25 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Driver Ojol Binjai Dibunuh Penumpang

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Iwan Suranta Nainggolan (43) warga Jalan Mawar, Lingkungan III, Kelurahan Pahlawan, Binjai Utara ditemukan kritis bersimbah darah di Jalan Tengku Amir Hamzah, Gang Martini, Lingkungan I, Kelurahan Jatikarya, Jumat (19/3) pukul 23.30 WIB. Satuan Reserse Kriminal Polres Binjai masih mendalami motifnya.

OLAH TKP: Petugas Polres Binjai melakukan olah TKP pembantaian driver gojek yang dibunuh penumpangnya.TEDDY AKBARI/SUMUT POS.

Hingga Minggu(21/3), polisi masih memburu pelaku. Terdapat luka sayatan dari leher yang memanjang ke arah bahu kiri di punggung korban.

Kejadian berawal dari korban yang tengah mangkal di kedai jus Syahrul Luthfi (41), pertigaan Kantor Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Perusahaan Listrik Negara Binjai didatangi oleh seorang pria yang belum diketahui identitasnya. Dia bertanya apakah boleh minta diantarkan oleh korban ke Tandem.

“Pria itu datang jalan kaki dengan bertanya ada aplikasi G (sembari menyebutkan nama aplikasi ojek online) Bang. Saat itu saya sedang jualan jus jeruk,” kata saksi.

“Korban menjawab ada (aplikasi ojol). Lalu laki-laki itu nanya apakah bisa diantar ke Tandem. Dijawab korban bisa, tanpa bertanya berapa ongkosnya,” tambah saksi.

Singkat cerita, keduanya sepakat. Korban pun berbonceng dengan terduga pelaku menumpangi sepedamotor jenis metik BK 6995 LW.

Sesampai di Gang Martini, laki-laki tersebut meminta korban untuk masuk ke dalam. Memasuki 50 meter, si penumpang diduga meminta korban menghentikan laju sepedamotor dengan alasan yang belum diketahui.

Diduga saat berhenti, terduga pelaku turun dari sepedamotor dan menikam leher kanan korban. Setelah itu, pisau yang digunakan terduga pelaku ditarik ke punggung bagian belakang.

Alhasil, darah segar muncrat dari leher korban. Dikuatkan dengan banyaknya bekas ceceran darah pada aspal jalan tersebut.

“Barang bukti didapat dari TKP, sepedamotor korban dan sarung pisau, yang sudah diamankan ke Polsek Binjai Utara” kata Kasubbag Humas Polres Binjai, AKP Siswanto Ginting, Minggu (21/3).

Korban ditemukan kritis dengan kondisi terkapar. Diduga sempat berusaha kabur, pelaku menikamnya lagi pada punggung bawah tak jauh dari pinggang.

“Korban tergeletak di aspal dengan luka tusuk pada leher kanan sehingga mengeluarkan darah. Pelaku juga menusuk badan belakang korban yang diduga dengan menggunakan sebilah pisau kecil yang panjang sekitar 15 centimeter,” kata dia.

“Pisau tidak ditemukan di TKP. Sarung terbuat dari kayu dan dibalut lakban warna hitam,” sambungnya.

Nafas korban yang masih tersengal-sengal sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Djoelham Binjai. Sayangnya, nyawa korban tak tertolong.

Sementara, aksi yang dilakoni terduga pelaku diduga sendirian. Atau boleh jadi, terduga pelaku menghubungi temannya untuk membantu kabur meninggalkan lokasi kejadian.

Sejauh ini, polisi enggan menduga apakah aksi tindak pidana penganiayaan berat yang mengakibatkan nyawa orang melayang tersebut dilatari motif dendam. Begitu juga saat disoal terduga pelaku apakah orang dekat.

Namun begitu, polisi sudah mengantongi sejumlah nama yang diduga berkaitan dengan aksi tersebut. “Enggak berani menduga-duga,” tukas Kasat Reskrim Polres Binjai, AKP Yayang Rizki Pratama. (ted/han)

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Iwan Suranta Nainggolan (43) warga Jalan Mawar, Lingkungan III, Kelurahan Pahlawan, Binjai Utara ditemukan kritis bersimbah darah di Jalan Tengku Amir Hamzah, Gang Martini, Lingkungan I, Kelurahan Jatikarya, Jumat (19/3) pukul 23.30 WIB. Satuan Reserse Kriminal Polres Binjai masih mendalami motifnya.

OLAH TKP: Petugas Polres Binjai melakukan olah TKP pembantaian driver gojek yang dibunuh penumpangnya.TEDDY AKBARI/SUMUT POS.

Hingga Minggu(21/3), polisi masih memburu pelaku. Terdapat luka sayatan dari leher yang memanjang ke arah bahu kiri di punggung korban.

Kejadian berawal dari korban yang tengah mangkal di kedai jus Syahrul Luthfi (41), pertigaan Kantor Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Perusahaan Listrik Negara Binjai didatangi oleh seorang pria yang belum diketahui identitasnya. Dia bertanya apakah boleh minta diantarkan oleh korban ke Tandem.

“Pria itu datang jalan kaki dengan bertanya ada aplikasi G (sembari menyebutkan nama aplikasi ojek online) Bang. Saat itu saya sedang jualan jus jeruk,” kata saksi.

“Korban menjawab ada (aplikasi ojol). Lalu laki-laki itu nanya apakah bisa diantar ke Tandem. Dijawab korban bisa, tanpa bertanya berapa ongkosnya,” tambah saksi.

Singkat cerita, keduanya sepakat. Korban pun berbonceng dengan terduga pelaku menumpangi sepedamotor jenis metik BK 6995 LW.

Sesampai di Gang Martini, laki-laki tersebut meminta korban untuk masuk ke dalam. Memasuki 50 meter, si penumpang diduga meminta korban menghentikan laju sepedamotor dengan alasan yang belum diketahui.

Diduga saat berhenti, terduga pelaku turun dari sepedamotor dan menikam leher kanan korban. Setelah itu, pisau yang digunakan terduga pelaku ditarik ke punggung bagian belakang.

Alhasil, darah segar muncrat dari leher korban. Dikuatkan dengan banyaknya bekas ceceran darah pada aspal jalan tersebut.

“Barang bukti didapat dari TKP, sepedamotor korban dan sarung pisau, yang sudah diamankan ke Polsek Binjai Utara” kata Kasubbag Humas Polres Binjai, AKP Siswanto Ginting, Minggu (21/3).

Korban ditemukan kritis dengan kondisi terkapar. Diduga sempat berusaha kabur, pelaku menikamnya lagi pada punggung bawah tak jauh dari pinggang.

“Korban tergeletak di aspal dengan luka tusuk pada leher kanan sehingga mengeluarkan darah. Pelaku juga menusuk badan belakang korban yang diduga dengan menggunakan sebilah pisau kecil yang panjang sekitar 15 centimeter,” kata dia.

“Pisau tidak ditemukan di TKP. Sarung terbuat dari kayu dan dibalut lakban warna hitam,” sambungnya.

Nafas korban yang masih tersengal-sengal sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Djoelham Binjai. Sayangnya, nyawa korban tak tertolong.

Sementara, aksi yang dilakoni terduga pelaku diduga sendirian. Atau boleh jadi, terduga pelaku menghubungi temannya untuk membantu kabur meninggalkan lokasi kejadian.

Sejauh ini, polisi enggan menduga apakah aksi tindak pidana penganiayaan berat yang mengakibatkan nyawa orang melayang tersebut dilatari motif dendam. Begitu juga saat disoal terduga pelaku apakah orang dekat.

Namun begitu, polisi sudah mengantongi sejumlah nama yang diduga berkaitan dengan aksi tersebut. “Enggak berani menduga-duga,” tukas Kasat Reskrim Polres Binjai, AKP Yayang Rizki Pratama. (ted/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/