh karena terdapat empat luka di tubuh Awi. Yakni, tiga luka di bagian kepala dan satu di dada. Keseluruhan luka disebabkan hantaman benda tumpul.

Perwira polisi dengan dua melati di pundak itu menduga, pembunuhan awalnya terjadi di bagian teras rumah. Sebab, di lokasi tersebut ditemukan genangan darah.

Setelah korban meninggal, pelaku menyeretnya ke arah garasi. Hal tersebut dibuktikan dengan ditemukannya darah bekas seretan di sepanjang jalan menuju garasi.

Untuk menghilangkan jejak, pelaku menyemen korban. Selain itu, tersangka membongkar paving yang sudah terpasang di garasi untuk mengubur korban dengan kedalaman 30 sentimeter.

Tersangka menutupi penguburan itu dengan menata kembali paving yang sudah dibongkar. “Entah karena terburu-buru atau mayat korban sudah menggelembung, permukaan paving itu tidak rata dengan yang lainnya,” jelasnya.

Sumaryono menambahkan, korban diduga meninggal sekitar dua atau tiga hari lalu. Hal itu terlihat dari luka dan jasad korban yang sudah membusuk ketika ditemukan.

Untuk sementara, pelaku pembunuhan diduga berinisial N yang tidak lain juga merupakan pekerja bangunan di proyek renovasi rumah tersebut. ”Dugaan awal memang mengarah ke sana,” ucapnya.

Sumaryono mengungkapkan, pihaknya belum mengetahui motif pembunuhan itu. Pihaknya masih memeriksa saksi di TKP sekaligus sepuluh pekerja bangunan lain. ”Semoga saja motif pembunuhannya dapat secepatnya terungkap dan pelakunya juga segera tertangkap,” tegasnya. (dor/c7/end)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/