26 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Niat Bubarkan Cekcok, Usup Malah Dibacok

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Percekcokan terjadi di Komplek Rahayu Mas, Jalan Rahayu, Kelurahan Bantan, Medan Tembung pada Rabu (17/8) malam. Keributan dengan senjata tajam itu berada di depan rumah Usup, seorang pedagang mi. Mendengar bisingnya pertengkaran itu, Usup pun mencoba melerai kedua belah pihak. Namun, upayanya itu justru membuatnya celaka, ia justru dihajar dengan senjata tajam. Peristiwa ini terjadi pada Yuliana, Jumat (19/8).

Keterangan dari sang istri, Yuliana kepada wartawan, suaminya disabet dengan samurai hingga berdarah-darah, padahal Usup mencoba mendamaikan pelaku keributan tersebut. “Saat itu kebetulan suami saya mau keluar rumah, melihat ada orang bertengkar, lalu berusaha dilerainya. Ada datang laki-laki pakai kaus putih naik motor, dia datang bawa senjata tajam,” kata Yuliana, Jumat (19/8).

Lanjut sang istri, laki-laki tersebut pun mencoba membacok Usup dan secara spontan Usup pun menangkisnya. Namun, Usup justru terjatuh dan terkena sabetan samurai oleh pelaku. Saat itu pula pelaku mencoba kembali membacok suami Yuliana. Akibat sabetan oleh pelaku keributan itu, bagian kepala kanan Usup terkena bacokan, hingga tengkorak kepala korban kelihatan, dan bagian tangan kiri korban juga nyaris putus. Setelah kejadian itu, korban pun dibawa ke Rumah Sakit Columbia.

Kata Yuliana lagi, peristiwa brutal itu juga disaksikan langsung oleh kedua anaknya sehingga membuat psikis sang anak menjadi terganggu. “Dua anak saya sempat melihat ayahnya dianiaya. Sekarang anak-anak saya trauma,” ungkap Yuliana. Atas kejadian brutal itu, Yuliana pun melaporkannya ke Polsek Percut Seituan.

Saat dikonfirmasi wartawan, Kapolsek Percut Seituan membenarkan adanya laporan tindak kekerasan atas suami Yuliana. Ia pun menjelaskan kronologinya, bahwa korban benar telah dianiaya oleh sejumlah pemuda karena mencoba memisahkan keributan.

“Pada saat korban berada di rumah, korban mendengar suara ribut di depan rumahnya sehingga keluar dan melihat ada anak-anak muda berkelahi dan kemudian dengan maksud untuk melerai, korban mendekati anak anak muda tersebut dan begitu mendekati untuk menasehati anak-anak tersebut tersebut membacok korban dengan parang sehingga jatuh dan kemudian dibacok lagi,” ungkap Kompol M Agustiawan, Jumat (19/8).

Pihaknya pun telah menangkap dua orang pelaku, yakni WC (22) dan DN (24). Sementara itu, DN melakukan pengancaman atau penodongan dengan menggunakan senjata jenis airsoft gun. (mag-3/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Percekcokan terjadi di Komplek Rahayu Mas, Jalan Rahayu, Kelurahan Bantan, Medan Tembung pada Rabu (17/8) malam. Keributan dengan senjata tajam itu berada di depan rumah Usup, seorang pedagang mi. Mendengar bisingnya pertengkaran itu, Usup pun mencoba melerai kedua belah pihak. Namun, upayanya itu justru membuatnya celaka, ia justru dihajar dengan senjata tajam. Peristiwa ini terjadi pada Yuliana, Jumat (19/8).

Keterangan dari sang istri, Yuliana kepada wartawan, suaminya disabet dengan samurai hingga berdarah-darah, padahal Usup mencoba mendamaikan pelaku keributan tersebut. “Saat itu kebetulan suami saya mau keluar rumah, melihat ada orang bertengkar, lalu berusaha dilerainya. Ada datang laki-laki pakai kaus putih naik motor, dia datang bawa senjata tajam,” kata Yuliana, Jumat (19/8).

Lanjut sang istri, laki-laki tersebut pun mencoba membacok Usup dan secara spontan Usup pun menangkisnya. Namun, Usup justru terjatuh dan terkena sabetan samurai oleh pelaku. Saat itu pula pelaku mencoba kembali membacok suami Yuliana. Akibat sabetan oleh pelaku keributan itu, bagian kepala kanan Usup terkena bacokan, hingga tengkorak kepala korban kelihatan, dan bagian tangan kiri korban juga nyaris putus. Setelah kejadian itu, korban pun dibawa ke Rumah Sakit Columbia.

Kata Yuliana lagi, peristiwa brutal itu juga disaksikan langsung oleh kedua anaknya sehingga membuat psikis sang anak menjadi terganggu. “Dua anak saya sempat melihat ayahnya dianiaya. Sekarang anak-anak saya trauma,” ungkap Yuliana. Atas kejadian brutal itu, Yuliana pun melaporkannya ke Polsek Percut Seituan.

Saat dikonfirmasi wartawan, Kapolsek Percut Seituan membenarkan adanya laporan tindak kekerasan atas suami Yuliana. Ia pun menjelaskan kronologinya, bahwa korban benar telah dianiaya oleh sejumlah pemuda karena mencoba memisahkan keributan.

“Pada saat korban berada di rumah, korban mendengar suara ribut di depan rumahnya sehingga keluar dan melihat ada anak-anak muda berkelahi dan kemudian dengan maksud untuk melerai, korban mendekati anak anak muda tersebut dan begitu mendekati untuk menasehati anak-anak tersebut tersebut membacok korban dengan parang sehingga jatuh dan kemudian dibacok lagi,” ungkap Kompol M Agustiawan, Jumat (19/8).

Pihaknya pun telah menangkap dua orang pelaku, yakni WC (22) dan DN (24). Sementara itu, DN melakukan pengancaman atau penodongan dengan menggunakan senjata jenis airsoft gun. (mag-3/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/