25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Sopir Angkot Koperasi 40 Tewas Ditikam 8 Liang

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sopir Angkot Koperasi 40, Gading Wijaya Manurung (52) tewas usai berkelahi dengan sopir Angkot Koperasi 63, Rahmad Abadi Berutu alias Buyung (45) di Jalan Garuda Raya, Perumnas Mandala, Minggu (21/3) sekira pukul 02.00 WIB. Gading tewas setelah mengalami 8 luka tikam, di antaranya 1 luka di ketiak kiri, 5 luka di perut serta 2 luka tikam di dagu.

Perkelahian bermula ketika korban datang ke pangkalan Angkot Koperasi 40 di Jalan Garuda Raya. Saat itu, korban melihat pelaku dalam kondisi mabuk minuman sedang marah-marah kepada sopir di pangkalan. Korban lalu menegur pelaku. Namun pelaku tak terima, sehingga terlibat cekcok mulut dengannya hingga terjadi perkelahian.

Saat duel, pelaku mengeluarkan pisau yang disimpan dari balik pinggangnya, dan langsung menikam tubuh korban bertubi-tubi. Spontan, korban langsung terkapar bersimbah darah hingga meregang nyawa di lokasi. Sedangkan pelaku melarikan diri dengan membawa pisau.

Rekan-rekan korban di lokasi langsung berupaya menolong dan membawa ke RS Muhammadiyah, di Jalan Mandala By Pass. Akan tetapi, sesampai di rumah sakit ternyata korban dinyatakan sudah tak bernyawa lagi.

Tak lama, personel Polsek Percut Seituan yang mendapat kabar tiba di lokasi kejadian, melakukan olah TKP serta meminta keterangan saksi-saksi. Setelah itu, polisi datang ke RS Muhammadiyah. Selanjutnya, jasad korban dievakuasi ke RS Bhayangkara Medan untuk dilakukan otopsi.

Namun, sebelum dibawa ke RS Bhayangkara Medan, keluarga korban tiba di RS Muhammadiyah. Keluarga korban langsung menangis histeris mengetahui Gading telah tewas dengan kondisi mengenaskan.

Anak korban bernama Lala sangat tak menyangka dengan kepergian bapaknya untuk selamanya akibat ditikam sopir angkot lain. “Seperti biasa sekitar pukul 09.00 WIB bapak keluar rumah untuk narik angkot dan pulangnya malam hari. Namun, tiba-tiba mendapat telepon dari kakak bahwa bapak dirawat di RS Muhammadiyah. Itulah kami ke sana dan sampe di sana bapak sudah meninggal,” ungkap Lala sembari menangis di rumah sakit tersebut.

Sementara, menurut warga sekitar yang diwawancarai wartawan mengatakan, diduga antara korban dan pelaku sudah ada dendam. Kuat dugaan, pelaku sengaja menghabisi nyawa korban. “Katanya mereka sebelumnya sudah ribut di warung tuak milik si Manulang di Jalan Enggang Raya,” ujar warga mengaku bernama Roni.

Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan Iptu M Karo-karo yang dikonfirmasi wartawan lewat telepon selulernya mengatakan, pihaknya sedang memburu pelaku. “Pelaku sedang dikejar anggota kita,” ujarnya singkat. (ris/han)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sopir Angkot Koperasi 40, Gading Wijaya Manurung (52) tewas usai berkelahi dengan sopir Angkot Koperasi 63, Rahmad Abadi Berutu alias Buyung (45) di Jalan Garuda Raya, Perumnas Mandala, Minggu (21/3) sekira pukul 02.00 WIB. Gading tewas setelah mengalami 8 luka tikam, di antaranya 1 luka di ketiak kiri, 5 luka di perut serta 2 luka tikam di dagu.

Perkelahian bermula ketika korban datang ke pangkalan Angkot Koperasi 40 di Jalan Garuda Raya. Saat itu, korban melihat pelaku dalam kondisi mabuk minuman sedang marah-marah kepada sopir di pangkalan. Korban lalu menegur pelaku. Namun pelaku tak terima, sehingga terlibat cekcok mulut dengannya hingga terjadi perkelahian.

Saat duel, pelaku mengeluarkan pisau yang disimpan dari balik pinggangnya, dan langsung menikam tubuh korban bertubi-tubi. Spontan, korban langsung terkapar bersimbah darah hingga meregang nyawa di lokasi. Sedangkan pelaku melarikan diri dengan membawa pisau.

Rekan-rekan korban di lokasi langsung berupaya menolong dan membawa ke RS Muhammadiyah, di Jalan Mandala By Pass. Akan tetapi, sesampai di rumah sakit ternyata korban dinyatakan sudah tak bernyawa lagi.

Tak lama, personel Polsek Percut Seituan yang mendapat kabar tiba di lokasi kejadian, melakukan olah TKP serta meminta keterangan saksi-saksi. Setelah itu, polisi datang ke RS Muhammadiyah. Selanjutnya, jasad korban dievakuasi ke RS Bhayangkara Medan untuk dilakukan otopsi.

Namun, sebelum dibawa ke RS Bhayangkara Medan, keluarga korban tiba di RS Muhammadiyah. Keluarga korban langsung menangis histeris mengetahui Gading telah tewas dengan kondisi mengenaskan.

Anak korban bernama Lala sangat tak menyangka dengan kepergian bapaknya untuk selamanya akibat ditikam sopir angkot lain. “Seperti biasa sekitar pukul 09.00 WIB bapak keluar rumah untuk narik angkot dan pulangnya malam hari. Namun, tiba-tiba mendapat telepon dari kakak bahwa bapak dirawat di RS Muhammadiyah. Itulah kami ke sana dan sampe di sana bapak sudah meninggal,” ungkap Lala sembari menangis di rumah sakit tersebut.

Sementara, menurut warga sekitar yang diwawancarai wartawan mengatakan, diduga antara korban dan pelaku sudah ada dendam. Kuat dugaan, pelaku sengaja menghabisi nyawa korban. “Katanya mereka sebelumnya sudah ribut di warung tuak milik si Manulang di Jalan Enggang Raya,” ujar warga mengaku bernama Roni.

Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan Iptu M Karo-karo yang dikonfirmasi wartawan lewat telepon selulernya mengatakan, pihaknya sedang memburu pelaku. “Pelaku sedang dikejar anggota kita,” ujarnya singkat. (ris/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/