30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Novi Amelia: Aku Stres, Aku Stres…

Dibawa ke RS, Novi mengamuk sambil melotot.
Dibawa ke RS, Novi mengamuk sambil melotot.

SUMUTPOS.CO – Dua polisi memegang tangan Novi Amelia yang terborgol. Mereka berusaha mengendalikan perempuan yang terus menerus berteriak-teriak di dalam Mapolres Jakarta Pusat, Jl Kramat Raya itu.

“Aku stress, aku stres!” ucap Novi berkali-kali tanpa maksud yang jelas.

Tatapan mata Novi tampak kosong. Di suatu saat dia terlihat berusaha mengelak saat seorang polwan menyentuh pundaknya yang tidak tertutup baju.

Sesekali Novi terlihat menjatuhkan dirinya, seperti hendak melepaskan diri dari pegangan dua polisi yang mengendalikannya. Kakinya tidak mengenakan alas sehingga langsung bersentuhan dengan ubin ruang pemeriksaan Polres yang dingin.

Setelah menjalani pemeriksaan Novi dibawa pergi polisi. Novi akan kembali menjalani pemeriksaan medis di RS Ketergantungan Obat (RSKO) di Cibubur.

Ini keempat kalinya Novi menjalani perawatan di RSKO. Kali pertama Novi dirawat usai dirinya menabrak beberapa orang di Tamansari, Mangga Besar. Kedua, setelah dia mengamuk di pinggir jalan Mampang. Lalu dia mengamuk di pondokannya pada akhir September 2013.

Gara-gara kelakuannya ini, persidangan yang sedang dijalaninya menjadi mandeg, Hakim terpaksa harus menunda sidang karena terdakwa kasus tabrakan di Tamasari itu tidak sehat. Dia baru keluar dari RSKO pada 13 November 2013.

Pengacara Novi, Rangga Lukita Desnata mengaku sudah mengetahui keadaan kliennya tersebut. “Udah denger. Yang pasti menimpa Mbak Novi dari awal tidak lepas dari beban yang dipikul. Dia masih mengkhawatirkan soal sidang dan tuntutan jaksa 2,5 tahun. Karena Novi selama ini curhat ke kami, dia mikirin mau di penjara dan ditelanjangin,” ujar Rangga, ketika dihubungi wartawan, Senin (18/11).

Rangga menuturkan, pihaknya telah melayangkan surat permohonan kepada hakim untuk tidak melanjutkan persidangan sampai kondisi mental Novi membaik. Dia meminta hakim untuk mengeluarkan keputusan agar Novi dirawat di rumah sakit mental hingga sembuh.

“Kami sudah membuat permohonan kepada hakim supaya persidangan dihentikan dengan ketetapan sidang tidak layak dilanjutkan. Hakim mempunyai hak untuk menghentikan persidangan,” jelasnya.

Menurut Rangga, kliennya selama ini memang masih menjalani perawatan di RSKO namun rumah sakit tersebut tak memiliki pegawai untuk mengawasi Novi di luar RSKO. “Kami dari awal meminta jaksa, polisi, dan hakim untuk menghentikan persidangan. Karena persidangan terlalu berlarut-larut sehingga mengguncang kejiwaan Novi. Kalau bisa Novi dibawa ke lembaga psikologi,” kata dia. (net/bbs/fal)

Dibawa ke RS, Novi mengamuk sambil melotot.
Dibawa ke RS, Novi mengamuk sambil melotot.

SUMUTPOS.CO – Dua polisi memegang tangan Novi Amelia yang terborgol. Mereka berusaha mengendalikan perempuan yang terus menerus berteriak-teriak di dalam Mapolres Jakarta Pusat, Jl Kramat Raya itu.

“Aku stress, aku stres!” ucap Novi berkali-kali tanpa maksud yang jelas.

Tatapan mata Novi tampak kosong. Di suatu saat dia terlihat berusaha mengelak saat seorang polwan menyentuh pundaknya yang tidak tertutup baju.

Sesekali Novi terlihat menjatuhkan dirinya, seperti hendak melepaskan diri dari pegangan dua polisi yang mengendalikannya. Kakinya tidak mengenakan alas sehingga langsung bersentuhan dengan ubin ruang pemeriksaan Polres yang dingin.

Setelah menjalani pemeriksaan Novi dibawa pergi polisi. Novi akan kembali menjalani pemeriksaan medis di RS Ketergantungan Obat (RSKO) di Cibubur.

Ini keempat kalinya Novi menjalani perawatan di RSKO. Kali pertama Novi dirawat usai dirinya menabrak beberapa orang di Tamansari, Mangga Besar. Kedua, setelah dia mengamuk di pinggir jalan Mampang. Lalu dia mengamuk di pondokannya pada akhir September 2013.

Gara-gara kelakuannya ini, persidangan yang sedang dijalaninya menjadi mandeg, Hakim terpaksa harus menunda sidang karena terdakwa kasus tabrakan di Tamasari itu tidak sehat. Dia baru keluar dari RSKO pada 13 November 2013.

Pengacara Novi, Rangga Lukita Desnata mengaku sudah mengetahui keadaan kliennya tersebut. “Udah denger. Yang pasti menimpa Mbak Novi dari awal tidak lepas dari beban yang dipikul. Dia masih mengkhawatirkan soal sidang dan tuntutan jaksa 2,5 tahun. Karena Novi selama ini curhat ke kami, dia mikirin mau di penjara dan ditelanjangin,” ujar Rangga, ketika dihubungi wartawan, Senin (18/11).

Rangga menuturkan, pihaknya telah melayangkan surat permohonan kepada hakim untuk tidak melanjutkan persidangan sampai kondisi mental Novi membaik. Dia meminta hakim untuk mengeluarkan keputusan agar Novi dirawat di rumah sakit mental hingga sembuh.

“Kami sudah membuat permohonan kepada hakim supaya persidangan dihentikan dengan ketetapan sidang tidak layak dilanjutkan. Hakim mempunyai hak untuk menghentikan persidangan,” jelasnya.

Menurut Rangga, kliennya selama ini memang masih menjalani perawatan di RSKO namun rumah sakit tersebut tak memiliki pegawai untuk mengawasi Novi di luar RSKO. “Kami dari awal meminta jaksa, polisi, dan hakim untuk menghentikan persidangan. Karena persidangan terlalu berlarut-larut sehingga mengguncang kejiwaan Novi. Kalau bisa Novi dibawa ke lembaga psikologi,” kata dia. (net/bbs/fal)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/